Pelatih yang Kariernya Hancur Lebur Setelah Kalah dari Shin Tae-yong
Philippe Troussier dipecat oleh Federasi Sepak Bola Vietnam setelah kekalahan dari Timnas Indonesia di bawah kepemimpinan Shin Tae-yong.
Keputusan itu diambil setelah Vietnam kalah 0-3 dalam laga keempat Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion My Dinh.
Kekalahan ini membuat Vietnam semakin sulit untuk lolos ke putaran berikutnya kualifikasi.
Selain Troussier, ada beberapa pelatih lagi yang kariernya hancur lebur usai disikat STY saat menukangi Timnas Indonesia.
Tatsuma Yoshida – Singapura
Pelatih Jepang itu mengundurkan diri setelah Singapura tersingkir di semifinal Piala AFF 2020. Singapura, yang dijuluki The Lion, kalah dengan agregat 3-5 dari Timnas Indonesia di bawah Shin Tae-yong.
Menurut Sekretaris Jenderal FAS, Yazeen Buhari, Federasi Sepak Bola Singapura setuju untuk mengakhiri kontrak dengan Yoshida pada 31 Desember 2021, dan Yoshida akan meninggalkan Singapura pada 29 Desember 2021.
Tan Cheng Hoe – Malaysia
Setelah kegagalan mencapai semifinal Piala AFF 2020, Tan Cheng Hoe mengundurkan diri dari jabatan pelatih kepala Malaysia.
Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) mengumumkan pengunduran dirinya pada tanggal 3 Januari 2022, setelah Malaysia kalah dari Timnas Indonesia dengan skor 1-4 dalam pertandingan penentuan fase grup.
Damien Hertog – Arab Saudi U-19
Federasi Sepak Bola Arab Saudi (SAFF) resmi mengeluarkan Damien Hertog dari jabatannya sebagai pelatih Timnas Arab Saudi setelah International U-19 Friendly Tournament 2020 di Kroasia.
Pertandingan terakhir Hertog bersama tim adalah melawan Timnas Indonesia pada Jumat (11/9/2020), yang berakhir imbang 3-3 di bawah kepemimpinan Shin Tae-yong.
Vitezslav Lavicka – Kuwait
Vitezslav Lavicka, pelatih Timnas Kuwait, dipecat setelah gagal membawa tim lolos ke putaran final Piala Asia 2023.
Kekalahan 1-2 dari Timnas Indonesia dalam fase kualifikasi menjadi faktor utama kegagalan Kuwait meraih tiket ke babak final.
Tag: #pelatih #yang #kariernya #hancur #lebur #setelah #kalah #dari #shin #yong