Pengamat Sebut Timnas U22 Indonesia Tak Tunjukkan Kesiapan, Pemain Diaspora Kesulitan
- Kekecewaan menyelimuti Timnas U22 Indonesia yang takluk pada laga pertama mereka di Grup C SEA Games 2025.
Garuda Muda yang datang dengan status favorit justru dipaksa menyerah 0-1 dari Filipina.
Duel Timnas U22 Indonesia vs Filipina berlangsung di Stadion 700th Anniversary Chiang Mai, Thailand, Senin (8/12/2025) malam.
Filipina menang berkat gol semata wayang Otu Abang Banatao di pengujung babak pertama.
Hasil ini tidak hanya mengejutkan, tetapi juga memunculkan kritik keras terhadap performa Timnas U22 Indonesia asuhan Indra Sjafri yang merupakan peraih emas edisi 2023 silam.
Pengamat sepak bola nasional, Kesit B Handoyo, menilai Timnas U22 Indonesia tampil kurang baik saat bersua Filipina.
“Kekalahan yang tidak sepantasnya ditelan Indonesia. Penampilan Timnas U22 Indonesia tak memperlihatkan kesiapan layaknya sebuah tim yg akan bersaing dalam sebuah turnamen,” ujar pengamat yang biasa disapa Kesit itu kepada Kompas.com.
Dominasi Tanpa Penyelesaian
Sejak menit awal, Indonesia mencoba mengontrol permainan dan tampil dominan. Namun, sejumlah momentum pun tidak pernah benar-benar berubah menjadi keunggulan.
Peluang yang tercipta beruntun dari sundulan Kadek Arel, tembakan jarak jauh Muhammad Ferarri, hingga dua percobaan dari Rivaldo Pakpahan semuanya mentah di tangan Nicholas Guimaraes, penjaga gawang Filipina yang tampil luar biasa.
Tetapi, ketika Indonesia sedang mengepung, Filipina justru mencuri momen lewat lemparan jauh yang diselesaikan tandukan Otu Banatao pada masa tambahan waktu babak pertama.
“Skema permainan tak jelas, miskin kreativitas, tidak tenang, buruk dalam finishing touch, serta tampak terburu-buru saat sudah berada di 1/3 area pertahanan lapangan lawan,” kata Kesit B. Handoyo.
Timnas U22 ndonesia mencoba bangkit di babak kedua. Masuknya Rahmat Arjuna memberi warna baru dengan penetrasi cepat dari sisi sayap.
Ivar Jenner ikut mencoba menggedor pertahanan Filipina via upaya dari jarak jauh. Lalu Rafael Struick memperoleh dua peluang emas, satu lewat tendangan bebas dan satu lagi melaui sepakan tanpa kawalan di depan gawang yang semuanya melayang, jauh dari target.
Pemain Timnas U22 Indonesia, Mauro Zijlstra, berduel memperebutkan bola saat Garuda Muda bersua Timnas U22 Filipina pada laga perdana di Grup C cabang olahraga sepak bola putra SEA Games 2025 Thailand, Senin (8/12/2025).
“Filipina bukan lawan istimewa. Tapi mereka tampil lebih tenang dan lebih disiplin. Mereka punya semangat tinggi untuk mengalahkan Indonesia. Filipina juga tampil dengan determinasi yang cukup tinggi," tutur jurnalis olahraga senior itu.
"Pertahanan mereka solid. Mereka tahu bagaimana menghentikan peluang-peluang Indonesia di area pertahanan,” imbuhnya.
Tidak hanya menyoroti pola permainan tim asuhan Indra Sjafri, Kesit juga juga mengamati beberapa pemain diaspora.
Soliditas lini belakang Filipina sulit ditembus oleh Rafael Struick maupun Mauro Zijlstra yang diandalkan Timnas U22 Indonesia sebagai juru gedor.
“Pemain-pemain diaspora gak bisa berbuat banyak. Struick, Zijlstra enggak bisa apa-apa. Enggak kelihatan naluri cetak golnya,” tuturnya lagi.
Situasi Kian Sulit, Hanya Satu Jalan Tersisa
Kekalahan ini membuat jalan Timnas U22 Indonesia di SEA Games 2025 menjadi sangat terjal.
Filipina sudah mengamankan dua kemenangan dan memastikan tempat di babak semifinal sebagai juara Grup C.
Sedangkan Indonesia, kini hanya bisa berharap lolos ke semifinal dari jalur runner-up terbaik.
Syaratnya, Garuda Muda mesti menang telak pada laga terakhir melawan Myanmar, Jumat (12/12/2025) mendatang, sembari berharap hasil-hasil di grup lain berpihak kepada mereka.
“Kekalahan itu bikin posisi Indonesia rawan. Lawan Myanmar harus menang. Enggak ada cerita seri apalagi kalah," kata Kesit B Handoyo.
"Posisi Indonesia gawat saat ini karena poin maksimal cuma 3 dan hanya bisa berebut posisi runner up terbaik. Artinya nasibnya juga bergantung pada hasil laga grup lain,” pungkasnya.
Tag: #pengamat #sebut #timnas #indonesia #tunjukkan #kesiapan #pemain #diaspora #kesulitan