Iran Serang Markas AS di Qatar: Sepak Bola Butuh perdamaian, Saatnya Indonesia Ambil Peran
Pertahanan udara Israel aktif mencegat rudal-rudal Iran yang menargetkan Ibu Kota Tel Aviv pada 18 Juni 2025 dini hari. Perang Israel-Iran pecah sejak 13 Juni 2025, meningkatkan risiko konflik lebih luas di Timur Tengah. AS Ikut Serang Iran di Tengah Konflik dengan Israel, Apa Dampaknya?(AFP/MENAHEM KAHANA)
18:03
25 Juni 2025

Iran Serang Markas AS di Qatar: Sepak Bola Butuh perdamaian, Saatnya Indonesia Ambil Peran

- Di tengah kabar panasnya Timur Tengah akibat konflik terbaru antara Iran dan Amerika Serikat, muncul suara yang menyerukan langkah nyata untuk menjaga sepak bola tetap aman.

Pengamat sepak bola nasional Akmal Marhali mengungkapkan keprihatinannya atas situasi geopolitik yang kini mengancam keberlangsungan putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Serangan rudal Iran ke pangkalan militer AS di Qatar membuka babak baru ketegangan kawasan.

Sebagai negara yang ditunjuk menjadi tuan rumah putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 bersama Arab Saudi, Qatar kini berada dalam posisi sulit untuk menjami keamanan para negara peserta.

Kondisi ini, menurutnya tidak bisa dibiarkan mengganggu misi besar sepak bola yakni menghubungkan manusia melalui pertandingan-pertandingan yang damai dan spirit fair play.

"Kita tahu bahwa Qatar merupakan salah satu tuan rumah babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 bersama Arab Saudi. Tapi kondisi saat ini membuat situasi menjadi tidak pasti," ujar pria yang juga menjabat sebagai kordinator Save Our Soccer itu kepada Kompas.com.

Melihat risiko yang bisa ditimbulkan, ia dengan tegas meminta federasi mengambil langkah antisipatif. 

Dalam pandangannya, Ketua Umum PSSI Erick Thohir harus segera bersurat kepada AFC dan FIFA guna meminta pemindahan lokasi pertandingan dari Qatar dan Arab Saudi.

"Save Our Soccer menyarankan kepada Ketua Umum PSSI agar berpikir panjang demi keselamatan para pelaku sepak bola," imbuhnya.

Menurutnya, PSSI harus mengambil inisiatif untuk menyampaikan hal ini sebelum tanggal 17 Juli 2025, yaitu sebelum pengundian babak keempat, agar Tanah Air bisa sekaligus mengajukan diri sebagai tuan rumah alternatif.

“Indonesia bisa menjadi pilihan rasional karena satu-satunya tim yang berada di luar Timur Tengah. Keamanan dan kenyamanannya sangat baik,” kata Akmal Marhali.

Saat ini baginya bukan sekadar ajang olahraga, tetapi bagian dari menjaga warisan nilai yang diemban sepak bola, sepak bola untuk persatuan.

Karena itu, Save Our Soccer mendorong agar venue pertandingan dipindah demi menjaga keamanan, keselamatan, dan semangat sepak bola yang sejati.

"Sepak bola harus menjaga nilai-nilai kemanusiaan dan nilai-nilai keamanan yang menjadi hak asasi setiap manusia," pungkasnya.

Tag:  #iran #serang #markas #qatar #sepak #bola #butuh #perdamaian #saatnya #indonesia #ambil #peran

KOMENTAR