



Sah! Presiden Prabowo Subianto Jadi Dewan Kehormatan PSSI
Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengaku bahwa Presiden RI Prabowo Subianto menerima tawaran pihaknya untuk menjadi dewan kehormatan.
Ini merupakan salah satu keputusan Kongres Biasa PSSI yang berlangsung pada hari Rabu (4/6/2025) di Jakarta.
Presiden Prabowo menerima jabatan Dewan Kehormatan PSSI yang juga sebelumnya sudah disetujui oleh anggota kongres biasa yang berlangsung di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (4/6/2025).
![Presiden Prabowo Subianto memimpin upacara Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Jakarta, Senin (2/6/2025). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/02/52944-upacara-hari-lahir-pancasila-prabowo-subianto.jpg)
"Presiden Prabowo menerima sebagai dewan kehormatan. Selama ini kita selalu di PSSI dengan pemerintah ada pemikiran-pemikiran yang belum sinkron," kata Erick Thohir dalam jumpa pers usai Kongres.
"Sudah saatnya harus sejalan sehingga tidak ada lagi intervensi ataupun egosektoral dari kita PSSI," sambungnya.
Erick menambahkan, PSSI sebagai federasi, perlu dana serta dukungan pemerintah.
Penunjukkan Prabowo merupakan bentuk terima kasih karena PSSI sering mendapat dukungan pemerintah.
"Sekarang dengan kita jalan seiring, ada bapak Presiden, Ketum PSSI, FIFA, AFC, melakukan konsolidasi secara menyeluruh," ia menjelaskan.
"Kita ini Asia, bukan Eropa, yang semua independen, disini tidak jalan," ia menambahkan.
Lebih lanjut Erick Thohir yakin sepak bola Indonesia akan menjadi maju jika terus bekerja sama dengan pihak pemerintahan.

"Kalau pemerintah dan PSSI jalan seiring, Insya Allah isu-isu intervensi pemerintah ini kita bisa minimalisasi, membangun sepak bola tidak mungkin PSSI sendiri," tegas Erick.
Perubahan Statuta PSSI
Hasil Kongres Biasa PSSI lainnya adalah perubahan Statuta PSSI yang akan memberikan peran yang lebih besar kepada daerah, terutama kepada Asosiasi Provinsi PSSI (Asprov), Asosiasi Kota (Askot) dan Asosiasi Kabupaten (Askab) yang merupakan perpanjangan tangan PSSI untuk membangun sepakbola nasional secara merata di nusantara.
"Yang terpenting dalam perubahan statuta itu bahwa peran sepak bola nasional sekarang tidak hanya bergantung hanya di nasional itu sendiri, tetapi kita berharap justru sekarang ujung tombaknya ke daerah-daerah," lanjutnya.
Karena itu peran Asprov dalam statuta baru ini sangat kuat, lanjut Erick, ketua Asprov PSSI tetap pemilihan terbuka.
Lalu untuk membangun infrastrukturnya, pimpinan Asprov PSSI akan menunjuk yang namanya ketua Askot PSSI dan Askab PSSI .
"Selama ini ketika kita membangun sepak bola di daerah-daerah, sulit sekali koordinasi antara Asprov dan juga Kota."
"Dengan sekarang bersinergi seperti ini, ketika bicara nantinya liga 4, itu akan di kota-kota selama 4 bulan. Lalu nanti juaranya liga 4 akan naik ke provinsi, itu kita putar ke liga 3. artinya apa, ada kesinambungan dan fleksibilitas," ia menambahkan.
Erick mencontohkan misalnya Bali, ada 9 kabupaten/kota, jumlah klubnya ada 50. Tapi hanya ada 2 kota yang punya klub 14, artinya klub di 7 kota yang lain tidak cukup untuk melakukan kompetisi.
Jika Asprov dan Askot itu bisa bekerja sama, akan ada terobosan keputusan, liga 4 tetap jalan.
"Contoh ketika Denpasar 14 klub, satu kota lainnya 14 klub, yang 7 kota jumlahnya 22 klub, mereka bisa bersatu menjadi satu payung tidak ada ego sektoral."
"Mereka juga bisa bersepakat, bahwa liga 3 Provinsi itu mau 16 klub, akhirnya mereka bikin kuota. Denpasar 3 misalnya, kota lain 3, lalu 22 klub diwakili 8 klub, jadi totalnya 14, berputar lagi liga 3," jelasnya .
"Fleksibilitas ini selama ini sulit terjadi. Ada satu pulau di Kalimantan Timur lebih dekat dengan Kalimantan Utara, apa solusinya? Apa kita diamkan mereka tidak main bola, jarak lima jam? kalau asprov dan askot bersatu, mereka bisa tukar supaya wilayah itu tidak masuk Kalimantan Timur tapi Kalimantan Utara karena jarak tempuhnya, semua karena biaya," imbuhnya.
"Dana PSSI saat ini mungkin terbesar sepanjang sejarah, tapi tetap tidak cukup, Futsal masih minta, bola pantai belum kebagian, makanya distribusi kesejahteraan ini harus terjadi."
"Fleksibilitas kesepakatan ini yang kemarin sulit dijalankan, inilah formula yang coba kita jalankan dua tahun ke depan."
"Saya yakin sistem ini lebih merata, lebih jalan tak ada ketimpangan," pungkasnya.
Tag: #presiden #prabowo #subianto #jadi #dewan #kehormatan #pssi