Ancaman Itu Bernama Zhang Yuning, Teman Kevin Diks Pernah Bikin Malu Timnas Indonesia Era STY
Penyerang Timnas China, Zhang Yuning. Kevin Diks, salah satu pemain naturalisasi Indonesia, akan bertemu kembali dengan eks rekan setimnya di Vitesse Arnhem, Zhang Yuning, yang kini menjadi ujung tombak Timnas China. (Karim Jaafar/AFP)
11:24
20 April 2025

Ancaman Itu Bernama Zhang Yuning, Teman Kevin Diks Pernah Bikin Malu Timnas Indonesia Era STY

Kevin Diks, salah satu pemain naturalisasi Indonesia, akan bertemu kembali dengan eks rekan setimnya di Vitesse Arnhem, Zhang Yuning, yang kini menjadi ujung tombak Timnas China.

Pertandingan antara Timnas Indonesia vs China pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang akan digelar Juni mendatang dipastikan penuh tensi tinggi.

Di balik rivalitas tersebut, tersimpan kisah unik antara dua pemain yang pernah saling bahu-membahu di Eropa namun kini akan berhadapan sebagai lawan.

Musuh Kevin Diks. Mundur ke musim 2015/2016, saat itu Zhang Yuning yang bergabung Vitesse U-19 pada musim panas 2015 berhasil menembus tim utama pada Februari 2016. (IG)Musuh Kevin Diks. Mundur ke musim 2015/2016, saat itu Zhang Yuning yang bergabung Vitesse U-19 pada musim panas 2015 berhasil menembus tim utama pada Februari 2016. (IG)

Pertemuan ini menjadi sorotan karena Zhang Yuning terbukti bukan sekadar lawan biasa bagi Indonesia. Penyerang berusia 28 tahun ini pernah mencetak gol ke gawang Garuda dalam pertemuan mereka pada Oktober 2024 lalu.

Kala itu, dalam laga keempat grup C, China berhasil mengalahkan Indonesia 2-1, dan Zhang menjadi salah satu penentu kemenangan dengan satu golnya.

Kini, situasinya semakin krusial. Timnas Indonesia membutuhkan kemenangan atas China jika ingin menjaga asa lolos ke putaran berikutnya dalam kualifikasi.

Dua laga terakhir pada bulan Juni melawan China dan Jepang menjadi penentu nasib skuad Merah Putih. Dari dua lawan tersebut, China dianggap sebagai peluang terbaik untuk meraih tiga poin, terutama karena pertandingan akan berlangsung di kandang sendiri, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.

Dukungan puluhan ribu suporter di SUGBK akan menjadi keunggulan tersendiri bagi anak asuh Shin Tae-yong.

Namun, keberadaan Zhang Yuning sebagai ancaman utama tak bisa dipandang remeh. Penyerang bertubuh jangkung ini dikenal memiliki kemampuan duel udara yang kuat dan finishing yang tajam.

Hal itu diperkuat dengan pengalamannya bermain di Eropa, termasuk di Liga Belanda bersama Vitesse, klub yang juga pernah diperkuat Kevin Diks.

Pemain keturunan Timnas Indonesia, Kevin Diks, menjelaskan insiden kegagalan penalti yang dia alami di laga kontra Australia, sebelum bangkit dan tampil ciamik lawan Bahrain. [Dok. IG FC Copenhagen]Pemain keturunan Timnas Indonesia, Kevin Diks, menjelaskan insiden kegagalan penalti yang dia alami di laga kontra Australia, sebelum bangkit dan tampil ciamik lawan Bahrain. [Dok. IG FC Copenhagen]

Zhang dan Diks sempat bermain bersama selama sekitar satu setengah musim, tepatnya dari musim 2015/2016 hingga awal 2017.

Keduanya tampil bersama sebanyak sembilan kali di berbagai ajang. Hubungan baik mereka terjalin selama masa itu, meski harus berpisah saat Zhang hengkang dari Vitesse pada musim panas 2017.

Menariknya, ketika kabar naturalisasi Kevin Diks mencuat pada Oktober 2024, Zhang sempat menanggapi dengan nada nostalgia. Ia mengenang Diks sebagai mantan rekan setimnya dan mengakui bahwa keduanya cukup akrab di masa lalu.

Namun nostalgia tersebut kini berubah menjadi rivalitas, karena keduanya akan membela negara masing-masing dalam laga hidup dan mati di kualifikasi Piala Dunia.

Laga Timnas Indonesia kontra China memang dipandang sebagai momen emas untuk mengamankan poin penuh, mengingat performa China di grup C tergolong kurang meyakinkan.

Tim berjuluk Tim Naga itu berada di posisi juru kunci, sementara Indonesia berada di atas angin, namun belum sepenuhnya aman.

Meski begitu, kehadiran Zhang Yuning di lini depan China menjadi variabel yang bisa membuyarkan harapan Garuda. Kepercayaan dirinya tinggi setelah berhasil mencetak gol di pertemuan sebelumnya.

Selain itu, chemistry yang dulu terbangun dengan Kevin Diks di lapangan bisa menjadi modal bagi Zhang untuk membaca gaya bermain lawannya dengan lebih baik.

“Kevin Diks, yang baru saja dinaturalisasi, adalah mantan rekan setim saya, tetapi dia belum datang. Penjaga gawang (Maarten) Paes adalah lawan saya sebelumnya dan saya mengenalnya,” kata Zhang Yuning, dikutip dari Sohu.

Dari sisi lain, pelatih Shin Tae-yong tentu menyadari pentingnya menjaga lini belakang agar tak kecolongan oleh pergerakan Zhang.

Duet lini belakang yang solid dan strategi bertahan yang disiplin akan menjadi kunci untuk meredam serangan dari pemain yang pernah berkarier di Bundesliga dan Liga Super China ini.

Pertandingan ini juga akan menjadi panggung pembuktian bagi Kevin Diks. Ia tak hanya ingin menunjukkan kualitasnya sebagai bek tangguh, tetapi juga ingin menegaskan bahwa dirinya kini berdiri di sisi berbeda dari teman lamanya, demi mimpi besar membawa Indonesia ke Piala Dunia.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Tag:  #ancaman #bernama #zhang #yuning #teman #kevin #diks #pernah #bikin #malu #timnas #indonesia

KOMENTAR