Percepat Realisasi Zona Bebas Penyakit Kuda, PP Pordasi Teken Kerja Sama Pemda Bali
OLAHRAGA BERKUDA - Ketua Umum PP Pordasi, Aryo Djojohadikusumo (tengah) saat memaparkan program PP Pordasi di bawah naungannya di antaranya terkait event dan kesadaran dalam keselamatan, kesehatan Kuda dan Rider dalam konferensi pers The Race of Rising Stars di Plaza Indonesia, Jakarta, Senin (2/2/2025). Tribunnews/Abdul Majid 
22:40
24 Februari 2025

Percepat Realisasi Zona Bebas Penyakit Kuda, PP Pordasi Teken Kerja Sama Pemda Bali

– Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP PORDASI) menggandeng Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali untuk mempercepat realisasi zona bebas penyakit kuda (Equine Disease Free Zone/EDFZ) skala internasional di daerah tersebut.

Langkah itu diambil sebagai tindak lanjut dari hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PP PORDASI,  1 Februari lalu.

Kerja sama dengan Pemda Bali itu diwadahi oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali di Pantai Mutiara, Sanur, Denpasar Selatan, Minggu (23/2/2025).

Ketua Komisi Peternakan, Kesehatan, dan Registrasi Ternak Kuda PP PORDASI, Muladno, mengatakan jika Pulau Dewata merupakan daerah yang berpeluang menjadi pusat olahraga berkuda.

"Saat ini Bali bebas penyakit kuda skala nasional, sehingga perlu ditingkatkan ke skala internasional. Bali memiliki potensi besar menjadi pusat olahraga berkuda dunia," ujar Muladno, Senin (24/2/2025).

Selain menekan kerja sama itu, PP PORDASI juga turut memantau peternakan kuda melalui pengecekan venue latihan dan kesiapan lokasi lomba berkuda. 

Induk olahraga berkuda tanah air itu juga ingin memastikan prinsip animal welfare diterapkan secara konsisten. 

Kunjungan ini juga adalah tindak lanjut Memorandum of Understanding (MoU) Ketua Umum PP PORDASI,  Aryo Djojohadikusumo dengan Menteri Pertanian serta Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan Dirjen Peternakan Kesehatan Hewan. 

Muladno menegaskan, sinergi antar instansi mulai pusat hingga daerah sangat penting untuk mewujudkan Bali sebagai zona bebas penyakit kuda skala internasional. 

"Kuda yang ada di Bali harus teregistrasi mulai kuda lokal maupun elit. PP Pordasi, Pengprov Pordasi Bali mulai berkoordinasi dan mengurus semua itu," tegas Muladno.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Ni Luh Sukadani, menyambut baik upaya PP PORDASI untuk merealisasikan zona bebas penyakit kuda skala internasional.

Ni Luh berharap pengembangan peternakan kuda berskala internasional menjadi poin yang tidak luput dari kerjasama itu.

"Untuk membuat zero kasus itu panjang, ini yang perlu dibahas ke depan, termasuk pengawasannya. Dinas juga tentu ada aturannya, bagaimana mengendalikan dan membatasi," ujar Ni Luh Sukadani.

Demi merealisasikan langkah itu, Ketua Pengprov PORDASI Bali, I Wayan Gede Suadnyana, juga menegaskan akan mendukung penuh upaya pengurus pusat dan Pemprov Bali.

Gede Suadnyana juga menambahkan, Bali memiliki potensi kuda lokal yang cukup menjanjikan untuk mendukung kegiatan olahraga pariwisata, seperti Polo. 

"Potensi kuda lokal kami cukup besar. Jadi, kuda lokal bisa membackup semua sport pariwisata, seperti Polo dan lainnya. Kami di Pengprov Bali sangat mendukung penuh," pungkasnya.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom

Tag:  #percepat #realisasi #zona #bebas #penyakit #kuda #pordasi #teken #kerja #sama #pemda #bali

KOMENTAR