Trauma Pasca Kebakaran: Dampak Psikologis Mendalam dan Teknik Pemulihan Emosional Para Korban
–Kebakaran merupakan salah satu bencana yang tidak hanya meninggalkan kerusakan fisik, tetapi juga membawa dampak psikologis yang mendalam bagi para korban. Trauma yang dirasakan korban tidak hanya sebatas kehilangan harta benda, melainkan juga berimbas pada kesejahteraan mental, emosional, dan sosial.
Fenomena ini menjadi isu yang perlu mendapatkan perhatian serius dari berbagai pihak. Berita kebakaran terus menghiasi pemberitaan setiap harinya. Mulai dari kebakaran di Los Angeles pada 7 Januari, disusul tragedi kebakaran di Glodok Plaza, Jakarta Barat, pada 15 Januari, hingga yang terbaru dikutip dari Antara, pada Selasa, (21/1) terjadi kebakaran di kawasan padat penduduk Kemayoran, Jakarta Pusat.
Serangkaian tragedi ini tidak hanya menyisakan kerugian material, tetapi juga luka emosional yang mendalam bagi para korban dan keluarga yang ditinggalkan. Sebagai salah satu dampak yang sulit dihindari, trauma pasca kebakaran menjadi topik yang penting untuk dibahas secara lebih mendalam, mengingat kompleksitas efek psikologis yang muncul dan terkadang sulit diatasi, dengan begitu kita perlu memahami bagaimana dampak dan perjuangan emosional korban untuk teknik penanganan yang lebih tepat.
Post-Traumatic Stress Disorder Pasca Kebakaran
Dilansir dari Journal of Islamic Guidance and Counseling karya Ismi Aulia Ambar Wati, penelitian tentang Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) terhadap korban kebakaran di Provinsi Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, menunjukkan bahwa banyak korban kebakaran mengalami kondisi psikologis PTSD setelah peristiwa traumatis tersebut. PTSD merupakan gangguan psikologis yang muncul akibat pengalaman menyakitkan atau mengejutkan yang dirasakan korban.
Ismi menjelaskan, gejala PTSD meliputi teringat kembali pada kejadian traumatis, kesulitan tidur, kecemasan berlebih, hingga ketidakmampuan untuk menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Korban yang mengalami PTSD seringkali memerlukan intervensi psikologis untuk membantu mereka pulih dari dampak emosional yang mendalam.
Faktor Penyebab PTSD pada Korban Kebakaran
Menurut Ismi, terdapat faktor yang memengaruhi terjadinya PTSD pasca bencana kebakaran. Yakni faktor psikologis trauma sering dipicu kepribadian yang rentan atau kurang percaya diri, sehingga korban merasa tidak mampu menghadapi situasi sulit. Perasaan takut berlebihan dan emosi yang terpendam, seperti marah, sedih, dan merasa bersalah, turut memengaruhi kondisi psikologis korban. Trauma ini diperparah oleh kegagalan mekanisme adaptasi jiwa terhadap tekanan dan stimulus eksternal.
Selanjutnya faktor fisik. Walaupun tidak terdapat luka fisik, trauma juga dapat berdampak pada kondisi tubuh akibat akumulasi emosi negatif. Menurut penelitian, emosi negatif seperti stres, marah, dan sedih yang tidak dikelola dengan baik dapat memicu penyakit fisik. Hal ini menunjukkan bahwa kesehatan mental dan fisik saling berkaitan dalam kasus PTSD.
Selai itu, faktor agama yang berperan penting membantu korban menghadapi trauma. Kurangnya ibadah atau keyakinan terhadap kekuatan spiritual sering membuat korban sulit pulih dari trauma. Sebaliknya, keyakinan yang kuat kepada Tuhan dapat membantu korban menemukan ketenangan batin dan memulihkan kondisi psikologis mereka.
Dampak Psikologis dan Sosial Pasca Bencana
Melansir dari laman resmi BPBD Pangkalpinang, Yuni Lestari, S.Sos, menyebutkan bahwa efek psikologis dan sosial yang timbul akibat bencana sering kali kurang mendapatkan perhatian yang layak. Padahal, aspek psikososial merupakan elemen penting dalam proses pemulihan pasca bencana, baik bagi individu maupun komunitas yang terdampak.
Setelah bencana, korban sering menghadapi gangguan kecemasan, PTSD, depresi, serta perasaan kehilangan yang mendalam. Dari segi sosial, bencana dapat menyebabkan rusaknya hubungan antarkomunitas, isolasi, dan hilangnya solidaritas. Trauma yang tidak tertangani dapat berdampak jangka panjang pada kemampuan korban untuk kembali berfungsi normal dalam masyarakat.
Gejala PTSD pada Korban Kebakaran
Bersumber dari laman resmi Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, PTSD adalah gangguan mental yang terjadi akibat paparan langsung atau tidak langsung dari peristiwa traumatis. Gejala PTSD terbagi menjadi empat kategori utama.
- Reexperiencing: Korban terus teringat pada kejadian traumatis, sering bermimpi buruk, dan merasa terganggu oleh memori masa lalu.
- Avoidance: Menghindari tempat atau hal yang berkaitan dengan peristiwa traumatis.
- Negative Alterations: Pikiran dan perasaan korban menjadi semakin negatif setelah trauma.
- Hyperarousal: Korban menjadi sangat waspada, sulit tidur, dan mudah terkejut.
Gejala-gejala ini dapat sangat mengganggu kehidupan sehari-hari korban dan membutuhkan penanganan serius.
Teknik Penanganan Trauma Pasca Kebakaran
Mengutip Journal of Islamic Guidance and Counseling, Ismi Aulia Ambar Wati menjelaskan, beberapa teknik yang dapat membantu korban pulih dari trauma pasca kebakaran.
- Emotional Freedom Technique (EFT) Teknik ini menggunakan ketukan jari pada titik-titik energi tertentu di tubuh untuk meredakan emosi negatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa EFT dapat membantu korban merasa lebih tenang dan mengatasi trauma secara bertahap.
- Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) Mirip dengan EFT, teknik ini mengombinasikan afirmasi positif dengan pendekatan spiritual. SEFT telah terbukti membantu korban mengurangi emosi negatif dan menemukan kedamaian batin.
- Neuro-Linguistic Programming (NLP) NLP adalah metode untuk mempelajari pola-pola pikiran dan perilaku seseorang. Teknik ini membantu korban memahami pengalaman traumatis mereka secara lebih konstruktif, sehingga emosi negatif dapat diminimalkan.
Penanganan trauma pasca kebakaran membutuhkan pendekatan holistik yang melibatkan aspek psikologis, fisik, dan spiritual. Melalui terapi yang sesuai dan dukungan yang berkelanjutan, para korban dapat menemukan harapan untuk pulih.
Penting bagi kita semua untuk memahami bahwa pemulihan adalah proses yang memerlukan waktu dan kesabaran. Dengan sinergi berbagai pihak, diharapkan para korban dapat kembali bangkit, membangun kehidupan baru, dan menemukan kembali kebahagiaan.
Tag: #trauma #pasca #kebakaran #dampak #psikologis #mendalam #teknik #pemulihan #emosional #para #korban