Hewan Apa yang Akan Pertama Kali Hidup di Luar Angkasa?
Ilustrasi koloni di Mars. Seandainya koloni Mars terbentuk, tidak mungkin bayi bisa lahir di luar angkasa, di lingkungan tanpa gravitasi.(NASA via SPACE)
14:06
18 Januari 2024

Hewan Apa yang Akan Pertama Kali Hidup di Luar Angkasa?

NASA memiliki rencana untuk membangun pos terdepan di Bulan secara permanen pada akhir dekade ini, diikuti dengan eksplorasi manusia ke Mars.

Namun saat kita mendirikan base camp di luar Bumi, manusia yang menetap di luar angkasa perlu membawa ekosistem yang mendukung, salah satunya adalah hewan.

Bagaimanapun hewan dapat membantu melakukan tugas-tugas penting seperti serangga yang melakukan penyerbukan, udang dan ikan yang dapat dipelihara di ruang kecil dan digunakan sebagai sumber makanan, atau tardigrade yang dapat mengajari kita cara menahan radiasi.

Jadi kira-kira jika manusia hidup dalam jangka waktu lama di Bulan dan Mars, hewan apa yang akan pertama kali hidup di luar angkasa?

Hewan pertama yang hidup di luar angkasa

Sebelum melangkah jauh, sebenarnya ada masalah yang perlu dipecahkan terlebih dahulu jika membawa hewan ke luar angkasa.

Mengutip Live Science, Rabu (17/1/2024) ekosistem di luar Bumi bisa dibilang rumit. Tanpa banyak penelitian itu bisa menjadi rintangan besar.

Rintangan besar itu berasal dari gravitasi.

Gravitasi Mars sekitar sepertiga gravitasi Bumi dan gravitasi Bulan seperenam gravitasi Bumi.

Perubahan gravitasi saat membawa hewan ke luar angkasa dapat memengaruhi perkembangan otot dan tulang, menyebabkan hewan ketika sampai di sana tidak dapat berdiri atau berjalan dengan baik.

Dalam kondisi ini, David Catling, ahli astrobiologi di Universitas Washington di Seattle berpendapat hewan kecil dan kehidupan akuatik kemungkinan besar menjadi pilihan terbaik sebagai hewan pertama yang di bawa ke luar angkasa.

"Mengingat tantangan luar angkasa saya pikir hewan yang lebih sederhana seperti serangga atau krustasea, kemungkinan besar akan lebih kuat menghadapi medan," tambahnya.

Pemukiman di luar angkasa juga akan menuntut konsevasi sumber daya dan efisiensi yang tinggi.

Christopher McKay, ilmuwan planet di Ames Research Center NASA berspekulasi pula berhubung ikan dan hewan air lainnya didukung oleh daya apung, perubahan gravitasi kemungkinan besar tidak akan banyak berpengaruh pada perkembangannya.

Ikan juga bisa menjadi hewan ternak yang baik di luar angkasa karena mereka lebih efisien dalam mencari makan dan menghasilkan lebih sedikit limbah dibandingkan hewan darat.

Sejak 2019, program Lunar Hatch telah menyelidiki kelayakan pengiriman telur ikan ke luar angkasa untuk penetasan terprogram.

Jika mereka dapat bertahan dalam peluncuran dan penerbangan luar angkasa, ikan akan menjadi sumber makanan yang menjanjikan.

Menurut laporan tahun 2020 dari University of South Australia dan International Space University di Prancis, serangga juga merupakan sumber makanan yang layak di luar angkasa.

Laporan tersebut berpendapat bahwa serangga seperti jangkrik (Acheta domesticus) adalah yang paling layak dan terjangkau, menawarkan sumber protein yang baik dengan menggunakan lebih sedikit ruang dan air dibandingkan sumber protein tradisional.

Serangga juga bisa memberikan benefit lain seperti penyerbukan dan pergantian tanah.

Pilihan lainnya adalah krustasea. Seperti serangga, krustasea juga dapat dipelihara di tempat sempit sebagai sumber makanan yang efisien. Udang dapat dipelihara dalam tangki kecil dan digunakan sebagai bagian dari sistem akuaponik yang juga menanam tanaman.

Hewan pertama di Bulan

Sementara itu bagaimana dengan hewan pertama yang akan hidup di Bulan?

Peneliti mengincar tardigrade atau yang sering disebut beruang air sebagai hewan pertama.

Mahluk mungil dan tangguh ini telah menunjukkan kemampuan untuk bertahan dalam kondisi ekstrem, termasuk panas dan dingin yang ekstrem, radiasi, dan ruang hampa udara.

Misi sebelumnya telah menunjukkan bahwa makhluk kecil ini masih dapat bertahan hidup setelah menghabiskan 12 hari di ruang hampa udara, dan mereka dapat berkembang biak tanpa efek negatif selama penerbangan luar angkasa.

Meskipun mereka tidak berdampak langsung pada ekosistem manusia, mempelajari tardigrade di luar angkasa dapat mengungkap bagaimana mereka bertahan dalam kondisi ekstrem seperti radiasi dan bagaimana kita dapat meniru sifat tersebut pada organisme lain.

Eksplorasi dan juga kolonisasi memang masih jauh di depan. Namun jika hari itu tiba, hewan-hewan yang bergabung di habitat baru ini akan menjadi hewan yang mendukung ekosistem bagi manusia yang pertama kali menetap di sana.

Editor: Monika Novena

Tag:  #hewan #yang #akan #pertama #kali #hidup #luar #angkasa

KOMENTAR