



Dari Baden-Powell ke Indonesia: Sejarah Panjang Gerakan Pramuka dan Perkembangannya Hingga Sekarang
–Pramuka adalah gerakan pendidikan yang telah melahirkan banyak pemimpin dan pribadi tangguh di seluruh dunia. Sejak pertama kali dirintis Robert Baden-Powell pada awal abad ke-20, gerakan ini terus berkembang dan beradaptasi dengan zaman.
Dilansir melalui laman World Scouting Organisation, Jumat (21/2), lebih dari 500 juta anak muda dan orang dewasa telah bergabung dengan gerakan ini sejak pertama kali didirikan. Mereka bergabung untuk menjadi warga yang aktif dan membawa perubahan positif di lingkungan sekitar.
Saat ini, Pramuka menjadi gerakan kepanduan terbesar di dunia dengan lebih dari 57 juta anggota yang tersebar di lebih dari 200 negara dan wilayah. Melalui perpaduan pendidikan, petualangan, dan keseruan, Pramuka terus menginspirasi anak muda untuk menjadi individu yang berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih baik dan berkelanjutan.
Awal Mula Gerakan Pramuka
Gerakan kepanduan pertama kali diperkenalkan untuk anak laki-laki berusia 11 hingga 18 tahun. Pada 1907, Baden-Powell mengadakan perkemahan pertama di Pulau Brownsea, Inggris, yang diikuti 20 anak. Perkemahan ini sukses besar dan menjadi cikal bakal lahirnya gerakan kepanduan dunia.
Pada 1908, Baden-Powell menerbitkan buku Scouting for Boys yang langsung laris di pasaran dan terjual lebih dari 100 juta eksemplar. Buku ini menjadi pedoman bagi anak-anak muda dalam mengembangkan keterampilan hidup, kedisiplinan, dan jiwa kepemimpinan. Pada 1909, buku ini diterjemahkan ke dalam lima bahasa, dan gerakan ini mulai dikenal dengan nama The Boy Scouts.
Perkembangan dan Penyebaran Gerakan Pramuka
Gerakan kepanduan berkembang pesat di berbagai negara. Tahun 1910, Baden-Powell mendirikan organisasi Girl Guides yang dipimpin adiknya, Agnes Baden-Powell. Pada 1914, ketika Perang Dunia I pecah, sistem patroli yang diterapkan dalam gerakan kepanduan terbukti sangat efektif. Bahkan, ketika banyak orang dewasa dipanggil untuk perang, para pemuda yang tergabung dalam kepanduan tetap menjalankan sistem ini dengan baik.
Seiring berjalannya waktu, Pramuka semakin berkembang. Pada 1920, konferensi kepanduan dunia pertama diadakan di London, diikuti oleh 33 organisasi kepanduan nasional.
Di tahun yang sama, Biro Kepanduan Dunia didirikan untuk mengoordinasikan gerakan ini secara global. Keanggotaan Pramuka dunia terus bertambah, dan pada 1922, jumlahnya telah mencapai lebih dari satu juta anggota.
Pramuka di Tengah Perang dan Perubahan Dunia
Perang Dunia II membawa dampak besar bagi gerakan Pramuka. Di beberapa negara yang dikuasai rezim totaliter, kegiatan kepanduan dilarang.
Namun, di tempat-tempat lain, Pramuka tetap berjuang secara diam-diam dan berperan dalam gerakan perlawanan. Mereka membantu memberikan makanan, merawat korban perang, hingga menjadi penjaga pantai di beberapa wilayah.
Setelah perang berakhir, gerakan kepanduan kembali berkembang pesat. Tahun 1947, organisasi kepanduan dunia mendapatkan status konsultatif di UNESCO. Pada 1960-an hingga 1980-an, banyak negara baru merdeka dan bergabung dalam gerakan kepanduan dunia. Perubahan ini membuat program kepanduan semakin beragam dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat.
Hadirnya Gerakan Pramuka di Indonesia
Dilansir melalui laman steemit.com, gerakan kepanduan mulai berkembang di Indonesia sejak 1950-an. Saat itu, terdapat berbagai organisasi kepanduan dengan latar belakang yang beragam, bahkan ada yang terafiliasi dengan partai politik.
Situasi ini dianggap kurang efektif dalam membangun persatuan bangsa. Melihat kondisi tersebut, Presiden Soekarno pada 9 Maret 1961 mengeluarkan mandat untuk menyatukan berbagai organisasi kepanduan dalam satu wadah.
Keputusan ini kemudian ditegaskan melalui Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, yang menetapkan lahirnya Gerakan Pramuka di Indonesia. Secara resmi, Gerakan Pramuka diperkenalkan kepada masyarakat pada 14 Agustus 1961, yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Pramuka. Namun, seiring waktu, minat generasi muda terhadap Pramuka mengalami pasang surut.
Hingga pada peringatan 45 tahun Gerakan Pramuka 2006, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mencanangkan revitalisasi Pramuka untuk mengembalikan semangat kepanduan dalam membentuk karakter generasi muda. Upaya ini diperkuat dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka.
Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Bapak Pramuka Indonesia
Salah satu tokoh penting dalam sejarah Pramuka di Indonesia adalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Mengutip laman resmi Pramuka DIY.or.id, pertama kali muncul di dunia kepanduan nasional saat menghadiri Perkemahan Kepanduan Indonesia (Perkino) di Jogjakarta pada 1941.
Selain itu, Sultan juga memimpin Seminar Kepanduan Nasional pertama di Bogor pada 1957. Perannya yang besar dalam membangun dan mengembangkan Gerakan Pramuka membuatnya dihormati sebagai Bapak Pramuka Indonesia.
Isu Dihapuskannya Pramuka dari Kurikulum Sekolah
Belakangan, muncul isu bahwa Pramuka tidak lagi menjadi ekstrakurikuler wajib di sekolah. Isu ini sempat ramai diperbincangkan masyarakat. Namun Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menegaskan bahwa Pramuka tetap wajib disediakan satuan pendidikan.
Hal itu berdasar Peraturan Mendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024, karena setiap sekolah wajib menyediakan minimal satu ekstrakurikuler, dan Pramuka tetap menjadi salah satu pilihan utama. Ada pun perubahan yang dilakukan hanya terkait dengan model perkemahan yang tidak lagi diwajibkan, tetapi tetap boleh dilakukan jika sekolah menghendaki.
Gerakan Pramuka telah mengalami perjalanan panjang sejak diperkenalkan Baden-Powell hingga berkembang di Indonesia. Dari awal berdirinya hingga sekarang, Pramuka terus beradaptasi dengan zaman untuk tetap relevan bagi generasi muda.
Meskipun sempat mengalami tantangan, Gerakan Pramuka tetap memiliki peran penting dalam membentuk karakter pemuda Indonesia. Dengan berbagai inovasi dan revitalisasi, Pramuka diharapkan tetap menjadi bagian dari pendidikan yang melahirkan generasi unggul di masa depan.
Tag: #dari #baden #powell #indonesia #sejarah #panjang #gerakan #pramuka #perkembangannya #hingga #sekarang