Meraih Pahala Besar di 10 Muharram Hari Asyura: Panduan Niat dan Puasa yang Tepat untuk Keberkahan!
– Hari Asyura, yang jatuh pada tanggal 10 Muharram, merupakan momen penuh berkah bagi umat Islam. Kemungkinan, pada 2025 ini 10 Muharram akan jatuh pada 6 Juli 2025. Pada hari itu, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan amalan-amalan sunnah, salah satunya adalah berpuasa Asyura. Puasa ini tidak hanya tentang meraih pahala besar, tetapi juga mengandung makna sejarah yang mendalam.
Dalam Islam, bulan Muharram sendiri dikenal sebagai bulan yang penuh kemuliaan. Rasulullah SAW bahkan menyebutkan bahwa puasa di bulan Muharram, khususnya pada hari Asyura, adalah puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan. Maka, sangat dianjurkan bagi umat Muslim untuk berpuasa pada tanggal 10 Muharram, karena keutamaan dan keberkahan yang terkandung di dalamnya.
Melansir penjelasan dari laman resmi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) pada Sabtu (25/1), 10 Muharram dikenal dengan sebutan hari Asyura. Pada hari ini, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan amalan-amalan sunnah, termasuk berpuasa. Puasa Asyura memiliki kedudukan istimewa, karena termasuk dalam bulan Muharram yang merupakan salah satu bulan mulia dalam kalender Islam.
Bahkan Rasulullah SAW dalam salah satu haditsnya menyampaikan bahwa puasa di bulan Muharram adalah puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan, yang menambah makna penting dari ibadah ini. Keistimewaan hari Asyura juga sangat terlihat dalam berbagai peristiwa besar dalam sejarah Islam. Pada hari ini, Allah SWT menerima taubat Nabi Adam AS setelah beliau memohon ampunan.
Tidak hanya itu, di hari Asyura, Allah SWT juga menyelamatkan Nabi Musa AS dan kaumnya dari kejaran Firaun, serta menenggelamkan Firaun beserta bala tentaranya. Allah SWT juga menurunkan wahyu kepada Nabi Musa AS pada hari yang sama. Selain itu, Rasulullah SAW memuliakan hari ini setelah kedatangan agama Islam.
Sebelum diwajibkannya puasa Ramadhan, Rasulullah SAW sudah memerintahkan para sahabat untuk berpuasa pada hari Asyura sebagai bentuk penghormatan terhadap hari yang penuh berkah ini. Sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya shalat yang terbaik setelah shalat fardhu adalah shalat tengah malam dan sebaik-baiknya puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Allah yang kamu sebut bulan Muharram." (HR. Nasa'i, No: 1614).
Keutamaan Puasa Asyura
Mengutip penjelasan dalam laman resmi Majelis Ulama Indonesia, keutamaan puasa Asyura sangat besar, sebagaimana dicatat dalam berbagai hadits sahih. Salah satunya yang menyebutkan bahwa puasa pada hari Asyura dapat menghapus dosa setahun yang telah lalu. Rasulullah SAW bersabda,
وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
"Adapun puasa pada hari Asyura, aku memohon kepada Allah agar puasa tersebut bisa menghapus dosa setahun sebelumnya." (HR. Muslim no 1162).
Imam an-Nawawi (w 676 H) menjelaskan bahwa dosa yang diampuni dalam hadits di atas adalah dosa-dosa kecil, atau paling tidak bisa memberikan keringanan atas dosa besar atau pengangkatan derajat seorang hamba (an-Nawawi, al-Minhaj Syarh Shahih Muslim, juz 8, hlm 51). Namun, dosa besar hanya akan diampuni apabila seseorang benar-benar bertaubat nasuha, yaitu taubat yang sungguh-sungguh. Oleh karena itu, puasa Asyura menjadi kesempatan emas bagi umat Islam untuk membersihkan diri dari dosa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Selain itu, puasa Asyura juga menunjukkan betapa antusiasnya Nabi SAW dalam melaksanakan ibadah ini. Dalam hadits riwayat Imam Bukhari, Ibnu Abbas RA. mengatakan:
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ إِلَّا هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ يَعْنِي شَهْرَ رَمَضَانَ
"Tidak pernah aku melihat Nabi SAW sengaja berpuasa pada suatu hari yang Beliau istimewakan dibanding hari-hari lainnya kecuali hari 'Asyura' dan bulan ini, yaitu bulan Ramadhan." (HR. Bukhari).
Niat Puasa Sunnah 10 Muharram Hari Asyura
Bagi umat Islam yang ingin melaksanakan puasa Asyura, niat menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Niat puasa sunnah Asyura bisa dilakukan pada malam atau siang hari, tergantung pada waktu yang tepat. Berikut adalah bacaan niat puasa sunnah 10 Muharram (Hari Asyura) yang dikutip dari mui.or.id:
-
Niat Puasa Asyura untuk esok hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta‘âlâ.
"Aku berniat puasa sunnah Asyura esok hari karena Allah Swt." -
Niat Puasa Asyura jika dilakukan pada siang hari, sebelum tergelincirnya matahari:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء أو عَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatit Tasû‘â awil âsyûrâ lillâhi ta‘âlâ
"Aku berniat puasa sunnah Tasu’a atau Asyura hari ini karena Allah SWT."
Meraih pahala besar di 10 Muharram, hari Asyura, adalah kesempatan luar biasa bagi umat Islam untuk mendapatkan keberkahan. Melalui puasa sunnah ini, umat Muslim tidak hanya memperoleh pahala besar, tetapi juga dapat membersihkan dosa-dosa kecil yang telah lalu. Sebagai ibadah yang mulia, puasa Asyura mengajarkan kita untuk lebih dekat kepada Allah SWT dan memperbaharui ketakwaan.
Hari Asyura menjadi momen istimewa yang penuh dengan sejarah dan keutamaan. Dari pengampunan dosa hingga pelajaran dari kehidupan Nabi-nabi, puasa Asyura memberikan banyak hikmah. Dengan berpuasa pada 10 Muharram, umat Islam tidak hanya mengikuti sunnah Rasulullah SAW, tetapi juga meraih pahala yang berlipat ganda.
Jadi, jangan lewatkan kesempatan berharga ini untuk meraih pahala besar di 10 Muharram hari Asyura. Puasa ini tidak hanya sebagai bentuk ibadah, tetapi juga sebagai cara untuk mendapatkan keberkahan hidup. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita dan menjadikan puasa Asyura sebagai jalan untuk meraih kebahagiaan dan kesuksesan dunia akhirat.
Tag: #meraih #pahala #besar #muharram #hari #asyura #panduan #niat #puasa #yang #tepat #untuk #keberkahan