KKP Ungkap Hasil Pemeriksaan 2 Nelayan yang Sempat Mengaku Pasang Pagar Laut Misterius di Tangerang
Pemanggilan itu didasarkan dari pernyataan para nelayan sebelumnya yang mengaku ke media sebagai penanggung jawab pagar laut di Tangerang itu.
Namun, kata Ipunk, saat dimintai keterangan KKP, dua nelayan tersebut menyampaikan mereka hanya menjadi juru bicara para nelayan saja, bukan penanggung jawabnya.
"Kami sudah memanggil beberapa pihak yang mengaku kemarin, seperti di medsos itu yang mengaku sebagai pemilik."
"Kami lakukan pemeriksaan. Klarifikasi. Kita memanggil mereka untuk diklarifikasi," ujar Ipunk, saat rapat bersama Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/1/2025), dilansir Kompas.com.
"(Mereka) Hanya menyampaikan 'Kami hanya juru bicara nelayan. Bukan penanggung jawab'. Jadi kami sudah mencari lagi ini (pihak lain untuk dipanggil)," ujarnya.
Dalam hal ini, Ipunk mengatakan, substansi yang masih didalami KKP adalah siapa yang mengaku memiliki pagar laut.
Dua nelayan yang diperiksa pada Selasa (21/1/2025) menyatakan, mereka hanya juru bicara nelayan.
"Yang mengaku sebagai nelayan juru bicara atau apa lah, tapi bukan nelayan sih dia kalau dibilang ya pendamping nelayan," kata Ipunk.
"Karena ngomongnya belum jelas, di media saja jelas. Ketika ngomong dengan petugas kami, (mereka) enggak bisa ngomong itu bukti kepemilikan," ungkapnya.
Menteri KP Ngaku Punya Petunjuk Pemilik Pagar Laut
Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono, mengatakan pihaknya masih terus berkoordinasi dengan berbagi stakeholder atau pihak terkait untuk mengungkap pemilik pagar laut di Tangerang.
"Pertanyaan tadi hampir sama, soal bagaimana dengan siapa sebetulnya yang memasang? Jadi, sampai hari ini masih dalam proses penyidikan," kata Trenggono saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI,di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis.
Meski demikian, Trenggono menyatakan, bukan berarti KKP sama sekali tidak memiliki petunjuk soal sosok di balik munculnya pagar bambu tersebut.
Hanya saja, kata dia, dalam mengungkap sosok itu perlu ada pemanggilan agar bisa memastikan keterangannya.
"Ya, memang tuntutan dari masyarakat penginnya hari ini diusut, disegel, besok juga langsung ketahuan, tapi tidak mudah juga, karena kami mendapat beberapa petunjuk, tentu," kata dia.
"Tapi tentu kan juga harus dipanggil, ditanya, apakah yang bersangkutan betul melakukan itu dan seterusnya," sambung Trenggono.
Trenggono menjelaskan, permintaan keterangan itu merupakan bagian penting, mengingat KKP memiliki keterbatasan dalam pengawasan ruang laut.
"Karena memang terus terang, kami tidak punya alat pengawasan yang disampaikan itu kami sebenarnya sudah mengajukan sebenarnya untuk kemudian kita bisa memiliki digital surveilans begitu, tapi sampai hari ini kita belum punya," ujarnya.
Dengan begitu, sejauh ini, Trenggono menyatakan belum dapat membocorkan soal siapa pemilik pagar misterius tersebut.
Trenggono juga menegaskan proses investigasi pagar laut tetap berlanjut.
"Sebagai solusi penyelesaian permasalahan tindak lanjut yang akan dilakukan Kementerian KKP adalah melanjutkan proses investigasi dan pemeriksaan terhadap pembangunan pagar laut yang telah dilakukan penyegelan oleh Polsus KKP sesuai dengan peraturan yang berlaku," kata Trenggono.
Selain itu, Trenggono memastikan pihaknya bakal berkoordinasi dengan stakeholder terkait, untuk mengendalikan pemanfaatan ruang laut.
"Konsolidasi dan koordinasi dengan Kementerian atau Lembaga dan Pemerintah Daerah untuk pengendalian pemanfaatan ruang laut secara nasional mengacu kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku," ucapnya.
(Tribunnews.com/Rifqah/Rizki Sandi) (Kompas.com)
Tag: #ungkap #hasil #pemeriksaan #nelayan #yang #sempat #mengaku #pasang #pagar #laut #misterius #tangerang