5 Santri Jadi Korban Nafsu Bejat Pimpinan dan Guru Ponpes di Jaktim, Iming-iming Uang dan Liburan ke Ancol
ilustrasi pencabulan (unsplash)
16:36
21 Januari 2025

5 Santri Jadi Korban Nafsu Bejat Pimpinan dan Guru Ponpes di Jaktim, Iming-iming Uang dan Liburan ke Ancol

Polisi meringkus pemilik dan guru sebuah pondok pesantren di Jakarta Timur. Penangkapan itu terkait kasus asusila terhadap anak didiknya sendiri.

Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly mengatakan, total ada lima orang santri yang melapor akibat menjadi korban aksi bejat keduanya.

Dalam modusnya, pelaku CH berkedok ingin melakukan pengobatan penyakit. Awalnya korban diajak untuk ke kamar pribadi tersangka saat istrinya sedang mengajar.

Korban kemudian diminta memijat tubuh tersangka hingga membuatnya terangsang. Setelahnya, tersangka melakukan aksi pencabulan terhadap korban.

“Pelaku terangsang, dengan harapan bahwa kalau sudah terangsang dan terpuaskan nafsunya, maka penyakit yang ada di dalam tubuh tersangka akan keluar dan tersangka akan sembuh. Itu yang selalu disampaikan kepada korban,” kata Nicolas, di Polres Metro Jakarta Timur, Senin (21/1/2025).

Usai melakukan perbuatannya, korban selalu diberikan uang sebagai bentuk tutup mulut agar tidak melaporkannya kepada siapapun.

“Setelah dilakukan, tersangka memberikan uang juga kepada para korban dan mengancam korban tidak boleh memberitahukan kepada siapapun,” katanya.

“Bahkan tersangka mengajak korban untuk ke Ancol atau tempat-tempat rekreasi untuk membuat korban tidak bercerita kepada pihak lain, tambah Nicolas.

Dalam aksinya, selain menggunakan kamar tidur pribadi sebagai tempat melampiaskan nafsu. Tersangka juga menggunakan ruang khusus yang ada di pondok pesantren.

Ruangan itu berada di lantai 3, dan hanya bisa diakses oleh tersangka sebagai pemilik pondok pesantren.

Aksi bejat tersangka sudah dilakukan sejak tahun 2019-2024. Meski sudah berulang kali kepergok oleh istrinya melakukan aksi cabul, namun tersangka masih sering melakukan hal tersebut.

“Sudah beberapa kali kepergok oleh istrinya dan juga saudaranya, dan sudah diingatkan untuk tidak melakukan hal itu kepada para santri. Tapi masih tetap dilakukan oleh pimpinan pondok pesantren ini,” kata Nicolas.

Guru Juga Jadi Predator Seks

Selain CH, di pondok pesantren ini ada predator seks lainnya, yakni MCN yang merupakan salah satu guru yang mengajar di ponpes tersebut.

Sudah ada tiha korban yang menjadi mangsa MCN, dua di antaranya bahkan masih berusia di bawah umur.

Modusnya pun hampir sama, MCN mengajak korban ke kamarnya untuk memijat. Setelahnya tersangka langsung mencabuli korban.

“Ketiga korban ini merupakan murid dari guru tersebut,” ucap Nicolas.

MCN sendiri telah menjadi guru dan mengajar di Ponpes tersebut sejak tahun 2021. Hingga saat ini, polisi masih mendalami, apakah kedua tersangaka memiliki pemufakatan jahat karena melihat modus keduanya hampir mirip.

“Kami masih melakukan pendalaman apakah ada memang punya komitmen yang sama atau tidak. Tapi untuk sampai saat ini, tidak ada hubungan sama sekali,” ujar Nicolas.

Keduanya kini dijerat dengan Pasal 76E Jo Pasal 82 Undang-Undang RI Nomor 17 tahun 2016 tentang perlindungan anak.

Editor: Bangun Santoso

Tag:  #santri #jadi #korban #nafsu #bejat #pimpinan #guru #ponpes #jaktim #iming #iming #uang #liburan #ancol

KOMENTAR