Menyehatkan! Ini 5 Makanan Organik yang Kaya Akan Nutrisi dan Mudah Ditemui
Selain makanan organik segar seperti buah dan sayur, penelitian tersebut mengungkap bahwa masyarakat mulai beralih ke produk organik lainnya, seperti makanan olahan, kosmetik, suplemen kesehatan, perlengkapan kesehatan, hingga fesyen.
Hasil penelitian mencatat sejumlah produk organik yang kian populer di kalangan masyarakat. Di antaranya adalah kacang-kacangan dengan persentase 50 persen; teh dan kopi, 50%; makanan ringan organik, 49%; serta mi dan pasta yang mencapai 43%.
Indonesia menjadi salah satu negara dengan kekayaan alam yang melimpah. Dengan lahan pertanian subur, masyarakat dapat dengan mudah menemukan produk organik lokal, termasuk buah-buahan, sayur-mayur, dan rempah-rempah. Keunggulan ini juga memberikan peluang besar bagi Indonesia untuk mengekspor produk organik ke pasar internasional.
Apa Itu Makanan Organik?
Secara garis besar, makanan organik merupakan makanan yang bebas dari bahan kimia. Para petani dan produsen makanan organik menanam dan memproduksi makanan tanpa menggunakan bahan kimia sintetis, seperti pestisida dan pupuk buatan.
Kesejahteraan hewan dan keberlanjutan lingkungan merupakan isu penting bagi petani organik. Istilah 'organik' juga dapat mencakup produk hewani. Misalnya, telur yang disertifikasi organik berasal dari ayam yang diternakkan di alam bebas, bukan dari ayam yang dipelihara di dalam kandang.
Meskipun makanan organik bebas dari bahan kimia sintetis, bukan berarti sepenuhnya bebas dari residu kimia. Mengutip laman Better Health, makanan organik mungkin ditanam di lahan yang sebelumnya digunakan untuk pertanian non-organik. Oleh karena itu, masih ada kemungkinan terpapar residu kimia.
Namun demikian, kandungan residu pestisida dalam makanan organik jauh lebih rendah dibandingkan dengan makanan yang dihasilkan melalui pertanian konvensional, yang menggunakan bahan kimia sintetis.
Kandungan Nutrisi dalam Makanan Organik
Penelitian menunjukkan bahwa kandungan nutrisi antara tanaman organik dan konvensional tidak memiliki perbedaan signifikan pada vitamin dan mineral utama. Meski demikian, beberapa makanan organik diketahui memiliki tingkat nitrat yang lebih rendah, vitamin C yang lebih tinggi, serta kandungan mineral tertentu seperti fosfor, magnesium, dan zat besi yang lebih banyak.
Mengutip dari laman Kemenkes, tinjauan literatur menunjukkan bahwa sereal, kentang, dan sayuran organik maupun non-organik memiliki kandungan mineral, elemen pelacak, vitamin B, vitamin A, dan beta-karoten yang hampir sama.
Namun, kentang organik cenderung memiliki kadar vitamin C yang lebih tinggi dibandingkan kentang konvensional. Sayuran daun organik juga menunjukkan kecenderungan serupa. Selain itu, legum dan sereal organik seperti gandum dan jagung memiliki protein lebih rendah, tetapi kualitasnya lebih baik karena kandungan asam amino esensial yang lebih tinggi. Meski demikian, penelitian tentang hal ini masih terbatas, sehingga hasilnya belum sepenuhnya konsisten.
Jadi Industri yang Sedang Berkembang
Bukan hanya di Indonesia, makanan organik juga menjadi industri yang sedang berkemabng di sejumlah negara, salah satunya di Australia.
Negeri Kangguru ini telah mengalami tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 13% sejak tahun 2012, dengan jumlah operasi organik bersertifikat meningkat sebesar 38% sejak tahun 2011. Dan pada 2021, nilai eceran pasar organik diperkirakan mencapai sedikitnya $2,3 miliar.
Permintaan konsumen terhadap makanan organik tumbuh pada tingkat 20 hingga 30% per tahun. Diperkirakan lebih dari 6 dari 10 rumah tangga Australia kini membeli makanan organik sesekali. Produk yang populer meliputi buah dan sayur, daging sapi, minuman non alkohol, kacang-kacangan, dan makanan siap saji.
5 Contoh Makanan Organik yang Mudah Ditemui di Indonesia
Seperti yang sudah disebutkan di awal, Indonesia memiliki lahan pertanian yang subur. Masyarakat akan dengan mudah menemukan sejumlah produk makanan organik seperti beras, buah, sayur-mayur, rempah, hingga produk susu dari pekarangan yang ada di sejumlah daerah.
Kaya akan nutrisi, berikut sejumlah jenis makanan organik yang mudah ditemui di Indonesia seperti dikutip dari berbagai sumber, Jumat (10/1/2025):
1. Beras Organik
Beras organik merupakan beras yang ditanam dan dibudidayakan tanpa menggunakan pupuk serta pestisida kimia, sehingga lebih ramah lingkungan dan bebas dari residu bahan kimia. Beras organik dikenal memiliki kandungan nutrisi dan mineral yang tinggi, termasuk vitamin dan serat yang bermanfaat bagi kesehatan.
Selain itu, beras organik memiliki kandungan glukosa yang lebih seimbang dibandingkan beras konvensional. Karbohidrat dan proteinnya mudah terurai, sehingga lebih aman dan sangat direkomendasikan untuk penderita diabetes.
Dengan indeks glikemik yang relatif lebih rendah, beras organik dapat membantu mengontrol kadar gula darah jika dikonsumsi secara teratur dan sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Keunggulan lain dari beras organik adalah rasanya yang lebih alami dan teksturnya yang lebih pulen, menjadikannya pilihan ideal bagi mereka yang ingin hidup sehat sekaligus mendukung praktik pertanian berkelanjutan.
2. Tempe Organik
Tempe organik terbuat dari kacang kedelai yang tidak mengandung bahan kimia dan pengawet, yang pastinya juga aman bagi tubuh.
Tempe organik dibuat dari kedelai organik, ragi tempe, dan cairan probiotik. Kedelai organik dipilih karena bebas dari residu pestisida dan bahan kimia sintetis, sehingga lebih aman dan sehat. Ragi tempe mengandung jamur Rhizopus sp., yang berperan penting dalam proses fermentasi, membantu mengubah kedelai menjadi tempe yang kaya akan nutrisi.
Cairan probiotik digunakan dalam proses perendaman kedelai sebelum fermentasi. Fungsinya adalah mempercepat proses fermentasi dan meningkatkan kualitas tempe dengan menghasilkan tekstur yang lebih baik serta rasa yang lebih alami.
Kombinasi bahan-bahan organik ini membuat tempe organik tidak hanya kaya nutrisi, tetapi juga ramah lingkungan dan lebih menyehatkan dibandingkan tempe yang dibuat dengan cara biasa.
3. Tahu Organik
Sama seperti tempe, tahu organik juga terbuat dari kacang kedelai yang tidak mengandung pengawet dan bahan kimia. Tahu yang dibuat dari kedelai organik non-GMO yang ditanam tanpa pestisida, pupuk buatan, dan herbisida.
Salah satu tahu organik yang mudah ditemui di Indonesia adalah Tahu Organik Nigarin, jajanan Sidoarjo. Tahu ini menggunakan bahan penggumpal Nigarin atau sari air laut tanpa menggunakan cuka, sehingga dapat menghasilkan tahu dengan kalsium, magnesium, vitamin B-12 dan isoflavon yang lebih tinggi.
Nigarin adalah salah satu ekstrak sari air laut yang berasal dari laut yang bersih dan mengandung mineral magnesium yang sangat berguna bagi metabolisme tubuh manusia.
4. Kentang Organik
Selanjutnya ada kentang organik. Kentang organik ditanam secara organik di lahan bebas polutan dan tidak menggunakan bahan pestisida maupun pupuk buatan lainnya. Menggunakan bibit non GMO, kentang organik menyimpan beragam khasiat baik untuk kesehatan.
Kentang organik memiliki kandungan mineral dan enzim baik lebih tinggi yang berguna untuk membantu metabolisme tubuh. Kentang organik juga mengandung unsur hara mikro, seperti boron, besi, tembaga, mangan, seng, dan molibdenum.
5. Mie Organik
Mayoritas masyarakat Indonesia suka makan olahan mie, apalagi di musim penghujan dengan cuaca dingin seperti belakangan ini. Untuk lebih sehat, pilihlah mie yang diolah secara organik, di mana terbuat dari bahan alami, tanpa pengawet, dan tanpa pewarna.
Agar konsumsi mie organik tetap aman, sebaiknya batasi jumlahnya. Perhatikan juga kandungan nutrisinya, dan tambahkan bahan-bahan sehat seperti sayuran atau sumber protein nabati dan hewani untuk meningkatkan nilai gizinya. Hindari penggunaan bumbu yang tinggi garam dan MSG agar lebih sehat.
#LokalAsri #ArahkanAksiAsrikanIndonesia #TribunNetwork #MataLokalMenjangkauIndonesia
Tag: #menyehatkan #makanan #organik #yang #kaya #akan #nutrisi #mudah #ditemui