7 Provinsi Kena Wabah PMK, DPR Minta Kementan Gercep Tutup Pasar Hewan Agar Penularan Tak Meluas
Wakil Ketua Komisi IV DPR, Ahmad Yohan. Kementan diminta bergerak cepat mengatasi wabah penyakit mulut dan kaki(PMK) yang menjangkiti hewan ternak jenis sapi. Virus PMK sudah mewabah di tujuh provinsi Indonesia.  
10:06
10 Januari 2025

7 Provinsi Kena Wabah PMK, DPR Minta Kementan Gercep Tutup Pasar Hewan Agar Penularan Tak Meluas

Kementerian Pertanian (Kementan) diminta bergerak cepat mengatasi wabah penyakit mulut dan kaki (PMK) yang menjangkiti hewan ternak jenis sapi

Virus PMK sudah mewabah di tujuh provinsi Indonesia. 

Sejak pertengahan Desember 2024 hingga sekarang tujuh provinsi, yakni Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Lampung mengalami lonjakan kasus PMK sapi.

"Pemerintah, dalam hal ini Kementan, mesti gercep, bagaimana agar wabah PMK tidak menyebar luas," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR, Ahmad Yohan dalam keterangan pers, Jumat (10/1/2025).

Kementan, kata politisi PAN ini, juga harus memastikan ketersediaan vaksin PMK mencukupi untuk dibagikan kepada peternak sapi

"Jumlah sapi di Indonesia itu sekitar 12 juta ekor. Setidaknya, Kementan mesti memastikan kebutuhan vaksin sebanyak itu," papar Yohan.

Presidium MN KAHMI ini juga menyampaikan, pengawasan terhadap lalu lintas sapi di tiap daerah harus diperketat, demi mencegah penularan kasus PMK.

"Kalau ada temuan kasus penularan, segera tutup pasar sapi, lakukan karantina. Jangan malah tetap buka karena penyebarannya bisa melalui jual beli sapi," ucap Yohan.

Mengenai berulang kasus PMK, Yohan meminta Kementan, melakukan edukasi, mitigasi dan pendampingan secara rutin kepada peternak untuk mencegah maupun meminimalisir kasus tersebut terjadi di kemudian hari.

"Kementan juga harus rutin lakukan edukasi, mitigasi, dan pendampingan ke para peternak. Beri mereka penjelasan detail soal PMK dan cara mengatasinya," kata Yohan.

Tak kalah penting, ucap Yohan, Kementan juga harus memastikan menjelang Ramadhan, Idulfitri hingga Idul Adha sapi yang tersedia dan dijual di pasaran sudah bebas PMK.

"Jangan sampai ini mau puasa, lalu Idulfitri dan Idul Adha, penularan PMK masih terjadi. Kementan harus pastikan sapi yang ada bebas PMK," pungkas Yohan 

Seorang dokter hewan memberikan vaksin untuk mencegah penyakit mulut dan kuku di sebuah peternakan sapi di Banda Aceh pada 8 Januari 2025. (Photo by CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP) Seorang dokter hewan memberikan vaksin untuk mencegah penyakit mulut dan kuku di sebuah peternakan sapi di Banda Aceh pada 8 Januari 2025. (Photo by CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP) (AFP/CHAIDEER MAHYUDDIN)

Lonjakan kasus PMK terjadi di sejumlah daerah. Di DIY misalnya, tercatat sebanyak 948 ekor sapi dalam satu bulan terakhir terpapar PMK. Adapun di Jawa Timur, seperti Gresik, dalam satu bulan terakhir tercatat ada 185 ekor sapi terjangkit, dengan 22 ekor mengalami kematian. 

Di Trenggalek, 235 ekor sapi yang terkena, dengan 10 ekor sapi mati dan lima ekor dipotong paksa dalam kurun waktu dua bulan.

Kasus PMK juga terjadi di Jawa Barat. Sedikitnya sebanyak 57 ekor sapi terjangkit PMK di Cianjur. Di Tasikmalaya sejumlah 470 ekor sapi terpapar dengan 43 ekor mati secara mendadak. 
Di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat sedikitnya 229 ekor sapi yang terpapar.

Editor: Theresia Felisiani

Tag:  #provinsi #kena #wabah #minta #kementan #gercep #tutup #pasar #hewan #agar #penularan #meluas

KOMENTAR