Lantik Pengurus Baru, APJATI Siap Kirim 300.000 Pekerja Migran RI ke Luar Negeri
Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi APJATI dalam mempertegas komitmennya untuk mendukung penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berkualitas sebagai organisasi tertua dan dengan jumlah anggota terbanyak di Indonesia.
Ketua Umum APJATI, Said Saleh Alwaini, menegaskan komitmen organisasinya untuk mendukung target pemerintah dan 70 persen akan dipenuhi oleh APJATI.
“APJATI terus bersinergi dengan pemerintah dan sektor swasta untuk meningkatkan kompetensi PMI, memperkuat perlindungan, dan meningkatkan representasi di negara-negara penempatan," ujarnya.
Selain itu, APJATI akan memanfaatkan teknologi modern untuk memfasilitasi seluruh stakeholder dalam ekosistem PMI, mulai dari proses rekrutmen, pelatihan, hingga penempatan.
Dia menambahkan, saat ini banyak negara membutuhkan tenaga kerja, sementara Indonesia memiliki potensi besar. "Saatnya kita pintar memainkan peran ini untuk memaksimalkan peluang yang ada," kata dia.
Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas langkah strategis yang diambil APJATI. "Pemerintah siap membantu dan mendukung P3MI dalam meningkatkan kualitas PMI dari unskilled menjadi skilled, termasuk soal pembiayaan. Sinergi antara APJATI dan pemerintah menjadi kunci untuk menciptakan ekosistem yang lebih sehat, serta memperkuat perlindungan bagi mereka di luar negeri," ungkapnya.
Dukungan penuh juga disampaikan perwakilan negara-negara sahabat, yang menggarisbawahi pentingnya kolaborasi bilateral dalam mempererat hubungan di bidang ketenagakerjaan. Hal ini menjadi sinyal positif untuk membuka peluang pasar baru bagi PMI Indonesia.
Pengurus yang dilantik kali ini terdiri dari 48 Dewan Pengurus Pusat dan Dewan Pertimbangan APJATI yang akan menjabat untuk periode 2024-2029.
“Pembentukan tim pengurus yang ahli di bidangnya merupakan langkah awal untuk merealisasikan program-program APJATI. Asosiasi ini hadir untuk mengutamakan segala usaha untuk mensejahterakan anggotanya dengan tetap menjaga relevansi di dunia yang berkembang pesat," ungkapnya.
Dia menegaskan pekerja migran Indonesia harus selalu meningkatkan keterampilan agar bisa bersaing di tingkat global, dan ini memerlukan dukungan dari P3MI yang unggul. "Tugas kami adalah bersinergi dengan pemerinta, KP2MI dan stakeholders lain untuk mewujudkannya,” tambahnya.
Sektor ketenagakerjaan Indonesia saat ini menjadi penyumbang devisa terbesar kedua setelah migas, dengan sebagian besar berasal dari PMI di Asia Pasifik dan Timur Tengah.
Tag: #lantik #pengurus #baru #apjati #siap #kirim #300000 #pekerja #migran #luar #negeri