Wacana Pelajaran AI-Coding Diterapkan dari Kelas 4 SD, Ary Ginanjar: Penguatan Teknologi Sejak Dini
Dalam pertemuan tersebut Mendikdasmen Abdul Mu'ti menuturkan, Kemendikdasmen masih mengkaji secara menyeluruh soal dua mata pelajaran yang baru (AI dan Coding).
Sebagai kajian awal, mata pelajaran AI dan Coding akan mulai diterapkan dari kelas 4 SD.
Apalagi dunia terus berubah, sehingga diperlukan sebuah kompetensi dalam menjawab tantangan-tantangan ke depan.
"Maka penguatan teknologi harus dimulai sejak dini. Dan berharap mata pelajaran tersebut sudah bisa diterapkan pada tahun ajaran baru," jelasnya.
Sementara itu, Pendiri Menara 165 Ary Ginanjar turut menyampaikan dukungannya kepada Mendikdasmen terkait pentingnya penggalian talenta dalam pendidikan dasar dan menengah, serta perlunya dukungan agar lahir talenta yang tepat melalui pelaksanaan kompetensi coding sebagai skills penting yang dimiliki oleh anak-anak Indonesia ke depan.
Selain itu, tambah Ary, pihaknya juga akan berbagi pengalaman konsep belajar mengajar Deep Teaching dan Deep Learning yang sudah diterapkan di ESQ Business School dan Universitas UAG.
"Saya menyambut baik Coding menjadi mata pelajaran pilihan bagi anak sekolah mulai dari SD, SMP, dan SMA. Lebih bagus lagi kalau kita bisa mengetahui talenta-talenta yang cocok untuk belajar coding. Talenta yang pas untuk belajar coding talentanya harus logika, terstruktur, dan analitik" ujarnya.
"Karena kita ingin semua anak bisa sukses sesuai dengan minat bakatnya masing-masing. Termasuk para gurunya, perlu dibekali skills yang dapat memfasilitasi serta me-coaching generasi baru menggunakan deep thinking dan deep learning untuk menggali kreativitas dan prestasi anak di bidangnya masing-masing," imbuhnya.
Menurut Ary Ginanjar, Talent DNA dapat membantu menemukan bakat anak dengan cepat dan tepat dengan bantuan Artificial Intelligence.
Hal ini tentu tidak bisa dilakukan secara manual, karena jumlah talenta yang tersebar tidak merata.
"Cara yang lebih keren lagi bisa dengan memilih anak-anak yang hebat terlebih dahulu di bidang digital, lalu cek apa saja talenta DNA-nya. Misalnya hasilnya adalah logis, analitis, terstruktur, inovasi. Lalu kita (kloning) dengan cara mencari siswa yang memiliki Talent DNA yang sama, baru kemudian latih dia untuk coding," jelasnya.
Kata Ary Ginanjar, dalam proses pembelajarannya untuk pelajar SD terdapat games atau permainan-permainan yang dirancang untuk mengetahui minat dan bakatnya dengan Talent DNA. Sementara bagi bagi pelajar SMP dan SMA metodenya pun berbeda. Namun hasilnya sama.
"Kita dapat menghasilkan generasi-generasi unggul untuk masa depan dan siap menjadi talenta digital yang hebat di Generasi Emas 2045. Maju terus Generasi Emas 2045," paparnya.
"Terima kasih atas penerimaan yang ramah dan terbuka dari Mendikdasmen Bapak Abe Mukti yang baik hati. Semoga misi mulia Pak Menteri bisa menjadi kenyataan demi lahirnya Generasi Emas 2045, Aamin," katanya.
Tag: #wacana #pelajaran #coding #diterapkan #dari #kelas #ginanjar #penguatan #teknologi #sejak #dini