Kemendikdasmen Akan Integrasikan Pembelajaran Coding dan AI di Sekolah-sekolah
Hal tersebut disampaikan oleh Staf Khusus Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, M. Muchlas Rowi, dalam sambutannya pada kegiatan Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) Pengembangan Pembelajaran Coding dan Kecerdasan Buatan pada Jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jakarta, Senin (16/12/2024).
Muchlas menyampaikan bahwa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) akan memulai langkah awal dengan mengintegrasikan pembelajaran coding dan kecerdasan buatan (artificial intelligence) di sekolah-sekolah di Indonesia.
Pendekatan tersebut dirancang agar anak-anak dapat mengenal sains dan teknologi sejak dini, membangun kemampuan berpikir kritis, dan memahami cara memanfaatkan teknologi secara bijak.
“Anak-anak perlu diajarkan bagaimana mengelompokan informasi dan mengenal diri mereka melalui pendekatan-pendekatan sederhana,” ujarnya.
Lebih lanjut, Muchlas memaparkan bahwa berdasarkan data dari World Economic Forum, Artificial Intelligence (AI) menempati posisi ke-8 dalam teknologi yang diprediksi akan diadopsi oleh organisasi pada tahun 2023 - 2027 dengan persentase sebesar 74,9 persen.
Data tersebut menunjukkan bahwa pekerjaan yang bersifat rutin akan semakin terotomatisasi oleh AI.
Hal ini menciptakan peluang sekaligus tantangan bagi Indonesia untuk mencetak tenaga kerja yang siap bersaing secara global.
“Pembelajaran coding dan AI pada tingkat SMK perlu diarahkan pada penguasaan teknologi ini untuk menyiapkan SDM menjadi tenaga kerja yang relevan dengan kebutuhan industri masa depan,” terangnya.
Potensi Indonesia dalam Memasuki Ekosistem Global
Dalam Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, salah satu poin yang sangat relevan adalah memperkuat pembangunan SDM melalui peningkatan kualitas pendidikan, sains, dan teknologi.
Pengembangan AI di Indonesia memainkan peran kunci dalam mencapai tujuan ini.
Data dari Writers Buddy Report tahun 2022 - 2023 tercatat bahwa Indonesia menempati posisi ketiga sebagai negara dengan pengguna kecerdasan buatan (AI) terbanyak.
“Pencapaian ini menunjukkan betapa besar potensi pengguna AI di Indonesia, yang dapat menjadi pendorong penting dalam mewujudkan sumber daya manusia (SDM) unggul,” lanjut Muchlas.
Selain itu, data lain juga menyebutkan bahwa Indonesia merupakan negara paling optimis dengan AI.
Survei Artificial Intelligence Index Report 2024 oleh Stanford University menunjukkan bahwa orang Indonesia termasuk yang paling optimis di dunia terhadap teknologi AI.
Optimisme ini mengindikasikan bahwa masyarakat Indonesia melihat potensi besar yang dimiliki AI dalam meningkatkan berbagai aspek kehidupan.
Tingginya adopsi dan optimisme terhadap kecerdasan buatan (AI), ditambah dengan banyaknya talenta pengembang perangkat lunak, menciptakan peluang besar bagi Indonesia.
Keterhubungan digital yang semakin luas serta intensitas penggunaan internet yang tinggi semakin memperkuat potensi tersebut.
“Untuk mengoptimalkan potensi ini, diperlukan peningkatan keterampilan digital, pelatihan teknologi berkelanjutan, serta pemerataan akses teknologi terutama di dunia pendidikan. Hal ini penting untuk menciptakan SDM yang benar-benar siap bersaing,” pungkasnya.
Tag: #kemendikdasmen #akan #integrasikan #pembelajaran #coding #sekolah #sekolah