10 Desember 2024 Peringati Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Berikut Sejarahnya
Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia diperingati sebagai hari jadi salah satu janji global paling inovatif di dunia, yakni Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (UDHR).
Di tahun 2024 ini, Hari HAM Sedunia dilaksanakan pada Selasa (10/12/2024).
Adapun tema Hari HAM Sedunia di tahun 2024, yakni Hak Kita, Masa Depan Kita, Saat Ini.
Tema tahun ini adalah seruan untuk mengakui pentingnya dan relevansi Hak Asasi Manusia dalam kehidupan kita sehari-hari.
Mengutip laman PBB, dengan adanya tema ini diharapkan dapat mengubah persepsi dengan menentang ujaran kebencian, mengoreksi misinformasi, dan melawan disinformasi.
PBB pun mengajak untuk memobilisasi tindakan guna menghidupkan kembali gerakan global untuk hak asasi manusia.
Sejarah Hari HAM Sedunia
Mengutip laman UDHR, Hari Hak Asasi Manusia secara resmi dimulai pada tahun 1950.
Lahirnya Hari HAM Sedunia setelah Majelis Umum PBB mengeluarkan resolusi 423 (V) yang mengundang semua Negara dan organisasi yang berkepentingan untuk menetapkan tanggal 10 Desember setiap tahun sebagai Hari Hak Asasi Manusia.
Ketika Majelis Umum mengadopsi Deklarasi tersebut, ia diproklamasikan sebagai "standar umum pencapaian bagi semua orang dan semua negara", yang harus diupayakan oleh individu dan masyarakat "melalui langkah-langkah progresif, nasional dan internasional, untuk menjamin pengakuan dan ketaatan yang universal dan efektif".
Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menetapkan berbagai hak dan kebebasan mendasar yang menjadi hak kita semua.
Deklarasi ini, menjamin hak setiap individu di mana pun, tanpa pembedaan berdasarkan kewarganegaraan, tempat tinggal, jenis kelamin, asal usul kebangsaan atau etnis, agama, bahasa, atau status lainnya.
Meskipun Deklarasi tersebut, bukan dokumen yang mengikat, namun dokumen itu telah menginspirasi lebih dari 60 instrumen hak asasi manusia yang secara bersama-sama membentuk standar hak asasi manusia internasional.
Saat ini, persetujuan umum dari semua Negara Anggota PBB atas Hak Asasi Manusia dasar yang ditetapkan dalam Deklarasi tersebut semakin memperkuat dan menekankan relevansi Hak Asasi Manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Komisaris Tinggi untuk Hak Asasi Manusia, sebagai pejabat utama HAM PBB, dan Kantor Komisaris Tinggi memainkan peran utama dalam mengoordinasikan upaya peringatan tahunan Hari Hak Asasi Manusia.
Tak Hanya Hari HAM Sedunia
Ternyata, tak hanya Hari HAM Sedunia yang diperingati pada tanggal 10 Desember.
Hari Hak Asasi Hewan juga diperingati setiap tanggal 10 Desember.
Mengutip laman World Animal Protection, Hari Hak Asasi Hewan Internasional merupakan acara tahunan yang menghormati hewan sebagai makhluk berakal yang berhak mendapatkan perlindungan yang sama seperti manusia.
Peringatan global ini ditandai dengan demonstrasi yang mengungkap eksploitasi hewan, berduka cita atas hewan yang menjadi korban tirani manusia, dan menggalang dukungan untuk kesejahteraan hewan universal.
Hari Hak Hewan Internasional adalah ajakan bertindak yang mendesak semua orang untuk memikirkan kembali sikap mereka terhadap hewan dan membangun masyarakat yang lebih berbelas kasih.
Uncaged (kelompok pembela hak asasi hewan yang memulai acara ini pada tahun 1998) sengaja memilih tanggal 10 Desember untuk menyoroti hubungan antara hak asasi hewan dan hak asasi manusia.
Hukum tentang kepekaan hewan secara formal mengakui apa yang telah dikonfirmasi oleh sains: bahwa sama seperti kita, hewan merasakan emosi seperti suka dan duka.
Hukum ini mengubah cara kita memandang hewan — dari properti menjadi makhluk yang layak dirawat dan dihormati.
Hukum ini meletakkan kerangka kerja untuk kebijakan yang manusiawi dan mendorong perubahan masyarakat menuju perlakuan yang etis.
Beberapa negara telah mengambil langkah signifikan untuk memasukkan kepekaan hewan ke dalam undang-undang kesejahteraan hewan mereka, seperti:
- Undang-Undang Spanyol 17/2021 mengangkat hewan ke status makhluk berakal dan bahkan menganggap mereka sebagai anggota keluarga.
- Undang-Undang Kesejahteraan Hewan (Sentience) Inggris tahun 2022 mengamanatkan agar perlindungan hewan menjadi faktor dalam keputusan kebijakan.
- Selandia Baru, Peru, dan Swedia memiliki undang-undang serupa yang mengakui nilai intrinsik hewan sebagai makhluk hidup yang layak mendapatkan perlakuan etis.
Pengakuan hewan sebagai makhluk berakal dalam undang-undang menunjukkan bahwa suatu negara menghargai nilai intrinsik dan kesejahteraan hewan.
Undang-undang tersebut, mendefinisikan hewan sebagai makhluk yang memiliki perasaan, yang mampu merasakan sakit dan penderitaan, tetapi juga memiliki kondisi positif seperti kesenangan dan kegembiraan.
Hal ini menetapkan standar penting tentang bagaimana hewan harus diperlakukan, membentuk sikap dan perilaku, serta mengirimkan pesan yang jelas kepada warga negara.
Menetapkan kesadaran dalam undang-undang membawa suatu negara selangkah lebih dekat untuk memastikan bahwa hewan memiliki kehidupan yang layak bagi mereka.
(Tribunnews.com/Whiesa)
Tag: #desember #2024 #peringati #hari #asasi #manusia #sedunia #berikut #sejarahnya