K.H. Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha
Gus Baha merupakan seorang ulama dan pendakwah yang terkenal sederhana dan santun. 
15:22
4 Desember 2024

K.H. Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha

K.H. Ahmad Bahauddin Nursalim merupakan seorang tokoh ulama dan penceramah.

Pria yang akrab disapa Gus Baha itu dikenal sebagai ahli tafsir dan pakar Al-Quran yang memiliki pengetahuan mendalam seputar ayat-ayat suci.

Ia juga memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan pemahaman agama Islam di Indonesia.

Gus Baha sendiri merupakan sosok yang sederhana dan santun, terlebih saat ia berdakwah.

Berikut profil Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha.

Kehidupan Pribadi

Dilansir dari situs Wikipedia, Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha lahir di Rembang, Jawa Tengah pada 29 September 1970.

Ia merupakan anak dari pasangan K. H. Nursalim dan Hj Yuhanidz.

Dari silsilah keluarga ayah, Gus Baha merupakan generasi ke-4 ulama-ulama ahli Al-Qur'an. 

Sedangkan dari silsilah keluarga ibu, Gus Baha menjadi bagian dari keluarga besar ulama Lasem, dari Bani Mbah Abdurrahman Basyeiban atau Mbah Sambu.

Gus Baha sendiri telah memiliki istri yang bernama Ning Winda dan telah dikaruniai tiga buah hati yang bernama Tasbiha Mahmida, Hassan Tasbiha, dan Mila Tasbiha.

Pendidikan

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, membagikan ceritanya saat sowan sekaligus nyantri kepada KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau akrab disapa Gus Baha pada Rabu (3/5/2023) Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, membagikan ceritanya saat sowan sekaligus nyantri kepada KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau akrab disapa Gus Baha pada Rabu (3/5/2023) (Istimewa)

Pendidikan Gus Baha dimulai dari lingkungan keluarga yang sangat religius. 

Gus Baha menghabiskan masa kecilnya di pesantren-pesantren yang ada di Rembang, tempat di mana ia pertama kali diperkenalkan dengan ilmu agama.

Dalam proses pendidikannya, Gus Baha mendalami berbagai disiplin ilmu Islam, seperti tafsir, fiqih, dan hadist, yang membentuknya menjadi seorang ulama yang sangat berkompeten.

Setelah menempuh pendidikan di Indonesia, Gus Baha melanjutkan studinya ke luar negeri, khususnya ke beberapa negara di Timur Tengah, untuk memperdalam ilmu agama secara lebih mendalam.

Karier

Setelah menyelesaikan pendidikan di luar negeri, Gus Baha kembali ke Indonesia dan memulai perannya sebagai seorang ulama. 

Ia aktif mengajar di beberapa pesantren, serta memberikan kajian-kajian agama di berbagai forum.

Salah satu ciri khas dari dakwah Gus Baha adalah kemampuannya dalam menyampaikan ajaran Islam dengan cara yang sederhana, sehingga mudah dipahami oleh berbagai kalangan, mulai dari santri hingga masyarakat umum.

Sebagai seorang santri tulen, yang berlatar belakang pendidikan non-formal dan non-gelar, Gus Baha diberi keistimewaan untuk menjadi Ketua Tim Lajnah Mushaf Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.

Gus Baha duduk bersama para Profesor, Doktor dan ahli-ahli Al-Qur'an dari seluruh Indonesia, seperti Prof. Dr. Quraisy Syihab, Prof. Zaini Dahlan, Prof. Shohib dan para anggota Dewan Tafsir Nasional yang lain.

(Tribunnews.com/David Adi)

Editor: Tiara Shelavie

Tag:  #ahmad #bahauddin #nursalim #alias #baha

KOMENTAR