Pengawasan Penggunaan Senpi Anggota Polri Diminta Tak Hanya Formalitas Belaka
Ilustrasi senpi. (Istimewa)
22:16
2 Desember 2024

Pengawasan Penggunaan Senpi Anggota Polri Diminta Tak Hanya Formalitas Belaka

Peristiwa penembakan yang diduga dilakukan oleh aparat kepolisian saat ini tengah menjadi perhatian publik. Insiden penembakan terhadap warga sipil di Semarang dan antar anggota kepolsian di Solok Selatan, Sumatera Barat, memicu desakan untuk mengevaluasi menyeluruh prosedur penggunaan senjata api (senpi) di lingkungan Polri.   Direktur Eksekutif Indonesia Police Investigation & Control (IPIC), Rangga Afianto menduga, akar permasalahan terletak pada mekanisme pemberian dan pengawasan senpi. Ia mengingatkan, pengawasan penggunaan senpi oleh aparat tidak hanya sebatas formalitas.   "Instrumen tes psikologi untuk izin senpi harus dikaji ulang. Apakah sudah tepat sasaran atau belum? Pengawasan berkala juga harus dilakukan secara efektif, bukan formalitas," kata Rangga kepada wartawan, Senin (2/12).  

  Ia menekankan, peran penting Biro Psikologi Polri dalam memastikan kelayakan psikologis anggota yang dibekali senpi.    "Tes psikologi yang digunakan harus disesuaikan dengan kebutuhan tugas, bukan disamakan dengan tes untuk keperluan lain, seperti pembinaan sekolah atau jabatan," tegas Rangga.   Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman menambahkan, pentingnya audit reguler penggunaan senpi. Ia menyebut, kondisi psikologis anggota kepolisian bisa berubah.   "Hari ini mereka layak memegang senpi, tapi tahun depan bisa saja tidak. Evaluasi berkala mutlak diperlukan," ucap Habiburokhman.   Senada, Komisioner Kompolnas Choirul Anam menyatakan, penggunaan senjata di Polri perlu dievaluasi. Menurutnya, dua hal yang perlu menjadi fokus dalam evaluasi, khususnya terkait pengendalian senpi serta pengendalian pemegang senpi.  

  "Walau ada pola yang kurang lebih sama, misal terkait penggunaan senjata tapi masing-masing kasus punya logika peristiwa yang berbeda-beda. Oleh karenanya penting untuk melihat anatomi peristiwa dari satu-satu," tegasnya.   "Penggunaan senjata penting untuk dievaluasi ulang. Satu, pengendalian senjata dan pengendalian yang pegang senjata," sambungnya.   Lebih lanjut, Anam menekankan yang perlu dievaluasi dalam hal ini ialah terkait waktu dan jenis senpi yang dipegang oleh setiap anggota Polri.   "Dalam konteks tertentu apakah perlu bawa senjata atau tidak, kalau perlu apakah senjata liitle weapon atau non little weapon, nah itu dilihat secara jelas," pungkasnya.

Editor: Bintang Pradewo

Tag:  #pengawasan #penggunaan #senpi #anggota #polri #diminta #hanya #formalitas #belaka

KOMENTAR