Jelang Pergantian Pemerintahan, Kampus Negeri dan Swasta Kompak Ingin MBKM Dilanjutkan
Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Terbuka Mohamad Yunus (tengah baju cokelat) di Tangerang Selatan (29/4). Hilmi Setiawan/Jawa Pos
13:40
29 April 2024

Jelang Pergantian Pemerintahan, Kampus Negeri dan Swasta Kompak Ingin MBKM Dilanjutkan

 

– Sekitar enam bulan lagi, pemerintahan Presiden Joko Widodo berakhir. Digantikan pemerintahan baru di bawah komando Prabowo Subianto. Sejumlah kalangan berharap program yang baik terus dilanjutkan. Seperti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kalangan kampus negeri dan swasta kompak berharap MBKM dilanjutkan.

Aspirasi supaya MBKM dilanjutkan, diantaranya disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Terbuka (UT) Mohamad Yunus. "Kami tetap berharap dilanjutkan," katanya usai peluncuran Portal MBKM UT dan MBKM Expo di kampusnya pada Senin (29/4).

Dia mengatakan, ada beberapa alasan, kenapa program MBKM patut untuk dilanjutkan. Diantaranya adalah lewat program tersebut, mahasiswa memiliki kesempatan untuk mendapatkan pengalaman lebih.

Salah satu program MBKM adalah menempuh mata kuliah di luar program studi di kampus yang sama. Ada juga menempuh mata kuliah di kampus lain. Kemudian ada juga dalam bentuk program magang.

"Jadi menurut saya tidak ada kaitannya dengan pergantian Presiden. MBKM tetap dilanjutkan, karena memiliki selling point untuk mahasiswa," tuturnya.

Dia mengakui bahwa program MBKM memang belum sekaligus dibuka untuk semua komponen atau keahlian.

Secara bertahap komponen atau keahlian program MBKM dibuka. Menyesuaikan dengan kemampuan pemerintah dan tempat yang menerima mahasiswa peserta MBKM. Pasalnya jika langsung dibuka dalam jumlah besar, dunia industri belum tentu siap diserbu sekian banyak mahasiswa.

Selain itu Yunus mengatakan, penyempurnaan program MBKM tentu perlu dilakukan. Diantaranya untuk di kampusnya, proses sosialisasi MBKM harus terus digalakkan. Pasalnya tidak sedikit mahasiswa di UT yang sehari-hari sudah bekerja. Jadi mereka sudah tidak ada waktu lagi untuk ikut MBKM, khususnya yang kategori magang.

"Mereka bingung membagi waktu dengan pekerjaan sehari-harinya," jelasnya.

Sebelumnya dukungan supaya program MBKM juga disuarakan dari kalangan kampus swasta. Diantaranya disuarakan oleh Rektor Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Prof. Yuda Turana. Dia mengatakan lewat program magang atau MBKM itu, bisa mendekatkan mahasiswa dengan dunia industri atau dunia kerja.

Sehingga kelak ketika mahasiswa itu sudah lulus, mereka sudah punya pengalaman dan kesiapan.

"MBKM bisa mendekatkan kampus dengan industri," jelasnya.

Selain itu dia juga berharap fleksibilitas kurikulum pendidikan tinggi yang berjalan sekarang, tetap dipertahankan di pemerintahan baru nanti. Pemerintah pusat cukup memberikan garis besar kurikulum saja. Secara teknis dan detail, diserahkan ke masing-masing perguruan tinggi. 

 

--

Editor: Dimas Ryandi

Tag:  #jelang #pergantian #pemerintahan #kampus #negeri #swasta #kompak #ingin #mbkm #dilanjutkan

KOMENTAR