KLHK Gelar Festival Pengendalian Lingkungan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya. (Istimewa)
05:40
24 April 2024

KLHK Gelar Festival Pengendalian Lingkungan

–Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya membuka Festival Pengendalian Lingkungan 2024 di Auditorium Dr. Soedjarwo Manggala Wanabakti Jakarta. Acara akan berlangsung selama dua hari 23 – 24 April.

Salah satu agenda penting acara itu adalah rapat kerja teknis penyelarasan kebijakan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan serta pembinaan pemerintah daerah. Selain itu juga terdapat pameran yang menampilkan beragam upaya perusahaan dalam menjaga lingkungan.

Siti Nurbaya mengatakan, tingkat kepatuhan dunia usaha dalam pengelolaan lingkungan hidup mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu jauh lebih baik jika dibandingkan pada 2015.

”Kalau sekarang sih harus kita katakan bahwa tingkat comply-nya dunia usaha semakin baik, jauh lebih baik. Karena pada 2017, kita sama dunia usaha masih berantem di pengadilan. Jadi setelah peristiwa-peristiwa berat 2015, 2016, 2017, kita jauh lebih baik,” ujar Siti Nurbaya.

Dia menjelaskan, titik belok pengelolaan lingkungan dimulai sejak 2014 yang ditandai bergabungnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan. Titik belok yang dilakukan terkait pengelolaan gambut, pemulihan kerusakan lahan, hingga pengembangan sistem informasi pemantauan kualitas lingkungan.

”Strategi pemulihan kerusakan lahan tambang diubah dari formalisasi tambang tambang rakyat menjadi fasilitasi pemulihan lahan bekas tambang pada objek yang tidak memiliki konflik kepemilikan lahan,” papar Siti Nurbaya.

Konsep itu lanjut dia, kemudian direplikasi hingga pada 2023, dengan melakukan pemulihan lahan bekas tambang di 25 lokasi dengan total luas 235 hektare. Replikasi program pemulihan lingkungan juga dilakukan melalui kemitraan dengan perusahaan melalui Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper).

Pada 2023, menurut Siti Nurbaya, tercatat 233 perusahaan dengan kontribusi pemulihan lahan seluas 265.792 hektare. Serta 6 perusahaan melakukan pemulihan bekas tambang telantar seluas 76,8 hektare.

”Banyak titik belok (turnarounds) yang telah kita lakukan bersama untuk melakukan perbaikan (corrective action), menemukan cara baru untuk penyelesaian masalah (innovation), dan peningkatan kinerja yang semakin akuntabel dan terukur,” jelas Siti.

Editor: Latu Ratri Mubyarsah

Tag:  #klhk #gelar #festival #pengendalian #lingkungan

KOMENTAR