Sejumlah Tokoh Kawal Sidang Putusan PHPU, Menantu Rizieq Shihab hingga Eks Ketua Umum Muhammadiyah
Para demostran salat Zuhur bersama di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat. Sejumlah tokoh pun turut serta dalam aksi demo tersebut untuk mengawal putusan sengketa Pilpres 2024. 
14:25
22 April 2024

Sejumlah Tokoh Kawal Sidang Putusan PHPU, Menantu Rizieq Shihab hingga Eks Ketua Umum Muhammadiyah

Pembacaan putusan sidang sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) diwarnai sejumlah aksi unjuk rasa atau demonstrasi, Senin (22/4/2024).

Sejumlah tokoh pun turut serta dalam aksi demo tersebut untuk mengawal putusan sengketa Pilpres 2024.

Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, terlihat dalam barisan massa aksi yakni menantu dari Rizieq Shihab yaitu Muhammad bin Husein Alatas.

Tak hanya itu Mantan Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin juga terlihat juga ikut mengawal putusan Sengketa Pilpres 2024 tersebut.

Din Syamsuddin juga meluangkan waktu untuk berpidato untuk membakar semangat seluruh demonstran.

Tercatat Din Syamsuddin berpidato sekira 20 menit lebih di bawah terik matahari.

Din Syamsuddin yang juga merupakan Presidium Gerakan Penegakan Kedaulatan Rakyat (GPKR) berharap ada mukjizat di MK dalam memutus perkara sengketa Pilpres 2024.

"Saya menyaksikan lewat televisi paling tidak 5 atau enam hakim MK. Saya dapat menyimpulkan bahwa MK menolak gugatan dari tim paslon 01 maupun 03," kata Din dalam pidatonya.

Atas hal itu, sikap dan pandangan politik GPKR kata Din menolak secara kategoris keputusan MK terkait pemilu dan pilpres.

"Saya kira masih berlangsung. Siapa tahu masih ada mukjizat. Itu yang kita doakan," harapnya.

Meski begitu ia menegaskan menolak baik pada tingkat argumen atau alasan yang disampaikan hakim MK.

"Tadi saya ikuti 1 sampai 5 hakim konstitusi. Menyampaikan bahwa apa yang digugat tim 01 maupun 03 Mengapa tidak disampaikan sebelum pilpres," kata Din.

"Terus terang seseorang yang di luar hukum ini adalah pendapat yang aneh bin ajaib. Adalah pendapat yang aneh tapi nyata. Kenapa tim 01 dan 03 menggunggat sebelum pilpres. Bukankah fakta hukum itu dapat berbicara sendiri," jelasnya.

Polisi Sweeping Massa dari Bekasi

Aparat kepolisian melalukan penyekatan dan sweeping di daerah penyangga Jakarta salah satunya Bekasi terhadap massa aksi demo soal sidang sengketa Pemilu 2024.

Hal ini dilakukan untuk pendataan para massa aksi yang akan ke sekitar Mahkamah Konstitusi (MK) dan untuk menghindari dari kelompok anarko yang menyusup dan membuat kericuhan.

"Lakukan pemeriksaan, pengamanan, dan datakan terhadap kelompok massa anarko dan anak sekolah yang akan melakukan aksi ke Jakarta," kata Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Untung Riswaji dalam keterangannya, Senin (22/4/2024).

Untung berpesan kepada anggotanya untuk melaksanakan tugas secara humanis dan persuasif. 

Sesuai aturan yang ada, mereka dilarang membawa senjata api saat melakukan pengamanan. 

"Rekan-rekan yang membawa senjata api agar dititipkan ke Propam atau disimpan terlebih dahulu dikarenakan dalam pelaksanaan pengamanan tidak diperbolehkan membawa senjata api," tuturnya.

Sebelumnya, Sebanyak 7.783 personel TNI-Polri bakal dikerahkan guna mengamankan jalannya sidang putusan sengketa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK), Senin (22/4/2024) besok.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan ribuan aparat itu juga disiapkan untuk mengamankan jalannya aksi penyampaian pendapat yang bakal digelar masyarakat seiring proses sidang putusan berlangsung.

Sejumlah Ruas Jalan Ditutup

Sejumlah ruas jalan ditutup polisi dalam rangka demonstrasi yang dilakukan oleh massa di Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2024).

Aksi unjuk rasa tersebut berkaitan dengan pembacaan hasil putusan sengketa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) hari ini.

Imbasnya, pengalihan arus lalu lintas menyebabkan kemacetan di sejumlah jalan raya. Pantauan Kompas.com pukul 08.10 WIB, Jalan Ir H Juanda arah Majapahit ramai dan padat merayap.

Lantaran, akses menuju Jalan Majapahit dari Jalan Hayam Wuruk ditutup. Begitu juga akses dari Jalan Ir H Juanda menuju Jalan Veteran III.

Kendaraan melaju perlahan, arus lalu lintas tersendat. Sesekali, terdengar pengendara menekan klakson dengan tidak sabar. Kemudian, arus lalu lintas di perempatan Harmoni juga cenderung semrawut.

Sebab, para pengendara ingin mendapat kesempatan untuk melaju terlebih dahulu. Sementara itu, kedua arus Jalan Medan Merdeka Barat juga ditutup. Polisi menutup akses kedua jalan itu menggunakan pembatas beton berukuran sekitar 160 cm.

Kendaraan yang tersisa di Jalan Medan Merdeka Barat arah Balai Kota masih diberikan akses untuk melaju melalui jalur Busway. Adapun, kendaraan dari arah Budi Kemulyaan dialihkan menuju Jalan Medan Merdeka Selatan dan MH Thamrin.

ebagai informasi, sekelompok massa yang mengatasnamakan diri sebagai Koalisi Nasional Penyelamat Demokrasi (KNPD) akan menggelar aksi di Patung Kuda, Senin. Aksi ini bertepatan dengan pembacaan putusan Perkara Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi hari ini.

Editor: Muhammad Zulfikar

Tag:  #sejumlah #tokoh #kawal #sidang #putusan #phpu #menantu #rizieq #shihab #hingga #ketua #umum #muhammadiyah

KOMENTAR