66
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi melayat ke rumah duka almarhumah Kayla Nur Sifa, 16, di Kampung Cibentang, Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi.
21:08
20 April 2024
BPIP Serahkan Santunan ke Peserta Seleksi Paskibraka yang Meninggal Dunia
- Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi melayat ke rumah duka almarhumah Kayla Nur Sifa, 16, di Kampung Cibentang, Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu, (20/4). Dewan Pengarah Program Paskibraka Nasional itu menyampaikan belasungkawa dan mendoakan, serta meminta keluarga untuk bersabar dan tegar dalam mengadapi ujian tersebut. "Ini merupakan ujian, insya Allah almarhumah meninggal dalam keadaan syahid, karena sedang dalam keadaan bertugas," kata Yudian dalam keterangannya, Sabtu (20/4). Yudian tak kuasa menahan tangis saat melayat ke rumah duka. Ia menyatakan, tujuan almarhumah untuk menjadi Paskibraka sangat mulia dan patut untuk diapresiasi setinggi-tingginya. Menurutnya, untuk menjadi Paskibraka perlu kemauan, rasa nasionalisme dan kecintaan yang tinggi terhadap bangsa Indonesia. "Tujuan almarhumah untuk menjadi Paskibraka sangat mulia, karena memiliki nasionalisme dan sebagai contoh generasi bangsa yang berkarakter Pancasila. Saya mengapresiasi setinggi-tingginya kemauan luhur almarhumah," ucap Yudian. Senada juga disampaikan Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP Prakoso. Ia menyampaikan, pihaknya mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Sifa. "BPIP mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya, cita-cita luhur almarhumah untuk menjadi Paskibraka harus kita apresiasi setinggi-tingginya. Semoga perjuangan almarhumah untuk turut serta dalam seleksi Paskibraka bisa menginspirasi banyak generasi muda Indonesia," ujar Prakoso. Dalam kunjungan singkatnya itu, rombongan BPIP secara simbolis memberikan santunan kepada keluarga almarhumah. Hal itu merupakan bentuk komitmen BPIP sebagai koordinator program Paskibraka Nasional. Sementara, orang tua Kayla, Cecep Suryatna mengaku ikhlas dan pasrah atas meninggalnya putrinya itu. Serta menganggap semuanya sudah menjadi takdir Allah SWT bahkan tidak akan menuntut apapun. “Kita sadar, bahwa itu memang takdir dari Allah, yang harus diterima," ujar Cecep. Ia yang diampingi istri dan keluarganya mengucapkan terima kasih kepada BPIP dan rombongan yang sudah berkunjung dan mendo'akan almarhumah. "Kami sangat berterimakasih, karena BPIP sudah peduli terhadap musibah ini," pungkasnya. Sebagaimana diketahui, Kayla Nur Sifa merupakan salah satu peserta seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat Kabupaten dari Sekolah Menengah Atas Negeri 1 (SMAN 1) Cisaat, Sukabumi. Ia meninggal usai mengikut tes fisik (lari) sepanjang 2 km, pada Jumat (19/4) kemarin. Kayla duduk di kelas 10 SMAN 1 Cisaat Sukabumi, ia aktif sejak kecil dan menyukai kegiatan-kegiatan pramuka maupun paskibra. Bahkan menurut keluarganya, adinda Kayla memiliki cita-cita sebagai Polisi Wanita (Polwan).
Editor: Nurul Adriyana Salbiah
Tag: #bpip #serahkan #santunan #peserta #seleksi #paskibraka #yang #meninggal #dunia