24
Menteri Agama Nasaruddin Umar (tengah) di Buperta Cibubur, Jakarta Timur (18/11). Hilmi/Jawa Pos
10:16
19 November 2024
Jadi Warisan Luhur Pendiri Bangsa, Eskul Pramuka Wajib ada di Madrasah dan Pesantren
- Belakangan muncul polemik terkait Pramuka yang tidak lagi menjadi ekstrakurikuler (Eskul) wajib di sekolah. Namun Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menegaskan eskul Pramuka harus tetap ada di madrasah, pondok pesantren, sampai perguruan tinggi di bawah naungannya. Pesan tersebut disampaikan Nasaruddin pada pembukaan Kemah Pramuka Madrasah Nasional 2024 di Buperta Cibubur, Jakarta Timur pada Senin (18/11). "Kegiatan kepramukaan di seluruh lembaga pendidikan di bawah Kemenag, kami akan mengharuskan," katanya. Nasaruddin menjelaskan setuju dengan harapan pengurus Kwarnas Gerakan Pramuka, supaya Pramuka tetap jadi eskul wajib. Bahkan tidak hanya di lembaga pendidikan formal, tetapi juga di pesantren yang sekarang jumlahnya mencapai 41 ribuan unit. Imam Besar Masjid Istiqlal itu mengatakan bahwa Pramuka adalah warisan luhur dari para pendiri bangsa. Sehingga generasi muda, harus ikut mempertahankan dan melestarikan Pramuka. Dengan ikut Pramuka, Nasaruddin meyakini para santri atau murid di madrasah akan mempunyai nilai tambah. Khusus untuk pesantren, dia mengatakan tanpa dikomando Kemenag sudah menjalankan Pramuka. Dia juga mengamati nilai-nilai yang diajarkan pada Pramuka, sudah lama hidup di pesantren. Seperti cinta tanah air, menghargai budaya lokal, sampai dengan bela negara. Sehingga tidak ada hambatan ketika Pramuka juga dijalankan di pesantren. Nasaruddin lantas menjelaskan soal ketersediaan guru atau pembimbing Pramuka. Dia mengatakan akan bersinergi dengan pengurus Pramuka di daerah-daerah. Termasuk dengan sekolah-sekolah umum untuk ketersediaan guru, pembimbing, atau pembina Pramuka. Dengan kolaborasi itu, kebutuhan guru Pramuka bisa dicukupi secara efektif. Sehingga anak-anak mulai jenjangnya MI, MTs, sampai MA dapat mengikuti Pramuka dengan baik. Dia menekankan soal bentuknya, apakah Pramuka itu menjadi pelajaran atau eskul, diserahkan ke masing-masing satuan pendidikan. Intinya Pramuka harus ada dan terus hidup di madrasah dan pesantren. Mantan Wakil Menteri Agam itu berpesan, Pramuka harus terus relevan dengan masa sekarang. Karena banyak keterampilan yang diajarkan dalam Pramuka. Dia mengatakan Pramuka bisa mencetak generasi muda yang tangguh dan inovatif. "Saya sangat berharap pada Pramuka yang fokus keterampilan abad 21," katanya. Sehingga kader Pramuka siap berkontribusi di tingkat global. Selain itu Nasaruddin berharap Pramuka terus mempererat rasa persatuan dan kesatuan. Dia menegaskan Indonesia juga membutuhkan generasi yang memahami toleransi dan keberagaman. Sementara itu Dirjen Pendis Kemenag Abu Rokhmad mengatakan Kemah Pramuka Madrasah Nasional diikuti dua ribu lebih peserta. Mereka berasal dari jenjang MTs dan MA di seluruh Indonesia. "Kegiatan kemah ini berlangsung sampai 22 November," tuturnya.
Editor: Bintang Pradewo
Tag: #jadi #warisan #luhur #pendiri #bangsa #eskul #pramuka #wajib #madrasah #pesantren