Kemunculan Bibit Siklon Tropis Baru 96S Memicu Terjadinya Cuaca Extrem yang Berlangsung di Pekan Arus Mudik 2024
Iluatrasi pengamatan cuaca. (Instagram @infobmkg)
16:32
6 April 2024

Kemunculan Bibit Siklon Tropis Baru 96S Memicu Terjadinya Cuaca Extrem yang Berlangsung di Pekan Arus Mudik 2024

- Siklon tropis merupakan fenomena cuaca berupa badai dengan kekuatan yang besar dengan sistem tekanan rendah non-frontal yang berskala sinoptik yang tumbuh di atas perairan hangat dengan wilayah kumpulan awan konvektif dan kecepatan angin maksimum, setidaknya mencapai 34 knot pada lebih dari setengah wilayah yang melingkari pusatnya, serta bertahan setidaknya enam jam.    Siklon tropis dikenal dengan berbagai istilah di muka bumi, yaitu "badai tropis" atau "typhoon" atau "topan"  jika terbentuk di Samudra Pasifik Barat, "siklon" atau "cyclone"  jika terbentuk di sekitar India atau Australia, dan "hurricane"   jika terbentuk di Samudra Atlantik.    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) baru-baru ini mendeteksi munculnya Bibit Siklon Tropis Baru 96S di sekitar Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur, tepatnya di 10.2° Lintang Selatan (LS) 121.0° Bujur Timur (BT) dan di beberapa wilayah Tanah Air yang dapat menjadi pemicu terjadinya cuaca ekstrem tersebut.   

  Di identifikasi menunjukkan kecenderungan akan menguat secara perlahan dalam beberapa hari kedepan, karena pada tanggal 05 April 2024 kemarin bibit siklon tropis baru 96S  berada di posisi Samudera Hindia bagian Selatan pulau Sumba.   Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ibu Kota Jakarta, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa cuaca ekstrem yang terjadi dapat menimbulkan banyak kerugian, baik secara materil dan imateril. Selain itu, cuaca ekstrem dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.    Karena berpotensi terjadi di pekan arus mudik Lebaran di tahun 2024, lanjut Dwikorita, secara khusus BMKG mengimbau kepada pemudik untuk secara aktif melihat informasi dan kondisi cuaca terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan mudik Lebaran.  

  "Kemunculan bibit siklon baru ini akan memicu terjadinya cuaca ekstrem. Jadi mohon kepada masyarakat diharapkan untuk lebih berhati-hati dan waspada," ujar dari Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati pada hari Kamis, 04 April 2024.   "Apabila kondisi cuaca sedang buruk, jangan memaksakan diri dan sebaiknya ditunda. Utamakan keselamatan, bukan kecepatan," imbuh beliau.   Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menerangkan bahwa Bibit Siklon Tropis 96S teridentifikasi menunjukkan kecenderungan menguat secara perlahan dalam beberapa hari kedepan.  

  Kecepatan angin maksimum di sekitar sistem Bibit Siklon 96S tersebut, kata dia, berkisar 15 - 20 knot (28 - 37 km/jam) dengan tekanan di pusatnya sekitar 1007 magnitudo, dengan pergerakan ke arah Barat daya hingga arah Selatan, menjauhi perairan Selatan Nusa Tenggara Timur.   "Sistem Bibit Siklon 96S tersebut cenderung memiliki peluang RENDAH menjadi siklon tropis di sekitar perairan Nusa Tenggara Timur untuk 24 jam kedepan, tetapi diprediksikan meningkat menjadi potensi SEDANG - TINGGI dalam periode 2 - 3 hari kedepan dimana posisi sistem diprediksikan sudah berada di sekitar Samudera Hindia selatan Nusa Tenggara Timur," ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto.   Guswanto mengatakan Sistem Bibit Siklon 96S di sekitar wilayah Nusa Tenggara Timur tersebut dapat memberikan dampak langsung dan tidak langsung terhadap kondisi cuaca di beberapa wilayah Nusantara dalam 24 sampai 48 jam kedepan.  

  Pertama, hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di wilayah Pulau Dewata, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.   Kedua, Potensi Angin kencang di sekitar Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Dan untuk yang ketiga gelombang tinggi 1.25 - 2.5 meter (moderate sea) di sekitar Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Barat, Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Timur, Selat Sumba bagian barat, Perairan selatan Pulau Sumba, Perairan selatan Kupang - Pulau Rote, dan Laut Sawu bagian Selatan.   Diungkapkan Guswanto bahwa signifikansi kondisi cuaca di wilayah Indonesia ini juga didukung oleh Aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) serta fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial masih terpantau dan diprediksi aktif di wilayah Nusantara dalam beberapa hari kedepan.  

  Selain itu, suhu muka laut yang hangat juga berperan dalam menyediakan kondisi yang mendukung pertumbuhan awan Cumulonimbus yang berpotensi turun hujan badai disertai petir, signifikan di wilayah Nusantara.   Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani mengatakan, secara umum, kombinasi pengaruh fenomena - fenomena cuaca tersebut diprakirakan menimbulkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang di sebagian wilayah Nusantara hingga tanggal 11 April 2024.   Berikut beberapa wilayah Nusantara yang berpotensi  alami hujan lebat dan angin kencang yang dapat disertai dengan kilat pada periode Lebaran 2024.  

  Beberapa wilayah Nusantara pada tanggal 04 sampai tanggal 07 April 2024 :   •  Sumatra Barat   •  Jambi   •  Bengkulu   •  Kep. Bangka Belitung   •  Sumatra Selatan   •  Lampung   •  Banten   •  Jawa Barat   •  Jawa Tengah   •  DI Yogyakarta   •  Jawa Timur   •  Bali   •  Nusa Tenggara Barat   •  Nusa Tenggara Timur   •  Kalimantan Barat   •  Kalimantan Tengah   •  Kalimantan Timur   •  Kalimantan Utara   •  Kalimantan Selatan   •  Sulawesi Utara   •  Sulawesi Barat   •  Sulawesi Tengah   * Sulawesi Selatan   •  Sulawesi Tenggara   •  Maluku Utara   •  Maluku   •  Papua Barat   •  Papua   Beberapa wilayah Nusantara pada tanggal 08 sampai dengan tanggal 11 April 2024 :   •  Aceh   •  Sumatra Utara   •  Sumatra Barat   •  Riau   •  Kep. Riau   •  Jambi   •  Kep. Bangka Belitung   •  Sumatra Selatan   •  Bengkulu   •  Jawa Timur   •  Bali   •  Nusa Tenggara Barat   •  Nusa Tenggara Timur   •  Kalimantan Barat   •  Kalimantan Tengah   •  Kalimantan Timur   •  Kalimantan Utara   •  Kalimantan Selatan   •  Sulawesi Utara   •  Gorontalo   •  Sulawesi Barat   •  Sulawesi Tengah   •  Sulawesi Selatan   •  Sulawesi Tenggara   •  Maluku Utara   •  Maluku   •  Papua Barat   •  Papua   Namun demikian, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramadhani, mengimbau agar masyarakat tidak panik terkait dengan informasi Bibit Siklon Tropis 96S namun tetap waspada akan kemungkinan potensi cuaca ekstrem yang yang berpotensi terjadi pekan awal libur lebaran tahun 2024.

Editor: Nicolaus Ade

Tag:  #kemunculan #bibit #siklon #tropis #baru #memicu #terjadinya #cuaca #extrem #yang #berlangsung #pekan #arus #mudik #2024

KOMENTAR