Dari Sampah Bisa Jadi Cuan Miliaran, Direktur Pengurangan Sampah LHK: Sudah Terbukti Bisa Asal Ada Komitmen Masyarakat
Direktur Pengurangan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Vinda Damayanti membeberkan pentingnya peranan bank sampah bagi lingkungan dan masyarakat Indonesia. (Tangkapan Layar YouTube Kementerian LHK. )
21:56
23 Maret 2024

Dari Sampah Bisa Jadi Cuan Miliaran, Direktur Pengurangan Sampah LHK: Sudah Terbukti Bisa Asal Ada Komitmen Masyarakat

- Perkara sampah di Indonesia masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Padahal, sampah dapat menghasilkan keuntungan yang berlipat jika dipilah dan diolah dengan baik.    Dikutip dari YouTube Kementerian LHK Direktur Pengurangan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Vinda Damayanti mengatakan, bank sampah adalah tempat atau fasilitas untuk mengumpulkan sampah sekaligus dapat mengolah sampah secara 3R (Reduce-Reuse-Recycle).    "Bank sampah ini berfungsi untuk mengedukasi masyarakat tentang bagaimana cara mengelola sampah yang baik. Terus mengubah paradigma masyarakat bisa memilah sampah dari rumah masing-masing," paparnya.   

  Vinda menjelaskan, seseorang bisa membawa barang yang tak terpakai ke bank sampah. Kemudian, sampah itu ditimbang dan orang yang bersangkutan mendapatkan uang.    "Nah, jenis sampah yang laku di bank sampah itu seperti plastik (bekas botol air mineral), kertas, logam (bekas minuman kaleng), dan kaca," bebernya.    Menurutnya, bank sampah terbagi menjadi 2, yaitu bank sampah unit dan bank sampah induk. Bank sampah unit paling banyak ditemukan di RT/RW maupun kantor.   

  "Kalau bank sampah unit itu yang mengelola masyarakat," kata Vinda saat ngobrol santai bersama pelawak Indonesia David Nurbianto dan Abdurrahim Arsyad.    Selain itu, untuk bank sampah induk berfungsi untuk mengambil sampah-sampah dari bank sampah unit. Vinda mengungkapkan, hingga saat ini sekitar 17 ribu bank sampah sudah tersebar di seluruh Indonesia.    Namun, jumlah bank sampah yang banyak ini masih perlu didongkrak dengan perubahan mindset masyarakat. Seperti, jika setiap orang mau mengumpulkan sampahnya ke bank sampah tentu akan berdampak positif bagi lingkungan. Pasalnya, sampah tidak dibuang ke TPA melainkan jadi produk bernilai jual seperti kaos, sepatu, dan sebagainya.   

  "Artinya, masyarakat harus memahami bahwa dari sampah bisa jadi duit," kata Vinda.    Vinda juga membeberkan, selain sampah plastik, ada pula jenis sampah organik yang dapat dijadikan pupuk kompos. Sedangkan, kini sampah domestik bisa diolah dan dijadikan listrik.   "Jadi, sebutannya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Contohnya, di Solo dan Surabaya. Cara kerjanya adalah sampah dibakar di incenerator digerakkan menjadi turbin dan hasilnya listrik," tambah dia.   

  Beragam inovasi tersebut membuktikan bahwa bank sampah bisa berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.    "Ya, sudah terbukti ada loh dari bank sampah akhirnya mendapatkan uang miliaran per bulan. Namun, PR terbesarnya adalah mengubah mindset masyarakat agar mau memilah dan mengelola sampah dari rumah," sambungnya lagi.    Vinda menyatakan, pemerintah Indonesia sudah sepakat bahwa tahun 2030 mendatang tidak boleh ada pembukaan TPA baru. Untuk itu, suka atau tidak, masyarakat harus membiasakan diri untuk mengirimkan sampahnya ke bank sampah. 

Editor: Nicolaus Ade

Tag:  #dari #sampah #bisa #jadi #cuan #miliaran #direktur #pengurangan #sampah #sudah #terbukti #bisa #asal #komitmen #masyarakat

KOMENTAR