Permukimannya Rawan Longsor, Korban Banjir Bandang Sumatera Barat Bakal Direlokasi
Pemandangan dari udara menunjukkan pengendara berkendara melalui jalan berlumpur pasca banjir bandang di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat pada 9 Maret 2024, setelah berhari-hari diguyur hujan lebat di seluruh provinsi. - Sedikitnya 10 orang tewas dan 10 lainnya hilang setelah banjir bandang dan tanah longsor di Pulau Sumatera, Indonesia, kata seorang pejabat setempat pada 9 Maret. (Photo by SUTAN MALIK KAYO / AFP) 
14:13
13 Maret 2024

Permukimannya Rawan Longsor, Korban Banjir Bandang Sumatera Barat Bakal Direlokasi

- Pemerintah bakal melakukan relokasi terhadap permukiman warga korban banjir bandang Sumatera Barat.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengungkapkan terdapat beberapa lokasi di Sumatera Barat yang seharusnya direlokasi.

"Jadi ada lokasi-lokasi yang perumahan atau perkampungan yang memang sebaiknya direlokasi bukan hanya di Pesisir Selatan termasuk yang di Padang Pariaman," ujar Muhadjir dalam konferensi pers di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (13/3/2024).

Pemerintah, kata Muhadjir, telah meminta Pemprov Sumatera Barat untuk mencari lokasi relokasi korban banjir.

Lokasi yang diterjang banjir saat ini, menurut Muhadjir, rawan mengalami longsor dan banjir susulan.

"Tadi sudah kita minta pak Gubernur dan pemerintah Kabupaten untuk mencari lokasi untuk memindahkan para penduduk yang kemungkinan besar memang sangat rawan dengan banjir dan tanah longsor," kata Muhadjir.

Muhadjir mengatakan Pemerintah daerah di Sumatera Barat bakal bertanggung jawab atas pengadaan lahan untuk korban banjir.

Sementara pembangunannya akan menggunakan dana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Untuk pembangunannya nanti akan menggunakan dana dari BNPB, dana siap pakai BNPB yang biasanya memang kita gunakan untuk membangun perumahan-perumahan yang terdampak bencana," kata Muhadjir.

Seperti diketahui, banjir bandang yang melanda Sumatera Barat menyebabkan 1.609 unit rumah rusak ringan dan sedang, 40 unit rumah rusak berat, 24.000 lebih unit rumah terendam.

Lalu tiga unit rumah hanyut, 54 fasilitas umum terdampak, 21 jembatan terendam, dan 1 jembatan rusak berat.

Seperti diketahui, adapun wilayah terdampak yang pertama ialah Kota Padang.

Enam kecamatan terdampak banjir, yaitu Kecamatan Lubuk Begalung, Naggalo, Lubuk Kilangan, Koto Tangah, Padang Utara dan Padang Timur.

Peristiwa longsor terjadi di Lubuk Paraku yang mengakibatkan akses jalan terhambat.

Lokasi selanjutnya, Kabupaten Pasaman Barat.

Sejumlah jalan di Kabupaten Pasaman Barat terputus diakibatkan terendam banjir.

Akses jalan Simpang Empat–Talu Kecamatan Talamau, Simpang Empat–Ujung Gading Kecamatan Pasaman, Air Bangis–Ujung Gading Kecamatan Sungai Beremas.

Selain itu, banjir juga sebabkan satu jembatan putus di Kecamatan Balingka dan satu unit rumah hanyut terbawa arus di Kecamatan Ranah Batahan. Kemudian Kabupaten Pesisir Selatan.

Banjir juga terjadi di Kabupaten Kepulauan Mentawai, tepatnya Desa Saurenuk Kecamatan Sipora Selatan. Selain itu tanah longsor melanda Desa Bosua yang juga berada di Kecamatan Sipora Selatan.

Editor: Adi Suhendi

Tag:  #permukimannya #rawan #longsor #korban #banjir #bandang #sumatera #barat #bakal #direlokasi

KOMENTAR