Hasil Sidang Isbat 1 Ramadhan 1445 H, Awal Puasa Jatuh pada 11 atau 12 Maret 2024? Cek di Sini
Petugas Tim Hisab OIF UMSU meneropong posisi hilal (bulan) saat dilakukan rukyatul hilal di Gedung Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Medan, Rabu (22/3/2023). Simak hasil sidang isbat penetapan awal puasa Ramadhan 2024 Kemenag pada Minggu, 10 Maret 2024. Awal puasa jatuh pada 11 atau 12 Maret 2024? 
12:01
6 Maret 2024

Hasil Sidang Isbat 1 Ramadhan 1445 H, Awal Puasa Jatuh pada 11 atau 12 Maret 2024? Cek di Sini

Tak lama lagi, umat Islam akan memasuki bulan Ramadhan 2024.

Pertanyaannya, awal puasa Ramadhan 1445 H jatuh pada Senin, 11 Maret 2024 atau Selasa, 12 Maret 2024?

Untuk menentukan kapan awal puasa Ramadan 2024, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat.

Kemenag akan menggelar Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan 1445 H pada Minggu, 10 Maret 2024 di Auditorium HM Rasjidi, Jakarta.

Melalui sidang isbat, umat Islam di Indonesia dapat mengetahui awal puasa sekaligus jadwal puasa Ramadhan 2024 versi Kemenag.

Andai sidang isbat menghasilkan keputusan 1 Ramadhan 1445 H jatuh Senin, 11 Maret 2024, maka akan sama seperti keputusan PP Muhammadiyah.

Sebelumnya, Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa Ramadhan 2024 pada Senin, 11 Maret 2024 berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal.

Sementara jika hasil sidang isbat 1 Ramadhan 2024 jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024, maka akan sama dengan prediksi sejumlah pihak, yaitu BMKG dan BRIN.

Seperti disampaikan Profesor Riset Astronomi-Astrofisika Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaludin melalui akun YouTube-nya.

Thomas menyebut, sidang isbat akan menetapkan awal Ramadhan 1445 H pada keesokan harinya yaitu Selasa, 12 Maret 2024.

Pasalnya, posisi bulan sabit (hilal) terlalu rendah dan sangat tipis pada Minggu, 10 Maret 2024 sehingga hilal tidak akan tampak akibat cahaya senja yang masih kuat.

Nah, jika 1 Ramadhan 1445 H ditetapkan pada Selasa, 12 Maret 2024, maka jadwal puasa Ramadan 2024 dari Muhammadiyah dan Kemenag, akan berbeda alias selisih satu hari.

Untuk mengetahui kapan awal puasa Ramadan 2024, masyarakat bisa menunggu hasil sidang isbat Kemenag.

Masyarakat juga dapat ikut memantau jalannya sidang isbat melalui link live streaming yang tersedia di pertengahan berita.

Rencananya, Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan 1445 H akan digelar secara hybrid yaitu gabungan antara daring (online) dan luring (offline).

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kemenag, Adib mengatakan, sidang isbat dibagi menjadi tiga tahap.

Pertama, pemaparan posisi hilal awal Ramadan 1445 H berdasarkan hasil hisab (perhitungan astronomi) oleh Tim Hisab dan Rukyat Kemenag mulai pukul 17.00 WIB.

"Sesi ini terbuka untuk umum dan akan disiarkan secara live di Channel Youtube Bimas Islam," ujar Adib.

Kedua, Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan 1445 H yang digelar secara tertutup setelah Salat Magrib.

Selain data hisab (informasi), sidang isbat juga akan merujuk pada hasil rukyatulhilal (konfirmasi) yang dilakukan Tim Kemenag pada 134 lokasi di seluruh Indonesia.

"Tahap ketiga, konferensi pers hasil sidang isbat yang juga disiarkan melalui media sosial Kemenag," kata dia.

Berikut link live streaming untuk mengetahui hasil Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan 1445 H atau 2024:

1. Live streaming cek hasil Sidang Isbat 1 Ramadhan 1445 H: LINK

2. Live streaming cek hasil Sidang Isbat 1 Ramadhan 1445 H: LINK

3. Live streaming cek hasil Sidang Isbat 1 Ramadhan 1445 H: LINK

Berpotensi Beda

Meski awal puasa Ramadhan 2024 belum ditetapkan oleh Kemenag, tapi sejumlah pihak memprediksi, jadwal puasa Ramadhan 1445 berpotensi beda.

Muhammadiyah akan lebih dulu berpuasa pada Senin, 11 Maret 2024, sedangkan pemerintah mulai Selasa, 12 Maret 2024.

Perbedaan awal puasa Ramadhan 2024 terjadi jika hasil hisab dan rukyatul hilal yang menjadi metode dalam penentuan awal bulan di kalender Hijriyah, juga berbeda.

Metode hilal atau rukyatul hilal adalah metode penetapan awal Ramadhan dan Syawal berdasarkan pengamatan bulan sebagaimana diterapkan Nahdlatul Ulama (NU).

Sementara Muhammadiyah menerapkan metode hisab yaitu metode yang dilakukan untuk menentukan awal puasa dengan menggunakan perhitungan matematis dan astronomis.

Menyikapi adanya potensi perbedaan awal puasa Ramadhan 2024, Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas mengimbau agar umat Islam tetap menjaga ukhuwah islamiyah dan toleransi.

Demikian disampaikan Menag Yaqut melalui Surat Edaran Menteri Agama RI nomor 1 tahun 2024 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadhan Dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1445H/2024M.

"Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan 1445 H/2024 Masehi," kata Yaqut.

Begitu juga dengan organisasi kemasyarakatan (Ormas) seperti NU dan Muhammadiyah yang sepakat untuk saling menghormati terkait adanya potensi perbedaan awal puasa Ramadhan 2024.

Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU), KH Sirril Wafa, menekankan pentingnya saling menghormati dalam perbedaan pelaksanaan ibadah, khususnya selama bulan suci Ramadhan.

Terlebih perbedaan ini, bukanlah pertama kali terjadi. Bahkan menurutnya ada saja perbedaan setiap tahunnya bagi umat Muslim Indonesia dalam menghadapi perbedaan pelaksanaan ibadah, utamanya terkait dengan waktu awal dan akhir Ramadan.

"Pengalaman yang telah berpuluh-puluh tahun bagi masyarakat Muslim Indonesia mestinya cukup menjadi pelajaran bahwa perbedaan dalam masalah furu'iyah (masalah cabang) bukan prinsip akidah keimanan (ushuliyah) itu sangat dimungkinkan. Maka, upaya saling memahami harus ditingkatkan," ujar Kiai Sirril, Selasa (5/3/2024).

Hal senada juga disampaikan Ketua Umum (Ketum) Muhammadiyah, Haedar Nashir.

Haedar Nashir mengatakan, perbedaan yang ada tidak perlu dibesar-besarkan.

Ia menegaskan, yang terpenting adalah memaknai ibadah selama ramadan itu, termasuk memperdalam relasi hubungan sosial yang damai dan bersatu dalam keragaman.

"Jadi, kalau berbeda ya malah tidak perlu ribut, termasuk di media sosial, apalagi saling menghujat dan saling menyalahkan yang membuat malah nanti nilai ibadahnya jadi berkurang," kata Haedar dalam konferensi pers awal tahun ini.

(Tribunnews.com/Sri Juliati/Reynas Abdilla)

Editor: Suci BangunDS

Tag:  #hasil #sidang #isbat #ramadhan #1445 #awal #puasa #jatuh #pada #atau #maret #2024 #sini

KOMENTAR