5 Fakta Menarik Tentang Sumpah Pemuda yang Jarang Diketahui Banyak Orang, Apa Saja?
Ilustrasi bendera merah putih (Foto : Freepik/ natanaelginting)
09:40
27 Oktober 2024

5 Fakta Menarik Tentang Sumpah Pemuda yang Jarang Diketahui Banyak Orang, Apa Saja?

Sumpah Pemuda menjadi tonggak penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia yang selalu diperingati setiap tanggal 28 Oktober.

Di balik upaya pemuda-pemudi Indonesia saat itu yang bersumpah untuk bersatu sebagai bangsa, terdapat banyak fakta menarik yang sering luput dari perhatian.

Ada beberapa hal menarik yang tak banyak diketahui orang mengenai sejarah ini.

Dilansir dari binus.ac.id pada Minggu (27/10), diterangkan bahwa terdapat beberapa fakta menarik mengenai sumpah pemuda yang jarang diketahui oleh banyak orang.

1. Pertama kali tidak dinamakan “sumpah pemuda”

Menariknya, rumusan ikrar yang kini kita kenal sebagai Sumpah Pemuda sebenarnya tidak langsung mendapat namanya saat pertama kali dibacakan. Mohammad Yamin, yang menulis rumusan tersebut, tidak memberikan judul secara khusus pada naskah yang ia tulis.

Para pemuda yang hadir dalam kongres pun membacakan ikrar tersebut tanpa nama atau sebutan tertentu yang menandainya. Istilah “Sumpah Pemuda” baru muncul beberapa hari setelah kongres berlangsung.

Namun, meski begitu penetapan tanggal peringatannya tetap mengacu pada momen bersejarah 28 Oktober saat ikrar tersebut pertama kali dibacakan.

2. Dikumandangkan di rumah milik seorang Tionghoa

Kiprah pemuda keturunan Tionghoa dalam pembentukan persatuan Indonesia ternyata sangat signifikan, terutama dalam penyelenggaraan Kongres Pemuda II. Gedung yang menjadi saksi bisu pengikraran Sumpah Pemuda adalah asrama pelajar milik Sie Kok Liang, seorang keturunan Tionghoa yang berjiwa nasionalis.

Di gedung yang terletak di Jalan Kramat Raya Nomor 106, Jakarta Pusat inilah, para pemuda dari berbagai latar belakang, termasuk perwakilan pemuda Tionghoa, berkumpul dan bersatu mengikrarkan tekad mereka.

Lokasi bersejarah ini kini telah diabadikan menjadi Museum Sumpah Pemuda dan ditetapkan sebagai cagar budaya yang masih bisa dikunjungi hingga saat ini. Di museum ini, pengunjung dapat mempelajari dan menghayati berbagai aspek sejarah yang terkait dengan momen bersejarah tersebut.

3. Lagu Indonesia Raya pertama kali dilantunkan

Kongres Pemuda II di Batavia tidak hanya melahirkan ikrar persatuan, tetapi juga menjadi panggung perdana bagi lagu yang kelak menjadi lagu kebangsaan Indonesia. W.R. Supratman memperdengarkan alunan biola yang membawakan lagu ciptaannya, Indonesia Raya, untuk pertama kalinya di hadapan peserta kongres.

Namun, di momen bersejarah ini terjadi penyesuaian lirik yang harus dilakukan demi menghindari kecurigaan pemerintah kolonial Hindia Belanda yang mengawasi jalannya kongres. Kata “merdeka” misalnya, yang dalam lirik asli diganti menjadi kata “mulia”.

4. Keterlibatan pemuda perempuan

Sejarah mencatat bahwa perjuangan mencapai persatuan Indonesia tidak hanya didominasi kaum lelaki. Di antara 700 peserta yang hadir dalam Kongres Pemuda, terdapat pula sosok-sosok perempuan yang turut berjuang meski jumlahnya terbilang minoritas.

Dari 82 peserta yang tercatat secara resmi, enam di antaranya adalah perempuan yang ikut andil dalam momen bersejarah tersebut.

5. Naskah ditulis oleh satu orang

Proses penulisan naskah Sumpah Pemuda menjadi kisah tersendiri yang menunjukkan kecemerlangan Mohammad Yamin sebagai sekretaris kongres. Selama kongres marathon yang berlangsung pada 27-28 Oktober 1928, Yamin tidak hanya berpartisipasi dalam diskusi tetapi juga bertugas merangkum dan menyusun hasil-hasil pembahasan.

Dengan keahlian dan ketajaman pikirannya, ia berhasil meramu ikrar pemuda dalam waktu yang sangat singkat. Naskah tersebut kemudian diserahkan kepada ketua kongres, Soegondo Djojopoepito, yang membacakannya.

Momen bersejarah ini dilanjutkan dengan persetujuan seluruh utusan organisasi pemuda terhadap rumusan yang ditulis Yamin, yang ditandai dengan pembubuhan paraf oleh Soegondo.

Di sisi lain, sebagaimana yang dilansir dari Museum Sumpah Pemuda pada Minggu (27/10), disebutkan bahwa Sumpah Pemuda sendiri lahir dari sebuah momen bersejarah saat para pemuda dari berbagai latar belakang berkumpul di Jakarta untuk menggelar Kongres Pemuda Kedua pada akhir Oktober 1928.

Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) yang menggagas kongres ini berhasil menyatukan berbagai organisasi kepemudaan dari seluruh penjuru Nusantara, mulai dari Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Jong Celebes, Jong Ambon, Jong Islamieten Bond, Pemoeda Indonesia hingga Pemoeda Kaoem Betawi.

Kongres yang berlangsung selama dua hari ini digelar di tiga lokasi berbeda dan membahas berbagai aspek penting seperti pendidikan, kepanduan, dan semangat kebangsaan.

Mohammad Yamin, yang bertindak sebagai sekretaris kongres, merumuskan sebuah ikrar bersejarah yang mengakui satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa: Indonesia.

Keputusan kongres ini kemudian menjadi tonggak penting yang memperkuat persatuan Indonesia dengan lima pilar utamanya: kemauan, sejarah, bahasa, hukum adat, serta pendidikan dan kepanduan.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #fakta #menarik #tentang #sumpah #pemuda #yang #jarang #diketahui #banyak #orang #saja

KOMENTAR