Pemerintah Berupaya Hadirkan Libur Akhir Tahun yang Menyenangkan, Begini Penjelasannya
Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata berupaya menghadirkan momentum libur Natal dan Tahun Baru jadi lebih aman, nyaman dan menyenangkan.
"Ada banyak hal yang sudah kami lakukan, kami baru saja rapat di Polri untuk memastikan liburan kali ini akan berjalan dengan aman, nyaman dan menyenangkan untuk masyarakat baik wisatawan domestik atau mancanegara," kata Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa dalam Jumpa Pers Akhir Tahun (JPAT) 2025 di Jakarta, Selasa.
Mengutip data survei Kementerian Perhubungan, Ni Luh menyampaikan bahwa sekitar 100 juta wisatawan domestik akan melakukan perjalanan selama Desember 2025.
Sementara untuk perjalanan yang dilakukan oleh wisatawan mancanegara diproyeksikan akan mencapai 1,5 juta kunjungan yang mana puncak pergerakan masyarakat diperkirakan akan terjadi pada pekan terakhir Desember.
Maka dari itu, pemerintah berupaya berfokus untuk menciptakan pengalaman liburan yang aman dan menyenangkan di seluruh destinasi wisata. Terdapat sejumlah hal yang dipersiapkan seperti dihadirkannya sebanyak 65 paket wisata yang berasal dari 23 mitra industri pariwisata, yang nantinya akan dipromosikan melalui media sosial Kementerian Pariwisata untuk diakses oleh masyarakat.
Ia menyampaikan seluruh paket wisata itu mencakup destinasi prioritas dan favorit seperti Puncak Bogor, Dieng, Mandalika, Bromo Tengger Semeru, Labuan Bajo, Bali hingga Batam.
Kementerian Pariwisata juga sudah mengimbau agen perjalanan online (OTA) untuk mematuhi kebijakan pemerintah yang telah memutuskan akan memberikan diskon tiket pesawat sebesar 13 sampai 14 persen untuk perjalanan bulan Desember-Januari.
Sementara dari sisi keamanan, Ni Luh menyampaikan bahwa pemerintah daerah dan seluruh pelaku industri pariwisata telah diminta untuk mematuhi surat edaran Menteri Pariwisata yang berkaitan dengan antisipasi terjadinya lonjakan kunjungan wisatawan di seluruh destinasi wisata.
Dalam surat itu Kementerian Pariwisata juga menginstruksikan agar pemerintah daerah rutin berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait baik asosiasi pariwisata, rumah sakit, aparat keamanan hingga Basarnas, mengingat adanya potensi curah hujan yang cukup tinggi di bulan Desember.
Pemerintah daerah, katanya, turut diminta untuk melakukan pemetaan risiko bencana, terutama di destinasi wisata ekstrem. Menurutnya, langkah ini merupakan bentuk manajemen risiko untuk menghadapi potensi bencana di destinasi wisata.
Selain surat edaran, ia menyampaikan Kementerian Pariwisata sudah menyebarkan modul teknis manajemen risiko, termasuk panduan CHSE terkait penanggulangan kebencanaan dan pengelolaan pengunjung agar pengelola destinasi dapat menerapkannya secara optimal selama libur akhir tahun.
"Semoga ini bisa meningkatkan jumlah kunjungan, pergerakan, mendorong ekonomi kita di kuartal keempat," ujar Ni Luh. (*)
Tag: #pemerintah #berupaya #hadirkan #libur #akhir #tahun #yang #menyenangkan #begini #penjelasannya