KPU Ingatkan Pemilu 2029: Dominasi Pemilih Muda dan Ancaman Manipulasi AI
Anggota KPU August Mellaz menyoroti Pemilu 2029. (Suara.com/Dea)
11:28
9 Desember 2025

KPU Ingatkan Pemilu 2029: Dominasi Pemilih Muda dan Ancaman Manipulasi AI

Baca 10 detik
  • Anggota KPU RI menyoroti Pemilu 2029 akan didominasi pemilih muda dan ancaman manipulasi informasi AI.
  • Perubahan demografi pemilih menuntut pembaruan strategi sosialisasi KPU agar relevan dengan generasi digital.
  • KPU harus membenahi teknokrasi dan regulasi internal untuk menghadapi puncak tantangan disinformasi AI 2025-2026.

Anggota KPU RI August Mellaz menyoroti tantangan baru pada Pemilu 2029 yang akan didominasi oleh pemilih muda dan risiko manipulasi informasi berbasis kecerdasan buatan (AI).

Dia menjelaskan komposisi pemilih di Pemilu 2024 didominasi kelompok Gen Z dan milenial yang mencapai 58 persen. Pada 2029, proporsi tersebut diprediksi melonjak hingga 60 - 70 persen dari total pemilih.

"Generasi ini tidak lagi terikat pada pendekatan sosialisasi konvensional. Mereka sangat akrab dengan teknologi dan memiliki pola konsumsi informasi yang berbeda," kata August Mellaz di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Selasa (9/12/2025).

Menurut dia, perubahan demografis ini menuntut KPU, pemerintah, dan seluruh pemangku kepentingan untuk memperbarui strategi pendidikan pemilih agar relevan dengan karakter generasi digital.

August menyebut perkembangan pesat teknologi AI kini menjadi ancaman nyata bagi integritas pemilu di berbagai negara. Misalnya, kasus di Slovenia di mana deepfake menyerupai kandidat politik digunakan untuk memengaruhi persepsi publik. Hal ini, lanjut dia, juga pernah terjadi di Indonesia,

"2025-2026 diprediksi sebagai masa puncak tantangan AI. Indonesia harus bersiap menghadapi potensi gangguan stabilitas demokrasi melalui manipulasi kecerdasan buatan," ujar August.

Lebih lanjut, dia menekankan bahwa ancaman ini tidak hanya terkait penyebaran disinformasi, tetapi juga dapat memicu instabilitas politik jika tidak diantisipasi melalui regulasi dan pengawasan terpadu.

Untuk itu, dia menyebut internal KPU juga perlu pembenahan untuk menghadapi penyelenggaraan Pemilu 2029 mendatang.

"KPU perlu terus memperbaiki teknokrasi, regulasi, SOP, hingga tata kelola logistik. Ini pekerjaan harian yang tidak bisa ditunda," ucap August.

Pengalaman penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada 2024 dinilai bisa menjadi basis evaluasi komprehensif agar tantangan besar yang ada baik dari sisi teknologi, demografi, maupun teknis penyelenggaraan dapat dihadapi dengan kesiapan maksimal.

"Ke depan, peta jalan teknokrasi pemilu harus semakin kuat. Tanpa itu, kita akan tertinggal menghadapi realitas baru demokrasi digital," tandas August.

Editor: Vania Rossa

Tag:  #ingatkan #pemilu #2029 #dominasi #pemilih #muda #ancaman #manipulasi

KOMENTAR