Kawula17 Sebut Banyak dari Kalangan Muda Kurang Paham Istilah Oposisi, Progresif dan Konservatif
Ilustrasi Pemilu 2024. (Dimas Pradipta/JawaPos.com)
14:16
7 Februari 2024

Kawula17 Sebut Banyak dari Kalangan Muda Kurang Paham Istilah Oposisi, Progresif dan Konservatif

  Hari pencoblosan Pemilu 2024, semakin dekat pada 14 Februari 2024 yang bertepatan dengan hari kasih sayang alias Valentine’s Day. Co-founder Kawula17.id, Dian Irawati menyatakan, konsisten memberikan edukasi tentang politik kepada orang muda agar mereka tidak golput, hingga meluncurkan Voting Advice Application (VAA) untuk membantu pemilih menentukan pilihan partai dan presiden.   Dian mengungkapkan, banyak remaja usia 17 tahun yang tidak memahami istilah seputar politik, misalnya oposisi, progresif, dan konservatif. Dian menyebutkan, ketika usia 16 tahun, seharusnya remaja sudah mendapatkan civic education (pendidikan kewarganegaraan).    “Kenapa, sih, kita harus memilih DPR? Memangnya kita punya suara apa? Siapa yang bisa memastikan bahwa DPR itu akan selalu sesuai janji? Mereka belum melihat apa pentingnya memilih DPR. Sepertinya ada yang terputus dengan pendidikan kewarganegaraan kita, sehingga kita belum bisa mendekatkan alasan, ini, lho, kenapa kita perlu ikut pemilu,” kata Dian dalam keterangannya, Rabu (7/2).  

  Sementara, saat bicara tentang oposisi, ia bercerita, di beberapa pemilu terakhir, calon presiden lebih menciptakan lingkungan politik tanpa oposisi. Mereka lebih bersifat merangkul dan berkoalisi.    “Sehingga, remaja 17 tahun tidak mengerti soal oposisi. Mereka berpikir bahwa oposisi itu buruk, karena pasti akan menciptakan konfrontasi setiap saat. Padahal, dalam hidup berbangsa dan bernegara dibutuhkan oposisi, sehingga ketika membuat sebuah kebijakan, pembuatnya bisa melihat suatu isu dari berbagai perspektif,” ujar Dian.   Dian bercerita, saat pertama kali ikut pemilu, ia juga bingung memilih partai. Padahal, ketika itu partainya hanya ada tiga. Sementara saat ini ada 18 partai nasional. Belum lagi, juga harus memilih anggota DPD.   

  “Masalahnya, tidak tersedia guideline untuk orang muda yang baru pertama kali akan ikut pemilu. Ini permasalahan besar,” papar Dian.    Memang bukan hal yang mudah bagi orang muda untuk pilih partai. Salah satunya karena gempuran informasi dan kampanye yang malah bikin bingung. Itulah kenapa Kawula17 kemudian mengadopsi aplikasi VAA.   

  Aplikasi tersebut membantu memberi pemahaman tentang posisi suatu partai tentang berbagai isu, termasuk sosial, ekonomi, politik, dan lingkungan. Lewat gamification berupa kuis, orang muda diharapkan bisa menentukan pilihan akan partai yang paling sesuai dengan preferensi dirinya.    “Kami ingin mengedepankan isu, bukan ideologi. Dengan begitu, kita bisa melihat bagaimana posisi partai terhadap suatu isu. Sehingga, pembicaraan antara anak dan orang tua di meja makan tidak lagi tentang identitas,” pungkas Dian. 

Editor: Banu Adikara

Tag:  #kawula17 #sebut #banyak #dari #kalangan #muda #kurang #paham #istilah #oposisi #progresif #konservatif

KOMENTAR