



Nekad Jual Pupuk Subsidi di Atas HET, Izin 2.039 Kios Distribusi Dicabut
- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengumumkan pencabutan izin operasional 2.039 unit kios distribusi pupuk bersubsidi. Mereka terbukti menjual pupuk bersubsidi di atas harga acuan. Akibat kejahatan itu, petani dirugikan sekitar Rp 600 miliar tiap tahun.
Amran menyebut kerugian tersebut sangat besar. Itu adalah angka perhitungan kasar saja. Belum merupakan dampak turunannya. "Pupuk ini adalah darahnya petani," katanya di kantor Kementan (13/10).
Dia menjelaskan modus kejahatan kios distribusi pupuk itu hampir sama. Yaitu menjual pupuk subsidi di atas harga eceran tertinggi (HET). Amran menuturkan rentang harganya di kisaran 18-20 persen dari HET. Praktik seperti ini tidak bisa dibiarkan berlarut.
Amran menceritakan keluhan harga pupuk subsidi mahal terjadi di sekitar 30 unit kios distribusi. Kementan bersama Pupuk Indonesia tidak tinggal diam. Kemudian melakukan pengecekan secara menyeluruh.
Hasilnya diketahui ada 2.039 unit kios distribusi pupuk subsidi menjual di harga selangit. "Kasusnya sendiri ada 6.383 kasus," tuturnya. Karena ada kejadian dalam satu kios, terdapat dua pupuk subsidi yang harganya dijual melebihi aturan.
Amran mengatakan Presiden Prabowo Subianto sudah berjuang mempermudah distribusi pupuk subsidi. Di antaranya dengan memangkas 145 regulasi. Kemudian pendistribusian pupuk subsidi tidak perlu lagi paraf 12 Kementerian, 38 gubernur, dan 514 bupati atau walikota.
Sekarang distribusi pupuk cukup dari data yang ada di Kementan. Sehingga tidak serumit dahulu. Pupuk subsidi saat ini melimpah di pasaran. Jadi tidak dibenarkan ada kios yang menjual pupuk subsidi di atas HET.
"Ada juga kios yang baik. Bahkan sampai mendatangi petani untuk menyalurkan pupuknya," kata Amran. Dia memastikan pencabutan izin ribuan kios distribusi pupuk subsidi itu tidak mengganggu proses tanam.
Pasalnya Amran mengatakan proses tanam secara umum dilakukan Desember mendatang. Dengan penegakan aturan itu, justru nanti petani akan tersenyum saat memulai musim tanam. Karena tidak lagi dihantui harga pupuk subsidi yang tinggi.
Dalam kesempatan itu Amran juga menyampaikan, meminta kepada Pupuk Indonesia untuk mengalihkan izin penjualan pupuk subsidi yang dicabut tadi, ke Koperasi Desa Merah Putih. Sehingga rantai pasok produksi pangan, khususnya beras tidak lagi panjang.
"Dulu dari hulu sampai hilir produksi padi melibatkan 8 lini," katanya. Melalui kolaborasi dengan Koperasi Desa Merah Putih itu, keberadaan middle man atau tengkulak bisa diminimalisir. Petani langsung membeli pupuk di koperasi. Begitu panen, langsung menyalanya ke koperasi.
Dia menegaskan stok pupuk subsidi tahun ini sekitar 9,5 juta ton. Sementara yang sudah disalurkan sekitar 6 juta ton. Menurut perhitungannya cukup untuk memenuhi kebutuhan sepanjang tahun ini.
Tag: #nekad #jual #pupuk #subsidi #atas #izin #2039 #kios #distribusi #dicabut