Gus Ipul Buka Retreat Kepala Sekolah Rakyat Tahap 2
Pembukaan retreat kepala sekolah rakyat tahap 2(KOMPAS.COM /KIKI SAFITRI)
13:52
2 Juli 2025

Gus Ipul Buka Retreat Kepala Sekolah Rakyat Tahap 2

- Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul membuka retret kepala sekolah rakyat tahap kedua yang diselenggarakan di Pusat Pendidikan Pelatihan dan Pengembangan Profesi (Pusdiklatbangprof) Kemensos, Margaguna, Jaksel, Rabu (2/7/2025).

“Bismillahirohmannirohim dengan ini retreat Kepala Sekolah Rakyat Tahap 2 Resmi Dibuka,” ujar Gus Ipul.

Adapun jumlah kepala sekolah rakyat yang ikut dalam retreat tahap 2 dalam lima hari ke depan ini berjumlah 47 orang dari total 100 kepala sekolah rakyat.

Adapun 52 kepala sekolah rakyat (satu izin karena sedang ibadah haji) telah mengikuti retreat tahap pertama yang diadakan bulan lalu.

“Sudah makin mantap untuk menuju 14 Juli 2025, baik dari sisi kesiapan siswanya, kesiapan gurunya, kepala sekolahnya, tenaga kependidikannya, sarana-prasarananya, Alhamdulillah kita sudah makin mantap ini menuju tanggal 14 Juli,” tambah Gus Ipul.

Gus Ipul menegaskan bahwa Sekolah Rakyat merupakan strategi besar Presiden Prabowo Subianto untuk memutus rantai kemiskinan dan menghadirkan pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem.

“Sekolah Rakyat ini adalah gagasan besar Presiden Prabowo untuk memuliakan warga miskin, mereka yang selama ini tertinggal dan tersisih dari proses pembangunan. Ini bukan sekadar pendidikan, tapi pemulihan martabat,” ujar Gus Ipul.

Gus Ipul menekankan bahwa Sekolah Rakyat tidak menggunakan sistem seleksi akademik, melainkan berbasis verifikasi administratif dan cek kesehatan.

Peserta didik berasal dari kelompok Desil-1, yakni 10 persen masyarakat termiskin secara nasional.

“Kalau dia benar-benar miskin ekstrem, lalu sehat, dia bisa masuk. Kalau belum sehat, misalnya TBC, Presiden perintahkan untuk disembuhkan dulu, lalu baru masuk,” ungkapnya.

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan afirmatif dan spesifik yakni memetakan potensi tiap anak melalui teknologi pengenal bakat serta sistem pendidikan berbasis asrama penuh.

Sekolah Rakyat juga akan menggunakan kurikulum fleksibel (multi-entry dan multi-exit), yang memungkinkan siswa masuk dan keluar sesuai kesiapan dan perkembangan masing-masing.

Sistem pendidikan ini juga memadukan karakter, keterampilan, dan penguatan mental siswa.

“Sekolah Rakyat hadir sebagai upaya culture reset. Membangun ulang budaya pendidikan berkualitas, melalui sistem pendidikan berasrama penuh. Pengelolaan karakter, mental, dan keterampilan,” kata Gus Ipul.

Ia juga menyebutkan bahwa seluruh proses ini didukung banyak kementerian, termasuk Kemendikbudristek, Kemenag, BKN, Bappenas, dan lembaga pendidikan swasta yang menghibahkan modul pembelajaran secara cuma-cuma.

Tahap pertama Sekolah Rakyat telah menetapkan 100 titik lokasi di seluruh Indonesia dengan total 9.700 siswa, 1.554 guru, dan lebih dari 3.000 tenaga kependidikan.

Tahap kedua sedang diproses dengan target tambahan 100 titik baru yang akan menampung lebih dari 10.000 siswa lagi.

“Total tahun ini ditargetkan 200 sekolah rakyat berasrama rintisan, yang meskipun bangunannya sementara, tapi fasilitasnya layak dan memadai,” jelas Gus Ipul.

Dalam retreat tahap 2 ini, Gus Ipul meminta para kepala sekolah untuk segera meninjau lokasi masing-masing dan memastikan kesiapan fasilitas menjelang dimulainya aktivitas pembelajaran pada 14 Juli 2025.

Gus Ipul juga menegaskan bahwa kepala sekolah harus memiliki empati sosial tinggi dan menjadi pemimpin transformasional, bukan hanya pengelola.

“Kami harapkan Kepala Sekolah memiliki empati sosial dimana ini adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan apa yang dialami orang lain termasuk memahami perasaan, pikiran, dan perspektif mereka serta bagaimana kondisi sosial yang mempengaruhi mereka,” katanya.

“Kemudian menjadi teladan kerja. Ketika mereka kehilangan arah, kepala sekolah adalah kompas moral kepada mereka,” tegasnya.

Kepala sekolah juga diharapkan menjadi role model, penyemangat, dan kompas moral bagi siswa serta lingkungan sekitar.

Dengan Sekolah Rakyat, Gus Ipul menyebut Presiden Prabowo ingin memastikan tidak ada anak Indonesia yang tertinggal hanya karena faktor kemiskinan atau lingkungan sosial.

“Jadi, ini suatu hal yang luar biasa oleh Presiden, karena Presiden ini sungguh-sungguh memberikan arahan, menawar dan terus menelusuri perencanaan dan tahapan-tahapan pelaksanaan yang telah dilakukan,” tegas dia.

Tag:  #ipul #buka #retreat #kepala #sekolah #rakyat #tahap

KOMENTAR