Densus 88 Pastikan Tak Ada Bom di Pesawat Saudia Airlines, Penelusuran Tetap Dilakukan
Pesawat Saudi Airlines SVA5688 Rute Jeddah, Arab Saudi saat berada di Bandara International Kualanamu (KNO), Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu (20/6/2025).(Dok. Cristison Sondang Pane/Kompas.com)
19:50
21 Juni 2025

Densus 88 Pastikan Tak Ada Bom di Pesawat Saudia Airlines, Penelusuran Tetap Dilakukan

- Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri masih mendalami ancaman bom yang ditujukan kepada penumpang pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SVA 5688 rute Jeddah–Surabaya, Sabtu (21/6/2025).

“Atas kejadian tersebut, saat ini masih dalam pendalaman oleh Tim Densus 88,” kata Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri AKBP Mayndra Eka Wardhana, saat dihubungi, Sabtu.

Sejauh ini, Densus masih melakukan sterilisasi dan pendalaman di lokasi.

Untuk sementara, belum ditemukan adanya bahan peledak di area sekitar pesawat.

“Tim Densus 88 bersama Gegana Brimob dan Tim Polda telah melakukan sterilisasi dan pendalaman untuk sementara dinyatakan aman dan tidak terbukti adanya bahan peledak,” ujar Mayndra.

Ancaman bom ini pertama kali diketahui oleh AirNav Indonesia di Jakarta.

Pesan ini diteruskan ke Air Traffic Control (ATC) Kuala Lumpur, Malaysia.

Kemudian, disampaikan kepada pilot pesawat hingga akhirnya pesawat ini melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara.

“Informasi ancaman didapatkan dari AirNav Jakarta ke ATC Kuala Lumpur, kemudian ATC Kuala Lumpur menyampaikan kepada pilot, lalu pilot meminta landing di Kualanamu untuk screening terhadap pesawat,” ujar Mayndra.

Diberitakan sebelumnya, pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SVA 5688 rute Jeddah–Surabaya melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Sabtu (21/6/2025), pukul 09.27 WIB, akibat ancaman bom.

Pesawat jenis Airbus A330-300 tersebut membawa 376 penumpang jemaah haji menuju Bandara Internasional Juanda, Surabaya.

Pelaksana Tugas Director of Operation and Service PT Angkasa Pura Aviasi, Nugroho Jati, mengatakan pendaratan dilakukan sebagai langkah teknis untuk menjamin keselamatan penerbangan.

"Seluruh proses penanganan pesawat dan penumpang telah dilaksanakan dengan baik dan sesuai prosedur yang berlaku," ujar Nugroho dalam keterangan tertulisnya.

Kabid Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Ferry Walintukan, dalam tayangan Breaking News Kompas TV mengonfirmasi bahwa pesawat mendarat darurat karena ancaman bom.

“Benar itu ada ancaman bom, kami dari pihak Polda Sumatera Utara diminta untuk mengirim pasukan jibom (penjinak bom) kami untuk melakukan skrining terhadap pesawat dan penumpang,” ucap Kombes Ferry, Sabtu siang.

Insiden serupa sebelumnya juga terjadi pada Selasa (17/6/2025).

Tag:  #densus #pastikan #pesawat #saudia #airlines #penelusuran #tetap #dilakukan

KOMENTAR