Ekonom Indef Sarankan Gojek Jadi Koperasi Kota untuk Atasi Kemiskinan
Ilustrasi pengemudi ojek daring menunggu penumpang. [Suara.com/Alfian Winanto]
20:36
9 Juni 2025

Ekonom Indef Sarankan Gojek Jadi Koperasi Kota untuk Atasi Kemiskinan

Mayoritas penduduk Indonesia kini tinggal di wilayah perkotaan. Jumlahnya hampir 60 persen berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).

Diperkirakan pada tahun 2045, jumlah penduduk Indonesia yang tinggal di kota akan mencapai hingga 70 persen.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Prof. Didik J. Rachbini, menilai kondisi itu akan menjadi tantangan besar dalam pengentasan kemiskinan yang kini tidak hanya menjadi persoalan desa, tetapi juga kota.

Menurut Didik, kota memiliki keunggulan dari sisi teknologi, sistem keuangan, inovasi, dan kewirausahaan. Ia mencontohkan keberhasilan Gojek sebagai bisnis digital yang tumbuh pesat di tengah ekosistem perkotaan.

Namun, ia menyoroti bahwa kesuksesan bisnis seperti Gojek lebih menguntungkan perusahaan, sementara nasib para pengemudi sebagai stakeholder utama justru tertinggal.

“Model bisnis seperti ini akan selamanya membuat para driver miskin dan tidak akan pernah naik kelas secara vertikal,” ujar Didik dalam keterangannya, Senin (9/6/2025).

Ia menyarankan agar Gojek ditransformasikan menjadi koperasi kota. Dalam model ini, para pengemudi menjadi pemilik entitas bisnis melalui koperasi, sementara platform dan aplikasi dijalankan oleh pengurus koperasi.

Didik juga mengusulkan alternatif lain, yakni pemerintah melalui Danantara membangun platform transportasi digital berbasis koperasi yang dimiliki oleh jutaan pengemudi motor dan mobil di seluruh Indonesia.

Menurutnya, pendekatan ini sejalan dengan ideologi pemerintahan saat ini yang mengusung sosialisme pasar.

"Dalam ideologi pemerintahan sekarang, yang menjalankan sistem sosialisme pasar, Gojek akan lebih baik dibangun dan ditransformasikan menjadi koperasi. Para driver tersebut nanti menjadi pemilik entitas bisnisnya, yakni koperasi. Platform dan aplikasinya dijalankan oleh pengurus koperasi," tuturnya.

Usulan tersebut diakuinya bukan ide baru, karena sudah lebih dulu dilakukan di Amerika Serikat.

"Contoh yang ada adalah co-op Ride, platform ride-sharing berbasis koperasi. Koperasi transportasi digital ini berada di New York City, yang dimiliki dan dikelola oleh para pengemudi, bukan perusahaan besar teknologi digital seperti Uber dan Lyft," ujarnya.

Ia menambahkan, dibandingkan dengan ide koperasi Merah Putih yang lebih fokus ke pedesaan, model koperasi transportasi digital di kota jauh lebih feasible secara ekonomi dan bisnis. Hal ini mengingat masyarakat perkotaan kini jauh lebih besar dibanding masyarakat desa.

Pengemudi ojek daring usai mengantar penumpang di Stasiun Sudirman, Jakarta, Senin (20/5/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]Pengemudi ojek daring usai mengantar penumpang di Stasiun Sudirman, Jakarta, Senin (20/5/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

"Koperasi merah putih tetap penting untuk memajukan pedesaan Tetapi koperasi transportasi digital ini akan lebih feasible secara ekonomi dan bisnis karena masyarakat perkotaan juga lebih banyak jumlahnya dibandingkan masyarakat pedesaan sekarang," pungkasnya.

Indonesia Emas

Sebelumnya Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk mengajak kepala daerah di seluruh Indonesia untuk meningkatkan solidaritas dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045.

Menurutnya, solidaritas dan komitmen merupakan kunci utama keberhasilan visi tersebut.

Hal ini disampaikan Ribka saat menutup Musyawarah Nasional (Munas) VI Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) yang mengusung tema “Perkuat Solidaritas Daerah dalam Mendukung Asta Cita Menuju Indonesia Emas 2045.” Kegiatan ini berlangsung di Sentra Hotel, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara (Sulut), Jumat (30/5/2025).

Ribka menegaskan, Munas tersebut merupakan forum strategis bagi kepala daerah, khususnya bupati, untuk menyelaraskan program dukungan terhadap visi dan misi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Pasalnya, berbagai program kerja APKASI selama lima tahun mendatang dibahas dalam forum tersebut.

"Tema ini menjadi semangat dan motivasi para bupati dalam rangka mendukung program-program APKASI yang direncanakan, yang sudah digagas dalam beberapa hari ini, untuk menuju lima tahun ke depan," katanya.

Ia menambahkan, APKASI memiliki posisi strategis sebagai jembatan aspirasi para bupati kepada pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat. Karena itu, ia berharap solidaritas di antara jajaran APKASI dapat terbangun secara kuat, meskipun menyadari bahwa para bupati memiliki kesibukan masing-masing.

Editor: Dwi Bowo Raharjo

Tag:  #ekonom #indef #sarankan #gojek #jadi #koperasi #kota #untuk #atasi #kemiskinan

KOMENTAR