Apresiasi Dirjen Kemdiktisaintek atas Loyalitas Diaspora Indonesia di Pelantikan Kabinet PPI Dunia
PELANTIKAN KABINET PPID - Foto bersama seluruh audiens Pelantikan Kabinet PPI Dunia bersama Dirjen Kemdiktisaintek, di kantor Kemdiktisaintek, Kamis (20/2/2025). Dalam pelantikan ini, Prof. Dr. Ahmad Najib Burhani, M.A., M.Sc., Ph.D. memuji loyalitas dan komitmen diaspora pelajar Indonesia di tengah semaraknya tagar kabur aja dulu. 
14:22
21 Februari 2025

Apresiasi Dirjen Kemdiktisaintek atas Loyalitas Diaspora Indonesia di Pelantikan Kabinet PPI Dunia

Pelantikan Kabinet Pelajar Indonesia Emas PPI Dunia untuk masa bakti 2024-2025 dilaksanakan dalam momen Sustainable Economic Development Expo 2025, Kamis (20/2/2025).

Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk Direktur Jenderal Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) Prof. Dr. Ahmad Najib Burhani, MA, MSc, PhD, yang memberikan sambutan hangat mengenai peran penting diaspora pelajar Indonesia.

Dalam sambutannya, Prof. Ahmad Najib memuji loyalitas dan komitmen diaspora pelajar Indonesia.

Ia menyampaikan keyakinannya bahwa meskipun banyak pelajar berada di luar negeri, mereka tetap memiliki rasa cinta terhadap tanah air.

"Saya sangat yakin sebetulnya teman-teman yang diaspora atau pelajar-pelajar Indonesia di Dunia itu memiliki loyalitas dan komitmen kepada negaranya," ujarnya.

Loyalitas ini, menurutnya, dapat terwujud dalam bentuk transfer knowledge, teknologi, dan keahlian ke Indonesia meskipun mereka tidak berada di tanah air.

"Ini akan memberikan kontribusi bagi Indonesia," tambahnya.

Prof. Ahmad Najib menjelaskan bahwa Kemdiktisaintek berusaha untuk mendorong para pelajar Indonesia yang sedang menuntut ilmu di luar negeri untuk terus berkembang.

"Prinsip kita di Kemdiktisaintek itu bukan sekadar ingin menahan talenta-talenta unggul kita yang sedang berada di luar negeri," tegasnya.

Ia menekankan bahwa pemerintah tidak ingin membatasi peluang bagi mereka untuk berkarir di negara asing jika mereka dapat berkembang di sana.

Melarang diaspora pelajar untuk berkembang di luar negeri dianggapnya sebagai tindakan yang tidak bijak.

"Kita tidak memaksa, katakanlah kalau misalnya industri kita belum siap untuk menarik para talenta itu pulang," ungkapnya.

Hal ini dapat mengakibatkan kurangnya kreativitas dan perkembangan di dalam negeri.

Prof. Ahmad Najib memberikan contoh negara lain, seperti India dan Tiongkok, yang berhasil memanfaatkan keberadaan pelajar mereka di luar negeri.

"Contohnya, Tiongkok dan India, para pelajar yang ada di Canada dan Silicon Valley memberikan kontribusi kepada negaranya untuk membangun industri serta mentransfer teknologi dan keilmuan," katanya.

Dia berharap bahwa diaspora pelajar Indonesia dapat mengambil inspirasi dari contoh-contoh tersebut dan berkontribusi nyata untuk kemajuan Indonesia.

"Saya berharap kontribusi teman-teman untuk kemudian mengembangkan keilmuannya dan menyerap pengetahuan yang ada dari beberapa negara," pungkasnya.

Acara pelantikan ini juga dihadiri oleh Staf Khusus Wakil Presiden Republik Indonesia Bidang Pendidikan, Riset, Inovasi, dan Hilirisasi, Ahmad Aditya, PhD, serta Ketua PPI Dunia periode 2024-2025, Adhie Marhadi.

Kehadiran mereka menunjukkan dukungan dan perhatian yang tinggi terhadap keberlangsungan pendidikan dan pengembangan potensi pelajar Indonesia di luar negeri.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Editor: Tiara Shelavie

Tag:  #apresiasi #dirjen #kemdiktisaintek #atas #loyalitas #diaspora #indonesia #pelantikan #kabinet #dunia

KOMENTAR