



Investigasi Kasus Pagar Laut di ATR/BPN Rampung, Pegawai Bawahan Bakal Dipecat
- Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, mengatakan, sejumlah pegawai di kantor pertanahan Kabupaten Bekasi bakal dipecat terkait kasus pagar laut.
Langkah ini dilakukan setelah investigasi internal kementeriannya telah rampung dan hasilnya akan segera diumumkan.
Pegawai yang akan diberhentikan bukan berasal dari jajaran eselon I atau eselon II, melainkan dari pegawai di tingkat kantor pertanahan Kabupaten Bekasi.
“Yang Bekasi pun proses investigasi terhadap aparat kita juga sudah selesai. Mungkin besok atau lusa saya umumkan, ada beberapa orang yang akan diberhentikan juga yang di Bekasi,” ujar Nusron di Istana, Jakarta, Senin (17/2/2025).
Nusron menegaskan, kementeriannya secara institusional tidak terlibat dalam kasus tersebut dan hanya oknum di tingkat bawah yang melakukan pelanggaran.
“Enggak, enggak, sampai sejauh itu. Wong ini malah kepala kantor saja enggak tahu. Ini murni permainan nakal oknum orang di bawah, setelah kita cek,” imbuh dia.
Nusron mengakui belum mengingat jumlah pasti pegawai yang akan dicopot, tetapi laporan dari Inspektorat Jenderal telah diterimanya pada pagi hari sebelum pernyataan tersebut disampaikan.
“Cuma jumlahnya berapa, saya lupa, baru tadi pagi saya dapat laporan dari inspektorat jenderal hasil investigasinya. Mungkin kalau enggak besok, lusa, saya akan umumkan jumlah orang yang akan kita berhentikan. Jadi kita serius mengatasi masalah ini,” sambung dia.
Sebelumnya, Polri mengungkapkan bahwa pemalsuan surat izin terkait lahan pagar laut di Bekasi diduga dilakukan dengan cara mengubah data obyek lahan dari yang semula berada di darat menjadi di laut.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro, saat konferensi pers di Lobi Bareskrim Polri, Jakarta, pada Jumat (14/2/2025).
“Diduga para pelaku mengubah data subyek atau nama pemegang hak dan mengubah data obyek atau lokasi yang luasan yang sebelumnya berada di darat, menjadi berlokasi di laut dengan jumlah yang lebih luas,” ujar Djuhandhani.
(KOMPAS.COM/ADHYASTA DIRGANTARA)
Tag: #investigasi #kasus #pagar #laut #atrbpn #rampung #pegawai #bawahan #bakal #dipecat