KLB Partai Gerindra: Peneguhan Kepemimpinan Prabowo Subianto
Presiden Prabowo Subianto (ketiga kiri) didampingi Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad (kedua kiri) menyapa kader Gerindra saat menghadiri perayaan HUT ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025). Perayaan HUT ke-17 Partai Gerindra mengusung tema Berjuang Tiada Akhir. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
08:10
16 Februari 2025

KLB Partai Gerindra: Peneguhan Kepemimpinan Prabowo Subianto

PARTAI Gerindra akhirnya memutuskan melaksanakan Kongres Luar Biasa (KLB) pada rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-17 yang dilaksanakan pada 13-15 Februari 2025, di Hambalang, Jawa Barat.

Pilihan melaksanakan KLB tentu konstitusional mengingat berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) pasal 36 Partai Gerindra menyebutkan bahwa syarat pelaksanaan KLB sekurang-kurangnya harus diikuti oleh 2/3 (dua pertiga) pengurus Dewan Pimpinan Daerah dan disetujui oleh Ketua Dewan Pembina.

Juga pada seluruh proses pelaksanaan KLB sebelumnya telah dilaksanakan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang diikuti oleh pengurus Dewan Pimpinan Cabang (tingkat kota/kabupaten), pengurus Dewan Pimpinan Daerah (tingkat provinsi) dan pengurus Dewan Pimpinan Pusat yang secara keseluruhan atau 100 persen meminta kesediaan Prabowo Subianto untuk memimpin kembali Partai Gerindra untuk masa bakti 2025-2030.

Aspirasi pelaksanaan percepatan kongres tersebut tentu tidak hadir tiba-tiba. Permintaan yang sama sebenarnya sudah disampaikan oleh para pengurus partai pada Rapimnas Partai Gerindra pada 24 Agustus 2024 lalu.

Sejalan dengan momentum kebijakan pemerintah pusat dalam melaksanakan efisiensi anggaran tentu pilihan menggabungkan kegiatan Rapimnas dan KLB dalam satu rangkaian menjadi preferensi strategis bagi partai dalam upaya melakukan penghematan.

Selanjutnya KLB Partai Gerindra menghasilkan 5 (lima) keputusan, yaitu pertama, menerima laporan pertanggungjawaban DPP Partai Gerindra periode 2020-2025.

Kedua, menetapkan kembali Prabowo sebagai Ketua Umum DPP Partai Gerindra periode 2025-2030.

Ketiga, menetapkan Prabowo sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra periode 2025-2030.

Keempat, menetapkan Prabowo sebagai formatur tunggal. Kongres memberikan mandat kepada Pak Prabowo sebagai formatur tunggal untuk menyempurnakan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, serta susunan pengurus DPP Partai Gerindra.

kelima, meminta Prabowo menjadi calon presiden dari Partai Gerindra pada Pilpres 2029.

Bonding Prabowo dan Partai Gerindra

Secara politik sosok Prabowo memiliki bonding (ikatan) yang kuat dengan Partai Gerindra. Bisa dikatakan bahwa Prabowo adalah ruh Partai Gerindra karena simbolisasi partai berlambang kepala burung garuda tersebut melekat pada dirinya.

Sebagai ikon partai, setiap kader menyadari bahwa kehadiran Prabowo membawa keuntungan tersendiri bagi Partai Gerindra.

Ini bukan hanya tentang urusan eksternal yang mentautkan sosok Prabowo dalam urusan efek ekor jas (coattail effect) untuk meraih suara di setiap pemilu.

Pada urusan internal partai, keberadaan Prabowo ditubuh Partai Gerindra menjadi simbol pemersatu, pengikat persaudaraan dan penjaga semangat para setiap kader untuk jangan mudah menyerah dalam setiap perjuangan politik.

Selain itu, gaya kepemimpinan Prabowo adalah memimpin dengan contoh. Ia akan terlebih dahulu bertindak sebelum berkata-kata sehingga setiap ucapan yang keluar darinya selalu sejalan dengan sikapnya.

Kepemimpinan Prabowo sangat efektif karena ia sangat mudah mendapatkan kepercayaan dari rakyat.

Tentu kondisi ini hadir secara organik atas pengalaman panjang yang dimilikinya, mulai dari memimpin di institusi TNI, menjadi pengusaha dengan memimpin ribuan sampai puluhan ribu karyawan hingga menjadi pemimpin politik di Partai Gerindra.

Sehingga Prabowo mampu mempratikkan dengan baik bagaimana menjadi pemimpin yang terampil dengan standar perilaku dan etika yang bisa membangun institusi partai bertumbuh dengan baik.

Ini pula yang menjadi alasan utama, sejak Partai Gerindra berdiri dan mengikuti 4 (empat) kali pemilu perolehan suara dan kursi partai di DPR RI terus mengalami peningkatan, yaitu 26 kursi (4,46 persen) di Pileg 2009; 73 kursi (11.81 persen) di Pileg 2014; 78 kursi (12,57 persen) di Pileg 2019; dan 86 kursi (13,22 persen) di Pileg 2024.

Tidak hanya itu, kepemimpinannya yang terbuka dan penuh empati menjadi kredit tersendiri. Sebagai ketua umum partai ia sangat peduli terhadap kondisi para kadernya karena Prabowo kerap menanyakan secara langsung situasi terkini pengurus di daerah.

Bagi kader yang mengalami kesulitan, ia akan memberikan bantuan dari apa yang menjadi kebutuhan.

Hal ini tidak hanya soal bantuan materi, tapi memberi semangat langsung pada kader yang sedang berjuang ketika running menjadi calon legislatif atau calon kepala daerah memiliki arti yang sangat kuat sehingga secara psikologis hadir dorongan motivasi bahwa pada kondisi apa pun dalam tujuan kebaikan Prabowo akan selalu bersama kader partai.

Kemenangan di Pemilu 2029

Ada dua hal yang menjadi cita-cita utama Partai Gerindra dalam kontestasi elektoral. Pertama, Prabowo menjadi Presiden RI. Kedua, Partai Gerindra menjadi pemenang di Pileg atau peraih kursi terbanyak di DPR RI.

Poin pertama telah tercapai dengan keterpilihan Prabowo menjadi Presiden di Pilpres 2024 yang lalu. Namun, poin kedua menjadi pekerjaan rumah yang diharapkan bisa dituntaskan pada Pileg 2029 mendatang.

Tak terbantahkan bahwa memenangkan Pilpres dan Pileg di tahun 2029 menjadi target yang ingin dicapai oleh Partai Gerindra.

Sehingga konsolidasi partai dilaksanakan beriringan dengan pelaksanan Rapimnas dan KLB dalam satu rangkaian di peringatan HUT ke-17 Partai Gerindra menjadi sangat penting.

Hal ini menjadi catatan tersendiri demi bersatunya setiap kader partai dalam menyukseskan setiap program yang telah dicanangkan oleh pemerintahan sebagaimana yang diucapkan oleh Prabowo dalam pidatonya yang mengatakan bahwa dirinya bersedia dicalonkan kembali asal programnya sukses.

Secara jelas pidato Prabowo tersebut adalah peringatan keras bagi para setiap kader Partai Gerindra yang saat ini duduk di kabinet menjadi menteri, menjadi kepala daerah dan menjadi anggota legislatif di tingkatan pusat, provinsi hingga kota/kabupaten untuk serius bekerja untuk rakyat.

Setiap tindakan para kader partai harus sejalan dengan program pemerintah pusat yang dipimpin langsung oleh Prabowo sebagai Presiden Republik Indonesia.

Selain itu, KLB Partai Gerindra kemarin adalah peneguhan kepemimpinan Prabowo tidak hanya sebagai ketua umum partai, tapi juga sebagai kepala pemerintahan.

Secara politik hal ini memberikan keuntungan tersendiri bagi Partai Gerindra mengingat pada pemilu-pemilu sebelumnya partai asal presiden akan menang di Pileg di periode keduanya.

Misalnya: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menang di Pilpres 2004 mendapatkan surplus elektoral bagi Partai Demokrat dengan menang di Pileg dan Pilpres 2009.

Presiden Joko Widodo yang menang di Pilpres 2014 mendapatkan surplus elektoral di Pileg dan Pilpres 2019.

Pun jika merujuk pada fakta di atas tentu potensi Partai Gerindra menang di Pileg dan Pilpres 2029 sangat besar karena setiap keberhasilan kepemimpinan Prabowo akan berbanding lurus atau ekuivalen dengan kemenangan Partai Gerindra.

Selamat Ulang Tahun ke-17, Partai Gerindra…

Tag:  #partai #gerindra #peneguhan #kepemimpinan #prabowo #subianto

KOMENTAR