![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Di Konkernas PGRI, Titiek Soeharto Minta Guru Dukung Program Makan Bergizi Gratis](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/13/jawapos/di-konkernas-pgri-titiek-soeharto-minta-guru-dukung-program-makan-bergizi-gratis-1239996.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Di Konkernas PGRI, Titiek Soeharto Minta Guru Dukung Program Makan Bergizi Gratis
–Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto menegaskan pentingnya semua pihak mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Termasuk, para guru yang bersinggungan langsung dengan para siswa.
Titiek yang dianugerahi Ibunda Guru Indonesia oleh PB Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mengatakan, Makan Bergizi Gratis tidak hanya penting dalam mendukung kesehatan fisik anak-anak Indonesia. Lebih dari itu, Makan Bergizi Gratis berkontribusi dalam peningkatan konsentrasi belajar siswa dan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
”Saya percaya dengan peran aktif PGRI maka dapat mendukung penuh program dapat berjalan baik di seluruh penjuru negeri,” ungkap Titiek Soeharto dalam pembukaan Konferensi Kerja Nasional (Konkernas) I PB PGRI Tahun 2025 dikutip Rabu (12/2).
Selain itu, Titiek turut menekankan peran guru yang begitu besar dalam dunia pendidikan. Guru harus menjadi lokomotif perubahan di tengah arus globalisasi. Diakuinya, tugas ini memang tidak ringan. Namun dia meyakini, guru bisa menempatkan posisi di garda terdepan dalam melakukan inovasi dan transformasi.
”Saya juga mengajak PGRI untuk memperjuangkan isu-isu strategis lain di dunia pendidikan, seperti peningkatan kompetensi guru, kesejahteraan guru, pengembangan karakter anak, hingga pemerataan akses pendidikan,” ungkap Titiek Soeharto.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi IV DPR RI ini turut bernostalgia mengenai mendiang sang ayah dan ibunya, Soeharto dan Tien Soeharto, yang sangat memperhatikan nasib para guru dan pendidikan di Indonesia. Salah satu buktinya dengan membangun gedung PGRI.
”Saat masih menjadi Presiden, ayah saya membangunkan gedung untuk kantor pusat PB PGRI di Jakarta. Ibu saya juga tidak kurang perhatiannya pada nasib guru,” kata Titiek Soeharto.
Oleh sebab itu, menyandang predikat Ibunda Guru Indonesia bukan hanya suatu kehormatan tapi sekaligus tanggungjawab untuk melanjutkan amanat tersebut. Baik, dalam membangun pendidikan di Indonesia maupun memperhatikan nasib guru melalui PGRI.
Sementara itu, Ketua Umum PB PGRI Unifah Rosyidi mengungkapkan, banyak isu terkait pendidikan yang dibahas dalam Konkernas I PB PGRI 2025. Diantaranya, soal pengusulan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perlindungan Profesi Guru, Ujian Nasional (UN), hingga Seleksi Nasional Berdasar Prestasi (SNBP).
Terkait RUU Perlindungan Profesi Guru, Unifah menekankan pentingnya perlindungan guru. Perlindungan guru merupakan upaya bersama untuk menjaga muruah profesi guru dan menempatkan guru sebagai profesi terhormat.
”PGRI mengusulkan perlunya RUU Perlindungan Profesi Guru agar dapat menjadi perisai bagi guru dan sebagai Lex Specialis Derogate Legi Generalis dari UU Guru dan Dosen,” tutur Unifah Rosyidi.
Seiring dengan upaya tersebut, pemerintah juga diminta untuk memastikan kesejahteraan guru melalui sertifikasi guru. Mengingat selama ini, masih banyak kendala dalam pelaksanaannya.
Sementara, mengenai perubahan dalam penerimaan siswa baru yang kini berganti nama menjadi SNBP, Unifah meminta agar ini tak sekadar ganti nama belaka. Pemerintah juga harus dalam mengatasi tantangan, seperti ketimpangan kualitas sekolah dan transparansi proses.
”Sebagai sebuah kebijakan yang ingin menyempurnakan kebijakan sebelumnya, oke dalam waktu yang jangka pendek. Dalam waktu jangka panjang memang kita harus bersama-sama melihat analisis kebutuhan guru, kebutuhan siswa, kebutuhan sekolah,” papar Unifah Rosyidi.
Sebab, lanjut dia, harus dipetakan pula keberadaan sekolah di daerah. Dia menilai, pembangunan sekolah dulunya tak pernah dipikirkan dengan matang. Asal bangun. Sehingga saat ini ada ketimpangan. Dia berharap, hal ini juga turut menjadi perhatian pemerintah.
Tag: #konkernas #pgri #titiek #soeharto #minta #guru #dukung #program #makan #bergizi #gratis