Nilai Historis di Balik Monumen Candrasa, Tempat KSAL Berikan Arahan kepada Para Pengawak Kapal Selam
KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali memimpin Upacara Militer dalam peringatan HUT ke-65 Korps Hiu Kencana. (Dispenal)
10:24
15 September 2024

Nilai Historis di Balik Monumen Candrasa, Tempat KSAL Berikan Arahan kepada Para Pengawak Kapal Selam

 

- Upacara Peringatan HUT ke-65 Satuan Kapal Selam dilaksanakan di Monumen Candrasa, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengungkap alasannya memilih monumen tersebut. Orang nomor satu di TNI AL itu menyampaikan bahwa Monumen Candrasa punya nilai historis. Di monumen tersebut, dia mengajak seluruh prajurit Korps Hiu Kencana mengenang dan menaruh hormat pada jasa-jasa para pendahulu. 

Laksamana Ali mengungkapkan bahwa awak kapal selam RI Candrasa-405 telah menunjukan komitmen, keberanian, dedikasi, dan ketabahan mereka saat melaksanakan tugas. ”RI Candrasa ini dalam Operasi Trikora waktu perebutan Irian Barat berhasil menyusupkan dan mendaratkan pasukan khusus di tanah merah di Papua, Irian Jaya. Itu merupakan kebanggaan dan sejarah yang tidak pernah kita lupakan bagai para pengawak kapal selam dalam pengabdiannya,” kata dia. 

Di Monumen Candrasa, Ali memimpin peletakan karangan bunga sebagai tanda penghormatan untuk mengenang pengabdian para pahlawan Korps Hiu Kencana. Dalam keterangan resmi yang disampaikan oleh Dinas Penerangan TNI AL (Dispenal), disampaikan bahwa Satuan Kapal Selam sudah mencatatkan sejarah dan tinta emas dalam pengabdian mereka kepada bangsa dan negara. Mereka turut andil dalam perjuangan bangsa lewat berbagai operasi penting. 

”Pada 1960, kekuatan kapal selam TNI AL turut andil dalam operasi militer menghadapi pemberontakan DI/TII di Aceh dan  RMS di Maluku melalui Operasi Nanggala dan Operasi Cakra,” tulis Dispenal. 

Tidak sampai di situ, pada 1961, RI Nanggala melaksanakan Operasi Karel Doorman untuk melakukan kontra aksi pameran bendera Kapal Induk Belanda Karel Doorman. Kekuatan kapal selam juga menjadi bagian penting pada operasi pembebasan Irian Barat pada 1962 hingga 1964 melalui Operasi Jaya Wijaya I, Operasi Alugoro, Operasi Cakra II, Operasi Kencana dan Operasi Kangguru. 

 

Selain itu, enam unsur kapal selam TNI AL, yakni RI Nagabanda, RI Candrasa, RI Cundamani, RI Hendrajala, RI Alugoro pernah terlibat dalam Operasi Ganyang Malaysia yang berlangsung sepanjang 1964. ”Sebagai generasi penerus, torehan tinta emas tersebut hendaklah menjadi sumber aspirasi dan motivasi dalam melanjutkan pengabdian kepada TNI AL, bangsa, dan negara,” tutup Dispenal.  

Editor: Kuswandi

Tag:  #nilai #historis #balik #monumen #candrasa #tempat #ksal #berikan #arahan #kepada #para #pengawak #kapal #selam

KOMENTAR