Profil Menteri Agus Andrianto, Copot Petugas Imigrasi Bandara Soetta yang Terlibat Pungli
Pria yang akrab disapa Agus itu memiliki background atau latar belakang sebagai polisi.
Agus baru-baru ini mendapat sorotan usai sejumlah petugas imigrasi di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten diduga melakukan pungutan liar (pungli) dan pemerasan terhadap sejumlah Warga Negara China.
Ia pun dikabarkan langsung mencopot sejumlah petugas imigrasi yang terlibat pungli tersebut.
Berikut rekam jejak Agus Andrianto.
Profil Agus Andrianto
Berdasarkan penelusuran Tribunnews, Agus Andrianto lahir di Kabupaten Blora, Jawa Tengah pada 16 Februari 1967.
Saat ini, ia telah berusia 57 tahun.
Agus merupakan alumni Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1989.
Sebelum menjabat Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus memiliki rekam jejak gemilang di institusi kepolisian.
Agus diketahui pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Daerah Sumatra Utara periode 2017 hingga 2018.
Ia kemudian ditunjuk menjadi Kapolda Sumatra Utara pada 2018 hingga 2019.
Berkat kinerja dan prestasinya, Agus kemudian dipercaya menjadi Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri.
Tak berselang lama, ia pun dimutasi dan menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri dari tahun 2021 hingga 2023.
Kariernya semakin melejit usai ia ditunjuk untuk menjabat Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik pada 2023 hingga 2024.
Agus kemudian dipilih langsung oleh Presiden Prabowo Subianto untuk menjabat Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan periode 2024 hingga 2029.
Copot Petugas Imigrasi
Agus Andrianto dikabarkan telah mencopot sejumlah petugas imigrasi Bandara Soekarno-Hatta yang terlibat pungutan liar (pungli) dan pemerasan terhadap sejumlah Warga Negara China.
Pemberian sanksi terhadap petugas imigrasi Bandara Soetta itu dilakukan setelah pihaknya melakukan pemeriksaan internal.
Hanya saja, ia menyebut tidak ada pelanggaran Keimigrasian yang dilakukan.
Agus juga menegaskan bahwa sumber uang yang diduga berjumlah lebih dari Rp 32 juta itu merupakan uang tip dan bukan dari aksi pemerasan.
Viral
Sebelumnya, dalam akun X milik mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Laode Muhammad Syarif, ia mengunggah surat dari Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok atau Kedubes China di Indonesia.
Surat tertanggal 21 Januari 2025 itu menyebutkan sejumlah warga negaranya menjadi korban pemerasan oleh petugas Imigrasi Bandara Soekarno Hatta, atau dalam surat itu disebut Bandara Internasional Jakarta.
Dalam surat tersebut, dilampirkan daftar kasus pemerasan yang terjadi antara Februari 2024 hingga Januari 2025.
"Ini hanya lah puncak gunung es karena lebih banyak warga negara Tiongkok yang diperas tidak mengajukan pengaduan karena jadwal yang ketat atau takut akan pembalasan saat masuk di masa mendatang," bunyi surat yang tertulis dalam bahasa Inggris itu.
Isi surat itu juga mengungkap adanya 44 kasus pemerasan.
Dari 44 kasus pemerasan itu terdapat Rp 32.750.000 yang dikembalikan kepada lebih dari 60 warga negara China.
Dalam surat itu, Kedubes China juga menyertakan contoh kasus pemerasan di Bandara Soekarno Hatta tahun 2024–2025.
Misalnya, petugas Imigrasi yang terlibat pemerasan, berdasarkan transfer bank, petugas tersebut berinisial DAS. Uang dikembalikan (RMB) senilai Rp 1.600.000
Penumpangnya atas nama Zhao Qiu dengan nomor penerbangan MF868.
Orang tersebut tiba di Bandara Internasional Jakarta pada 20 Februari 2024 pukul 06:00 pagi.
Selain itu, ada 43 penumpang lain dari berbagai penerbangan.
(Tribunnews.com/David Adi, Rizki Sandi Saputra)
Tag: #profil #menteri #agus #andrianto #copot #petugas #imigrasi #bandara #soetta #yang #terlibat #pungli