Indef Tekankan Program Ketahanan Pangan Harus Mampu Perhatikan Aspek Sosial, Ekonomi dan Lingkungan

    - Pemerintah diminta serius dalam menghadirkan solusi ketahanan pangan Indonesia. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti menyatakan, masalah ketahanan pangan harus mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi, lingkungan, dan kesehatan.   "Kalau ada food estate yang buat hutan gundul, sehingga ada problem banjir, tanah longsor, itu sebaiknya dievaluasi," kata Esther kepada wartawan, Minggu (19/1).   Esther menegaskan, masalah pangan di Tanah Air sangat begitu kompleks. Dia menyebut, ada sejumlah tantangan yang masih dihadapi petani dalam proses produksi.   "Tantangan ketahanan pangan di Indonesia bukan hanya supply, lalu dengan solusi perluasan lahan. Tapi harus dilihat dari faktor akses terhadap teknologi, R&D, dan lain-lain," ucap Esther.   Dia mengungkapkan, permasalahan ketahanan pangan dari sisi petani, salah satunya ada pada kendala bahan baku. Sebab tak dipungkiri, para petani sangat terkendala mendapapatkan pupuk bersubsidi.    "Ada masalah pupuk susah, harganya mahal," tegasnya.   Tantangan petani selanjutnya, lanjut Esther, yakni terkait harga komoditas yang sering merosot saat panen. Berbagai tantangan tersebut, menurutnya, dilengkapi dengan absennya strategi ketahanan pangan yang pas dan detail.   Masalah pangan lainnya yakni stabilitas harga pangan di pasar. Esther menyebut harga beras yang tak kunjung turun, bahkan ketika pemerintah sudah mengimpor beras.   " Artinya, bisa jadi ada faktor-faktor lain yang mesti dibenahi. Misalnya, biaya logistik atau perkara distribusi," pungkasnya.    Sebagaimana diketahui, isu pangan bakal menjadi salah satu tema dalam debat Cawapres malam ini. Masalah pangan akan menjadi sorotan tiga cawapres di antaranya Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Prabowo dan Mahfud MD.

Tag:  #indef #tekankan #program #ketahanan #pangan #harus #mampu #perhatikan #aspek #sosial #ekonomi #lingkungan