100 Hari Prabowo-Gibran, AHY: Terlalu Awal Menilai Sukses atau Gagal
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam diskusi sekaligus peluncuran buku yang digelar Majelis Nasional Kahmi di Jakarta, Jumat (31/1/2025).(KOMPAS.com/Rahel)
20:36
31 Januari 2025

100 Hari Prabowo-Gibran, AHY: Terlalu Awal Menilai Sukses atau Gagal

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menilai, terlalu dini untuk menyimpulkan sukses atau tidaknya pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

AHY berpandangan, 100 hari pertama pemerintahan Prabowo-Gibran tidak dapat dijadikan patokan untuk menilai kinerja pemerintah.

"Artinya, too early to tell. Terlalu awal untuk kita langsung menyimpulkan ini sukses atau ini gagal," ujar AHY dalam diskusi yang diselenggarakan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di Jakarta, Jumat (31/1/2025).

Ketua umum Partai Demokrat ini mengingatkan, 100 hari masa kerja pemerintah hanya setara 5 persen dari total masa jabatan Prabowo-Gibran selama 5 tahun.

 

"Saya sudah hitung. Kalau tidak percaya, silakan hitung sendiri, 5 tahun itu 1.826 (hari). Dari 20 Oktober 2024 hingga 20 Oktober 2029. Tiga bulan dari 60 bulan depan. Itu hanya sekitar 5 persen," ucap AHY.

Di sisi lain, ia mengapresiasi hasil survei yang mencatat bahwa publik memiliki kepuasan dan harapan tinggi kepada pemerintahan Prabowo-Gibran meski baru berjalan sekitar tiga bulan.

Menurut AHY, temuan tersebut semestinya meningkatkan kinerja pemerintah dan kepercayaan publik.

"Tentu untuk menjawab ini bukan dengan berpuas diri, tetapi lebih melecut diri kita agar kita sama-sama bisa menjaga public trust and confidence," ucap AHY.

Selain itu, AHY menilai proyek strategis nasional (PSN) harus terus dievaluasi.

Ia menyebutkan, 280 PSN yang sudah terdata dan berjalan beberapa tahun terakhir harus dipastikan sesuai rencana.

"Nah di sini Bapak Presiden berharap kita review dengan baik, kita evaluasi dengan baik bersama-sama. Apakah sudah on the track, apakah sudah sesuai dengan tujuan awal dan progresnya baik atau ada hal-hal yang perlu dievaluasi, perlu dilakukan penyesuaian-penyesuaian?" katanya.

Senada, anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat, Herman Khaeron, juga menegaskan bahwa 100 hari masa kerja Prabowo-Gibran ini bukan menjadi tolak ukur penilaian.

Akan tetapi, 100 hari kinerja ini dapat menjadi bahan evaluasi untuk berkinerja lebih baik lagi agar semakin bermanfaat bagi masyarakat.

"Menurut saya, 100 hari tidak menjadi ukuran. Namun tentu bisa saja ini menjadi evaluasi supaya perencanaan program ke depan akan lebih baik, sesuai dengan keinginan masyarakat, dan tentu hasilnya bisa dinikmati," ujar Herman.

Editor: Rahel Narda Chaterine

Tag:  #hari #prabowo #gibran #terlalu #awal #menilai #sukses #atau #gagal

KOMENTAR