Ada 2 Keterangan Berbeda, P2MI Minta Penembakan WNI di Malaysia Diselidiki Menyeluruh
Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani saat ditemui di Kantor Kemenko PMK, Kamis (30/1/2025).(KOMPAS.com/FIRDA JANATI)
11:22
31 Januari 2025

Ada 2 Keterangan Berbeda, P2MI Minta Penembakan WNI di Malaysia Diselidiki Menyeluruh

- Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani mengatakan, saat ini terdapat dua keterangan berbeda dalam kasus penembakan lima warga negara Indonesia (WNI) oleh aparat Malaysia.

Christina mengatakan, beberapa korban telah dimintai keterangan oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) terkait kronologi peristiwa yang terjadi pada Jumat, 24 Januari 2025, lalu.

"Sejauh ini keterangan yang diberikan oleh WNI kita tersebut, memang tidak ada penyerangan dari mereka," kata Christina kepada wartawan saat ditemui di Kantor Kemenko PMK, Kamis (30/1/2025).

Oleh karena itu, menurut Christina, terdapat dua keterangan berbeda antara korban yang mengaku tidak melakukan perlawanan dengan keterangan dari pihak Malaysia.

"Jadi kan kalau dilihat dari sini, ada dua keterangan yang berbeda, yang diberikan oleh pihak Malaysia dan juga oleh WNI yang ada di kejadian itu," ujarnya.

Menanggapi adanya perbedaan tersebut, Christina menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia saat ini tengah berupaya untuk mendorong penyelidikan menyeluruh terkait kasus tersebut.

"Kami dalam posisi mendorong, Pak Menteri Karding juga mendorong agar bisa ada penyelidikan yang menyeluruh sehingga jelas, terang-menerang, apa sih yang sebenarnya terjadi," katanya.

Christina mengatakan, pemerintah juga telah mengirimkan nota diplomatik kepada otoritas Malaysia untuk meminta investigasi secara menyeluruh terhadap kasus tersebut.

"Kita tunggu balasan dari pihak Malaysia. Nota diplomatik dikirim untuk meminta agar dilakukan investigasi menyeluruh," ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kemenlu RI, Judha Nugraha mengatakan, nota diplomatik sebagai langkah untuk mendorong penyelidikan atas insiden penembakan lima WNI di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia.

Melalui nota diplomatik yang disampaikan, Kemenlu melalui KBRI Kuala Lumpur meminta agar Pemerintah Malaysia melakukan penyelidikan menyeluruh atas insiden ini, termasuk dugaan penggunaan kekuatan berlebihan (excessive use of force) oleh petugas patroli Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM).

Kemenlu dan KBRI Kuala Lumpur menegaskan akan terus memantau penanganan kasus ini oleh otoritas Malaysia.

Pihaknya juga berkomitmen memberikan bantuan kekonsuleran kepada para korban, termasuk pendampingan kepada keluarga korban meninggal dunia.

Editor: Firda Janati

Tag:  #keterangan #berbeda #p2mi #minta #penembakan #malaysia #diselidiki #menyeluruh

KOMENTAR