Apa Itu Mitoni, Tradisi 7 Bulanan Adat Jawa yang Dilakukan Erina Gudono
Erina Gudono baru saja mengadakan tasyakuran 7 bulanan. Upacara ini disebut juga mitoni dalam adat jawa. Apa itu mitoni, tradisi 7 bulanan adat Jawa yang dilakukan Erina Gudono?
Saat melaksanakan mitoni, Erina Gudono mengenakan busana kebaya kutu baru bermotif floral cerah dengan bawahan kain batik. Kebaya yang dipakainya memiliki detail istimewa brokat di sepanjang kerah dan juga di bagian bawah kain.
Menantu Presiden Joko Widodo ini melaksanakan mitoni karena usia kehamilannya sudah menginjak usia 7 bulan. Lantas, apa itu mitoni, tradisi 7 bulanan adat Jawa yang dilakukan Erina Gudono?
Mitoni, tradisi 7 bulanan Adat Jawa
Baca Juga: Aura Erina Gudono Pakai Kebaya Pink Ungu di Tingkeban Bikin Kaget: Diapain Mas Kaesang?
Mitoni merupakan tradisi upacara mengucapkan rasa syukur saat kehamilan berusia 7 bulan berdasarkan adat jawa. Dalam rangkaian upacara mitoni, akan ada siraman dan juga doa agar janin dan ibu selamat sampai proses persalinan.
Tujuan utama dari melaksanakan upacara mitoni adalah mengucapkan rasa syukur dan berdoa agar janin dalam kandungan nanti terlahir sebagai anak berbakti kepada orang tua dan leluhurnya, tidak kurang suatu apapun dan tumbuh menjadi pribadi yang berbudi pekerti luhur.
Dalam upacara mitoni ada serangkaian adat yang harus dilaksanakan, di antaranya:
1. Sungkeman
Rangkaian pertama dari upacara mitoni adalah sungkeman. Pertama, calon ibu akan sungkem kepada calon ayah. Setelah itu, bersama calon ayah, keduanya sungkem kepada calon kakek dan nenek mereka. Tujuan sungkeman adalah meminta doa restu agar kehamilan ibu sehat dan bayi lahir dengan selamat. Pada saat yang sama juga mengandung harapan dari sang ibu bahwa calon ayah, kakek, dan neneknya akan membersamai calon bayi sampai lahir ke dunia.
2. Siraman
Siraman dilakukan setelah sungkeman. Tujuannya untuk membersihkan energi negatif yang mungkin masih membersamai si ibu. Siraman dilakukan dengan kembang setaman, yakni bunga tujuh rupa yang disatukan dalam air. Ibu mandi dengan air kembang setaman tersebut untuk membersihkan diri, baik jiwa dan raga sebelum melahirkan.
3. Pecah telur
Telur yang digunakan adalah telur kampung. Adat pecah telur adalah proses ketiga dari mitoni yang dilakukan Erina Gudono sebagai simbol proses persalinan akan berjalan lancar.
4. Memutus janur
Prosesi berikutnya adalah memutus janur. Dalam adat mitoni yang dilaksanakan Erina Gudono, memutus janur memiliki makna proses persalinan berjalan lancar. Janur sebagai simbol tali ari-ari si jabang bayi. Janur akan diikatkan ke perut ibu dan diputus oleh calon ayah, ini menyimbolkan bahwa sang ayah pun akan siaga disamping sang ibu saat bayinya lahir.
5. Brojolan dan pecah kelapa
Tradisi ini bermakna mendoakan bayi yang lahir akan sehat, baik itu perempuan maupun laki-laki. Calon ayah akan memecah kelapa. Adat ini juga dimaknai sebagai terawangan mengenai jenis kelamin bayi yang akan lahir.
6. Ganti busana
Setelah melakukn proses siraman sampai pecah kelapa, calon ibu akan berganti pakaian. Dalam adat jawa, ibu akan mengenakan tujuh kain terdiri dari berbagai motif sebagai simbol kebahagiaan, kemuliaan, kesederhanaan, kasih sayang orang tua, kemandirian, dan perlindungan yang akan diperoleh bayi selama hidupnya di dunia nantinya.
7. Jualan
Setelah berganti pakaian, dalam adat mitoni yang dijalani Erina Gudono adalah melakukan jualan. Adat ini sebagai simbol bahwa orang tua akan bersemangat mencari rezeki terbaik untuk anak-anaknya. Orang-orang di sekitar yang membeli jualannya, dan akan menjadi simbol si anak akan mendapatkan dukungan rezeki dari alam semesta.
8. Potong tumpeng dan doa bersama
Puncak acara tradisi mitoni adalah potong tumpeng dan doa bersama. Acara ini sebagai ungkapan rasa syukur orang tua dalam menyambut kelahiran sang bayi.
Demikian itu penjelasan apa itu mitoni, tradisi 7 bulanan adat Jawa yang dilakukan Erina Gudono.
Kontributor : Mutaya Saroh
Tag: #mitoni #tradisi #bulanan #adat #jawa #yang #dilakukan #erina #gudono