Sasar Pekerja Informal, Kini Daftar Peserta BPJS Ketenagakerjaan Semudah Beli Paket Internet
Ilustrasi Daftar Peserta BPJS Ketenagakerjaan (Instagram/@bpjs.Ketenagakerjaan)
17:02
8 Agustus 2024

Sasar Pekerja Informal, Kini Daftar Peserta BPJS Ketenagakerjaan Semudah Beli Paket Internet

Tenaga kerja di Indonesia didominasi oleh pekerja informal, di mana jumlahnya hampir mencapai 60%. Yang dimaksud dengan pekerja informal di sini adalah pedagang, petani, pengemudi ojek online, buruh, serta tenaga lepas lainnya. Dibandingkan para pekerja formal, risiko yang mereka hadapi lebih tinggi, mulai dari risiko kesehatan, lingkungan kerja, hingga pendapatan. Itu sebabnya, sama halnya seperti pekerja formal, mereka pun perlu memiliki BPJS Ketenagakerjaan.

Namun sayangnya, pekerja informal masih dihadapkan pada rendahnya kesadaran dan kurangnya akses terhadap proteksi diri dan penerapan gaya hidup sehat untuk mengurangi risiko dari bekerja.

Hal ini dikatakan oleh I Putu Wiradana, Deputi Bidang Kepesertaan Program Khusus dan Keagenan BPJS Ketenagakerjaan, saat ditemui Suara.com di Jakarta, pada Selasa (6/8/2024). Menurutnya, dari total pekerja informal di Indonesia yang mencapai 59,17%, baru 11% yang terdaftar dalam Jamsostek.

"Secara ability mereka mungkin mampu, tapi secara awareness, mereka perlu mendapat perhatian," kata Wira menyebut alasan di balik rendahnya angka pekerja informal yang terdaftar di Jamsostek.

Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Menjalin Kerja Sama dengan BPI Kemendes dalam Upaya Pembagunan Desa

Lebih lanjut, Wira mengatakan bahwa para pekerja informal ini bisa menghadapi risiko di saat melakukan pekerjaannya. Misalnya, pedagang bisa mengalami risiko kecelakaan di jalan saat pergi ke pasar.

Nah, masalahnya kemudian adalah, ternyata 78,3% masyarakat tidak menyadari bahwa pekerja informal sebenarnya juga berhak atas perlindungan dari BPJS Ketenagakerjaan. Lalu, bagaimana BPJS Ketenagakerjaan mengatasi hal ini?

Salah satunya, BPJS Ketenagakerjaan baru saja bermitra dengan Fita, aplikasi kesehatan preventif di Indonesia, berkolaborasi dengan Telkomsel meluncurkan Paket ComboFit Jamsostek. Paket tersebut menawarkan akses ke Fita Premium untuk mendukung gaya hidup sehat, jaminan sosial melalui BPJS Ketenagakerjaan, serta kuota internet Telkomsel untuk kebutuhan sehari-hari.

Menurut Reynazran Royono, CEO Fita, rendahnya kesadaran dan kurangnya akses terhadap perlindungan risiko bagi pekerja informal di Indonesia menjadi tantangan yang perlu diselesaikan secara kolaboratif. Selain pentingnya perlindungan sosial, Rey juga melihat bahwa urusan menjaga kesehatan semakin krusial bagi pekerja informal saat ini.

"Terlebih, banyak dari mereka yang merupakan pekerja dengan upah harian dan tidak tetap, sehingga layanan gaya hidup sehat akan sangat relevan dalam membantu mereka menjaga kondisi tubuh tetap sehat untuk bekerja," katanya.

Baca Juga: Kejaksaan Tinggi Sulsel dan BPJS Ketenagakerjaan Jalin Sinergi Tingkatkan Kepatuhan Jaminan Sosial

Di sisi lain, Putu menambahkan, saat ini paket internet itu sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Bahkan, mereka para pekerja informal pun, termasuk pedagang, driver ojek online, petani, hingga buruh, adalah pengguna internet.

"Secara tidak langsung, belanja kuota sesuai dengan kebutuhannya, juga mendapatkan perlindungan (BPJA Ketenagakerjaan)," kata Putu.

Paket ComboFit Jamsostek menawarkan solusi terintegrasi dengan biaya terjangkau. Paket seharga Rp55 ribu ini mencakup kuota data 8GB, langganan Fita Premium Plan selama 30 hari, serta perlindungan BPJS TK yang dapat diaktifkan melalui link yang dikirimkan via SMS atau melalui MyTelkomsel Super App.

Editor: Vania Rossa

Tag:  #sasar #pekerja #informal #kini #daftar #peserta #bpjs #ketenagakerjaan #semudah #beli #paket #internet

KOMENTAR