Cara Atasi Kebotakan Rambut Pria dan Wanita, Ancaman Genetik bukan Akhir dari Segalanya!
Ilustasi kebotakan. [Dok.Antara]
08:53
26 Juli 2024

Cara Atasi Kebotakan Rambut Pria dan Wanita, Ancaman Genetik bukan Akhir dari Segalanya!

Risiko kebotakan rambut dapat dialami oleh pria maupun wanita. Cara meminimalisirnya perlu diketahui agar rambut tetap terawat dengan maksimal.

Dokter spesialis dermatologi, Arlene Rainamira mengatakan, laki-laki dan perempuan memiliki dapat ditimpa masalah kebotakan. Hal itu terjadi memang karena turunan atau genetik.

Jika sudah memiliki genetik kebotakan, kata Arlene, masalah tersebut sulit untuk dihindari. Masalah kebotakan biasanya terjadi pada pria saat memasuki usia 30-an tahun dan wanita di atas usia 30-40 tahun.

"Kalau alopesia atau kebotakan itu pattern-nya khusus, pattern-nya bisa dimulai di depan, tengah, lama-lama semakin tipis (hingga botak secara keseluruhan)," kata Arlene, Kamis (25/7/2024).

Meski mengalami kebotakan, Arlene menyarankan agar pasien tetap merawat rambut secara rutin untuk menghindari masalah kesehatan rambut yang lebih parah.

"Rutinnya masih tetap sama untuk kebotakan, pakai sampo yang dipijat di kulit kepala dan jangan digosok-gosok," kata Arlene.

Selanjutnya, gunakan conditioner di bagian batang rambut dan gunakan masker rambut sesuai kebutuhan. Jangan lupa untuk mengeringkan rambut dengan handuk selama kurang lebih lima menit tanpa memeras atau menggosoknya.

Saat kondisi kebotakan pada rambut sudah parah, Arlene menyarankan untuk berkonsultasi ke dokter agar diberikan pengobatan yang sesuai. Mulai dari pemberian obat hingga transplantasi rambut.

"Jika kebotakannya sudah ekstrim, memang harus dikonsultasikan ke dokter untuk diberikan pengobatan khusus alopesia tersebut," kata Arlene.

"Terapinya bisa dari obat, obat oles atau obat minum, low level light terapy, suplemen, micro needling, PRP, dan yang paling akhir adalah transplant," sambungnya.

Arlene menyebut masing-masing perawatan untuk mengatasi kebotakan memiliki risiko dan efek samping tertentu.

Misalnya, pemberian obat yang tidak cocok dengan kondisi kesehatan pasien dapat menimbulkan iritasi hingga kemerahan, atau transplantasi rambut yang dapat menimbulkan infeksi jika pasien tidak menjaga kebersihan diri dan area transplantasi rambut dengan baik.

Meski demikian, Arlene mengatakan risiko-risiko tersebut dapat dihindari selama pasien mematuhi saran yang diberikan dokter dan rutin memeriksakan diri ke dokter. Hal ini dilakukan agar dokter dapat memantau efektivitas pengobatan untuk kebotakan yang telah dilakukan terhadap pasien.

"Biasanya ada tempat transplant, nanti akan dilihat lagi sebab kebotakannya," tutup Arlene.

Editor: Riki Chandra

Tag:  #cara #atasi #kebotakan #rambut #pria #wanita #ancaman #genetik #bukan #akhir #dari #segalanya

KOMENTAR