5 Arti Mimpi Menemukan Keris dan Memegangnya

Tidak hanya sekedar bunga tidur, menurut kepercayaan beberapa masyarakat mimpi selalu memiliki arti dan menjadi sebuah pertanda. Kali ini, mari mencoba membedah arti mimpi menemukan keris dan memegangnya menurut Primbon Jawa.

Keris adalah senjata tradisional yang dimiliki beberapa suku dan tradisi di Indonesia. Meski demikian, salah satu pengetahuan umum yang dimiliki masyarakat luas adalah bahwa keris merupakan senjata adat masyarakat Jawa.

Arti Mimpi Menemukan Keris dan Memegangnya

1. Menemukan Keris

Ketika mimpi yang dimiliki adalah menemukan keris, maka bisa jadi pertanda keberuntungan dan perlindungan. Hal ini karena keris dianggap sebagai benda yang memiliki energi mistis, yang tidak datang pada sembarang orang.

Mimpi menemukan keris secara umum dapat diartikan sebagai perlindungan dari segala hal buruk.

2. Menemukan Keris Kecil

Jika keris yang ditemukan berukuran kecil, maka artinya bisa jadi adalah perlindungan atau kekuatan dari situasi sulit. Menemukan keris kecil dianggap bisa berarti keberanian, sebab senjata ini juga melambangkan senjata yang mematikan dan kuat meski ukurannya kecil.

3. Menemukan Keris Kecil dari Emas

Jika mimpi yang Anda miliki adalah menemukan keris berukuran kecil dan terbuat dari emas, maka bisa menjadi pertanda kebijaksanaan dan keutamaan. Pertanda lain adalah perlindungan dari energi negatif dan bahaya yang mengintai.

4. Memegang Keris

Ketika mimpi yang Anda miliki tidak hanya menemukan tapi memegang keris, maka akan jadi pertanda baik. Memegang keris bisa diartikan sebagai keberanian, kekuatan, dan kejayaan. Simbol kesuksesan dan kemenangan yang akan datang muncul, atas situasi yang dialami sekarang ini.

5. Mimpi Diberi Keris

Mimpi diberi keris oleh orang lain bisa memberikan pertanda Anda akan mendapatkan keberanian dan kekuatan menghadapi tantangan dalam situasi sulit. Anda dianggap akan mendapatkan keberuntungan dan perlindungan dari bahaya, sehingga disimpulkan menjadi pertanda baik.

Apa yang disampaikan di atas kembali kepada kepercayaan masing-masing pembaca, dan bukan untuk dituruti atau dijadikan tuntunan. Sebagian masyarakat Jawa masih percaya atas pertanda yang dituliskan kitab Primbon, sementara sisanya menganggap hal ini sebagai sekedar pengetahuan saja.